Asa Indonesia Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2032 Kembali Hidup

KOI menerima respons positif dari IOC

Jakarta, IDN Times - Setelah sempat dinyatakan tertinggal dari Brisbane, Australia, dalam proses lelang tuan rumah Olimpiade 2032, harapan Indonesia kembali hidup. Komite Olimpiade Internasional (IOC) baru-baru ini memberikan respons positif atas perkembangan Indonesia dalam proses lelang tuan rumah Olimpiade.

IOC bersama Komite Olimpiade Indonesia (KOI) baru saja melakukan rapat secara virtual pada Selasa malam (25/5/2021). Dalam rapat itu, KOI menyampaikan perkembangan terkini tentang situasi Indonesia terkait lelang tuan rumah Olimpiade.

Munculnya Keppres sekaligus pembentukan panitia lelang Olimpiade Indonesia (INABGOC), dilaporkan pula oleh KOI kepada Ketua Komisi Tuan Rumah Olimpiade Masa Depan IOC, Kristin Kloster Aasen.

Baca Juga: Kontingen Olimpiade Amerika Serikat Terancam Gagal ke Jepang

1. Perkembangan Indonesia terbilang cepat

Asa Indonesia Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2032 Kembali HidupRaja Sapta Oktohari (ANTARA/Bayu Kuncahyo)

Ketua KOI, Raja Sapta Oktohari, menyatakan pihaknya menerima gestur positif dari Aasen atas perkembangan tersebut. Aasen, disebut Okto, cukup kaget dengan Indonesia yang terbilang cepat dalam memenuhi berbagai syarat terkait proses lelang tuan rumah Olimpiade.

"Beliau terkesan dengan presentasi Indonesia dan dinilai memiliki perkembangan yang cepat sejak paparan pertama pada Februari lalu," kata Okto yang juga jadi Ketua INABGOC, Rabu (26/5).

2. Paparkan dukungan pemerintah

Asa Indonesia Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2032 Kembali HidupRapat Koordinasi Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, bersama Ketua Komite Olimpiade Indonesia, Raja Sapta Oktohari, dalam proses pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2032. (dok. Komite Olimpiade Indonesia)

Selain memaparkan sudah munculnya dukungan dari pemerintah lewat Keppres dan lainnya, Okto juga menjelaskan berbagai perkembangan teknis lainnya. Okto juga memberikan penjelasan kepada IOC terkait kesiapan sejumlah venue serta rancangan proyek Olimpiade.

Selain itu, Okto juga memaparkan Indonesia juga punya Desain Besar Pembinaan Prestasi Olahraga yang disusun Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) hingga 2045.

"Desain besar yang telah dibuat Kemenpora menjadi sorotan dan poin positif di mata IOC. Secara keseluruhan, Komisi Tuan Rumah Olimpiade Masa Depan mengatakan tidak menemukan kesalahan dalam proposal lelang Indonesia. Mereka juga menyatakan, kami adalah kandidat yang sangat baik untuk menjadi tuan rumah Olimpiade usai melihat potensi besar yang ada di Indonesia," ujar Okto.

3. Indonesia masih tertinggal dari Brisbane

Asa Indonesia Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2032 Kembali HidupRapat Koordinasi Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, bersama Ketua Komite Olimpiade Indonesia, Raja Sapta Oktohari, dalam proses pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2032. (dok. Komite Olimpiade Indonesia)

Sampai saat ini, Indonesia masih berstatus continuous dialogue. Memang, Indonesia masih tertinggal dari Brisbane yang sudah mendapatkan status targeted dialogue, karena memang sudah curi start terlebih dulu.

Tapi, KOI tak patah semangat. Mereka terus melakukan pendekatan agar Indonesia bisa menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.

"Kami memiliki beberapa poin dari pertemuan semalam dan akan terus melibatkan pemangku kebijakan di Indonesia atas akselerasi yang telah dicapai KOI. Sehingga, dapat mendorong komunikasi dan relasi dengan IOC di masa depan. Selanjutnya, kami berharap dapat bekerja sama dengan IOC dalam mengembangkan proposal yang telah diajukan. Semoga, kami bisa menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade pertama di Asia Tenggara," ujar Okto.

Baca Juga: Indonesia Matangkan Persiapan Rapat dengan IOC Bahas Olimpiade 2032

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya