Profil Tim Piala Dunia 2018: Nigeria Si Trendi Pemenang Hati Netizen

#WorldCup2018 Jersey mereka menarik perhatian

Jakarta, IDN Times - Tim nasional Nigeria akhirnya mendarat di Bandara Mineralnye Vody International, Rusia, Senin (11/6). Tim yang kerap dijuluki "Super Eagle" itu menjadi tim dari Benua Afrika pertama yang lolos kualifikasi Piala Dunia ke-21. 

Di Piala Dunia tahun ini, Nigeria berada di zona grup D bersama Argentina, Islandia dan Kroasia. Pertandingan pertama mereka akan berlangsung di Stadion Kaliningrad, Sabtu (16/6) mendatang. 

Ada hal menarik mengenai tim ini. lho. Di media sosial, mereka disebut sebagai tim yang paling stylish dan trendi. Beberapa foto yang mereka unggah menunjukkan pakaian mereka yang berbeda dan unik dibandingkan timnas negara lain, yakni berupa kaftan berwarna putih dengan garis berwarna hijau. Lalu, di bagian dada atas terdapat motif menyerupai sayap elang dengan warna senada. Bahkan, mereka juga menggunakan topi lho. 

Tapi, yang jadi pertanyaan sekarang adalah apakah julukan sebagai timnas paling trendi cukup mendorong semangat mereka untuk mencapai hingga babak 16 besar? Sebab, itulah pencapaian terbaik Nigeria selama ikut di Piala Dunia.

1. Pecinta sepak bola antre membeli jersey dan kit timnas Nigeria

Profil Tim Piala Dunia 2018: Nigeria Si Trendi Pemenang Hati NetizenNike

Sebagian besar orang mengatakan ketika jersey di satu Piala Dunia dianggap bagus, maka baju itu akan dianggap iconic. Maka, gak berlebihan kalau para pecinta sepak bola jatuh cinta terhadap jersey timnas Nigeria. Perpaduan warna hijau dan hitam terlihat sangat pas. Situs The Fader menulis Nike sengaja mengeluarkan juga jaket, celana pendek, dan topi. Namun, begitu mulai dijual sejak 1 Juni lalu, semua produk itu ludes dibeli pecinta sepak bola dalam hitungan menit. Wow!

Direktur Desain Nike FC, Pete Hoppins, yang mendesain semua kit timnas Piala Dunia termasuk Nigeria, mengatakan tidak ada yang sebelumnya berpikir negara itu akan mampu menghadapi tim-tim besar dari negara lain di Piala Dunia 2018.

"Sementara, kami merasakan ada sesuatu yang besar dengan negara ini. Anggota timnasnya masih berusia muda. Ada keyakinan yang luar biasa terhadap semua pemain muda ini. Kami telah mengikuti permainan mereka dari kejauhan dan komentar dunia terhadap para pemainnya di media sosial," ujar Hoppins ketika diwawancarai The Fader.

Faktanya, kata Hoppins lagi, ada begitu banyak pemain asal Nigeria yang sudah bermain di klub-klub top di Eropa. Ia melihat ada keberanian yang sudah ditorehkan oleh para pemainnya di ibukota Lagos dan London. Oleh sebab itu, ia mengatakan harus membuat sesuatu yang berbeda.

Bahkan, sebuah toko Nike di kota London langsung diantre oleh para pecinta sepak bola. Mereka ingin membeli jersey timnas Nigeria. Bahkan, di beberapa polling termasuk yang diselenggarakan oleh stasiun televisi Inggris, Sky, jersey timnas Nigeria berhasil keluar sebagai jersey keluaran Nike dengan desain terbaik.

2. Nigeria diprediksi akan membuat kejutan di Piala Dunia Rusia

Profil Tim Piala Dunia 2018: Nigeria Si Trendi Pemenang Hati NetizenAFP PHOTO/Pius Utomi Ekpei

Nigeria gak bisa dipandang sebelah mata, guys. Dari 23 anggota timnas yang mereka boyong ke Rusia, enam di antaranya sudah bermain di klub-klub Liga Primer. Ada Alex Iwobi yang bermain di Arsenal, Victor Moses yang merumput sebagai sayap belakang di Chelsea, Kelechi Iheanacho yang bermain di Leicester City, lalu sang kapten timnas, John Obi Mikel. Khusus untuk Mikel, dia sudah pernah bermain selama 10 tahun bersama Chelsea lalu pindah merumput di klub di Super Liga China sejak Januari 2017 lalu.

Ada pula Ahmed Musa, Leon Balogun yang baru bermain di Brighton, Wilfried Ndidi yang bermain di Leicester dan Simeon Nwankwo.

Kejutan sebenarnya sudah ditorehkan timnas Nigeria ketika berhasil mengalahkan timnas Argentina pada November 2017 di Rusia. Dalam pertandingan persahabatan itu, timnas Nigeria sukses menggulung Argentina dengan skor 4-2.

Pecinta sepak bola semakin kuat memprediksi Nigeria dapat mencapai sesuatu yang spesial karena dalam Piala Dunia tahun ini, Argentina yang kembali akan berhadapan dengan Nigeria gak ikut diperkuat dengan pemain bintangnya, Lionel Messi. Tapi, sebenarnya Nigeria juga dirugikan karena pemain kunci mereka Victor Moses gak ikut bermain.

Laman Mirror menulis pujian seharusnya diarahkan kepada pelatih timnas Nigeria, Gernot Rohr. Ia berhasil membuat pertahanan yang solid dengan back yang kuat. Apalagi sang kapten John Obi Mikel membebaskan penyerang muda Kelechi Iheanacho dan Alex Iwobi untuk bergerak mendekati posisi lawan.

3. Mampukah tim dari Afrika menembus final Piala Dunia untuk kali pertama?

Profil Tim Piala Dunia 2018: Nigeria Si Trendi Pemenang Hati NetizenAFP PHOTO/Mladen Antonov

Sekarang yang jadi pertanyaan, mampu kah Nigeria menjadi tim dari Benua Afrika pertama yang tembus hingga ke babak final Piala Dunia 2018? Sebab, prestasi terbaik mereka selama ini hanya melaju hingga ke babak 16 besar alias perempat final. Sebenarnya, mereka memiliki peluang. Terlebih setelah melihat susunan timnya seperti ini:

  • Bek: William Troost-Ekong and Abdullahi Shehu (Bursaspor), Tyronne Ebuehi (Ado Den Haag), Elderson Echiejile (Cercle Brugge KSV), Bryan Idowu (Amkar Perm), Chidozie Awaziem (Nantes FC), Leon Balogun (Brighton), Kenneth Omeruo (Kasimpasa).
  • Gelandang: Mikel John Obi (Tianjin Teda), Ogenyi Onazi (Trabzonspor), Wilfred Ndidi (Leicester City), Oghenekaro Etebo (Las Palmas), John Ogu (Hapoel Be’er Sheva), Joel Obi (Torino, Italy).
  • Striker: Ahmed Musa (CSKA Moscow), Kelechi Iheanacho (Leicester City), Victor Moses (Chelsea), Odion Ighalo (Changchun Yatai), Alex Iwobi (Arsenal), Simeon Nwankwo (Crotone)

Kembali lagi yang jadi pertanyaan, mungkin kah ada tim dari Benua Afrika yang mampu menembus babak final Piala Dunia 2018? Mantan pemain nasional Pantai Gading, Didier Drogba mengatakan sulit. Pernyataan itu pernah dilontarkan Drogba kepada mantan manajer timnas Inggris, Sven Goran Eriksson.

"Alasan mengapa mereka gak akan pernah mencapai itu? Satu kalimat: manajemen organisasi yang buruk. Benar-benar kacau sekali ketika saya bergabung dan melatih timnas Pantai Gading," ujar Eriksson kepada BBC yang terbit edisi 10 Juni lalu.

Legenda sepak bola asal Brasil, Pele, memang pernah memprediksi sejak tahun 2000 lalu, kalau juara Piala Dunia suatu saat akan jatuh ke tangan timnas dari Benua Afrika. Tapi, menurut Eriksson, tim untuk bisa melampaui babak perempat final saja, Afika belum punya. Maka, kata dia, Benua Hitam harus lebih realistis, khususnya Afrika. Apalagi timnas dari Benua Afrika lainnya, Mesir, Maroko, Senegal dan Tunisia sengaja mengirimkan di akademi sepak bola di Eropa.

Belum lagi 23 pemain timnas Maroko lahir di luar negara itu. Otomatis mereka mengandalkan para pemain asing.

Contoh buruknya manajemen di Benua Afrika dirasakan Eriksson ketika ia berhasil membawa tim Pantai Gading melakukan pertandingan persahabatan dengan Swiss. Ketika tim tiba di ruang ganti, tidak ada kit dan kaos. Padahal, pertandingan akan dimulai 75 menit lagi.

Ketika dua orang yang membawa kit tiba, mereka malah menaruh dua tas besar di ruang ganti. Alhasil, semua pemain sibuk mencari kaos yang pas untuk mereka.

"Maka yang bisa saya dengar hanya; 'itu bukan punya saya, itu punya kamu,'" ujar Eriksson mengenang.

Kemudian, Drogba menenangkannya sambil berkata; 'Sven, sudahlah ini Afrika. Memang seperti ini,'.

Eriksson percaya timnas dari Benua Afrika akan jauh lebih sukses kalau mereka mengikuti Senegal atau Tunisia sebagai contoh. Senegal yang berhasil lolos hingga ke babak final akhirnya menunjuk pelatih lokal Aliou Cisse di tahun 2015.

"Kalau mereka berhasil lolos di tingkat kualifikasi dengan pelatih lokal, maka baru timnas tersebut memasukan nama-nama besar dari Eropa atau Amerika Selatan untuk melatih selama satu atau dua bulan sebelum turnamen digelar," kata Eriksson lagi.

Selain itu, manajemen tim harus mempertahankan pelatih itu minimal selama empat tahun. Sebab, membiarkan para pemain bekerja sama dengan pelatih selama satu bulan saat Piala Dunia tidak berdampak apa-apa.

Baca Juga: Kisah Neymar: Perjalanan Panjang Menjadi Bintang

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya