Christophe Galtier, Mastermind Harapan PSG

Galtier punya kemampuan spesial dalam pendekatan pemain

Hanya beberapa jam setelah mengumumkan perpisahan dengan Mauricio Pochettino, Paris Saint-Germain langsung memperkenalkan pelatih barunya. Adalah Christophe Galtier yang akan melatih Kylian Mbappe dan kawan-kawan di musim depan.

Galtier dikontrak manajemen PSG selama dua tahun. Dia direkrut atas saran dari Konsultan Teknik PSG, Luis Campos.

Memang, mereka pernah kerja bareng saat masih di Lille pada musim 2020/21. Saat itu, duet Campos dan Galtier menghasilkan titel Ligue 1 buat Lille.

Namun, ini PSG, tim yang penuh bintang dan ekspektasi dari fans serta manajemen klub. Petualangan yang cukup menantang buat Galtier. Apakah dia memang layak menangani PSG?

1. Punya solusi buat PSG

Christophe Galtier, Mastermind Harapan PSGpotret Kylian Mbappe (uefa.com)

Galtier dipilih oleh PSG karena dianggap memiliki solusi atas masalah yang terjadi di tim selama ini. Sebagai mantan bek, pria 55 tahun itu tentu memiliki cara pandang yang ketat terhadap sektor pertahanan.

Nah, musim lalu, masalah PSG di Liga Champions adalah pertahanan yang begitu mudah ditembus lewat skema serangan balik. Saat melawan Real Madrid, PSG babak belur akibat skema tersebut.

Kehadiran Galtier diharapkan bisa memberikan perubahan dalam sektor tersebut. Sistem pertahanan yang mengandalkan high pressing milik Galtier diharapkan bisa mengubah wajah PSG.

Skema itu sudah terbukti ampuh di Lille. Sebab, pada musim 2020/21, Lille juara lewat skema tersebut. Catatannya, saat itu Lille cuma 23 kali kebobolan dalam 38 laga, tanpa bek kelas dunia. PSG saja, kala itu kebobolan 28 kali, meski memiliki sejumlah bek papan atas.

Baca Juga: Resmi! Pochettino Pisah Jalan dengan PSG

2. Bisa tangani Messi, Mbappe, dan Neymar?

Christophe Galtier, Mastermind Harapan PSGLionel Messi dan Kylian Mbappe melakukan selebrasi gol di lapangan. (uefa.com)

Ini menjadi pertanyaan besarnya. Galtier memang bukan pelatih yang sudah sering menangani bintang besar.

Pengalamannya dalam menangani bintang terbilang minim. Menjadi tantangan buatnya ketika dihadapkan pada Lionel Messi, Kylian Mbappe, dan Neymar.

Dia harus menciptakan kekuatan tersendiri di ruang ganti demi mengendalikan ego ketiganya, atau pemain bintang lain.

Sports Illustrated melansir, kemampuan Galtier lainnya adalah soal pengendalian psikologis pemain. Kemampuannya dalam berbicara satu lawan satu dengan pemainnya, cukup memukau.

Dia suka menjelaskan taktik dan strateginya secara spesifik kepada para pemainnya. Artinya, Galtier merupakan pelatih yang detail dan tak sembarangan dalam mengumbar rencananya.

3. Dihormati pemain

Christophe Galtier, Mastermind Harapan PSGpotret Christophe Galtier (news.in-24.com)

Dengan kemampuan mengendalikan ruang ganti, Galtier mendapatkan rasa hormat tinggi dari para pemainnya. Mantan anak asuh Galtier di Lille, Jose Fonte, mengakuinya.

Tanpa Galtier, Fonte mengaku kariernya akan habis lebih cepat. Namun, pria 55 tahun tersebut bisa membangkitkan semangat dan kemampuannya seperti sedia kala.

"Bagi saya, Christophe merupakan pelatih terbaik. Dia layak atas kesuksesan di mana pun. Saya yakin dia akan sukses dengan caranya melatih. Sebab, dia mengerti caranya bertahan dan menyerang," ujar Fonte dikutip AS.

4. Tugas pertama Galtier: Neymar

Christophe Galtier, Mastermind Harapan PSGNeymar Jr (psg.fr)

Galtier sudah ditunggu tugas berat di PSG. Bukan melatih, tapi dia harus meyakinkan agar Neymar bertahan di Parc des Princes.

Masa depan Neymar memang masih abu-abu. Sampai sekarang belum jelas apakah Neymar benar-benar mau bertahan atau hengkang. Sempat ada isu kalau Neymar akan mengaktifkan klausul perpanjangan kontraknya secara otomatis hingga 2027.

Namun, hal tersebut belum terkonfirmasi hingga sekarang. Galtier terlihat tenang dalam sesi konferensi pers untuk perkenalannya, yang disiarkan akun YouTube PSG. Dia menyatakan sudah memiliki rencana jelas buat Neymar di musim depan.

"Saya mau Neymar bertahan. Dia pemain kelas dunia dan semua pelatih menginginkannya. Saya sudah punya rencana jelas untuk Neymar di PSG," kata Galtier.

5. Bisakah sukses?

Christophe Galtier, Mastermind Harapan PSGpotret Christophe Galtier (ogcnice.com)

Pertanyaan besarnya, mampukah Galtier sukses? Dengan kemampuannya mengatur situasi ruang ganti, bukan tak mungkin Galtier sukses.

Itu memang jadi modal pertama buat melatih tim bertabur bintang. Baru setelahnya menerapkan filosofi yang pas di tim.

Nah, masalahnya PSG bukan berorientasi lagi pada Ligue 1. Mereka kini menatap Liga Champions, kompetisi yang begitu sulit ditaklukkan.

PSG masih mencari trofi pertamanya di Liga Champions. Harapannya, dengan merekrut Galtier, penantian panjang itu berakhir.

"Ambisi saya adalah membangun gairah tim, dan optimalisasi potensial setiap pemain. Saya begitu menantikan bekerja di sisi Parc des Princes, yang selalu memberikan aura positif dalam sepak bola," ujar Galtier dikutip situs resmi klub.

Baca Juga: Pochettino Mundur, PSG Rekrut Pelatih Kawakan Prancis

Men Sana En Corpore Sano Photo Verified Writer Men Sana En Corpore Sano

Men Sana En Corpo re Sano, main ke sana, nyangkut ke sono

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya