Bek Prancis Sempat KO Kena Serangan Lutut Ala UFC Pemain Jerman

Keselamatan pemain harus dilindungi di Piala Eropa 2020

Jakarta, IDN Times - Ada insiden horor dari duel Prancis kontra Jerman di Football Arena dalam penyisihan Grup F Piala Eropa 2020, Rabu dini hari WIB (16/6/2021). Dalam duel itu, bek Prancis, Benjamin Pavard, ternyata sempat KO akibat insiden tersebut.

Insiden terjadi di babak kedua. Kala itu, Jerman sedang membombardir pertahanan Prancis.

Ketika bola dari sisi kanan penyerangan Jerman dikirimkan lewat umpan lambung, Robin Gosens muncul dari belakang. Tapi, sejatinya bola hendak dibuang Pavard yang ada di dalam kotak penalti.

Gosens datang dengan melompat. Lajunya terbilang kencang dan lututnya terangkat, seperti hendak melayangkan flying knee ala petarung Ultimate Fighting Championship, hingga akhirnya menghantam rahang dari Pavard.

Baca Juga: Pogba Tak Sama Bareng Prancis, Lebih Ganas Ketimbang di MU

1. Sempat KO

Bek Prancis Sempat KO Kena Serangan Lutut Ala UFC Pemain JermanDuel bek Prancis, Benjamin Pavard, melawan pemain Jerman, Robin Gosens / Daily Mirror

Akibat hantaman itu, Pavard mengaku sempat KO. Kesadarannya sempat hilang selama 10 hingga 15 detik.

"Saya syok. Sesaat sempat KO selama 10 atau 15 detik," kata Pavard dilansir Daily Mirror.

2. Berkaca dari insiden yang sudah ada

Bek Prancis Sempat KO Kena Serangan Lutut Ala UFC Pemain JermanRaul Jimenez tak sadarkan diri usai berbenturan dengan David Luiz. (goal.com)

Aksi Gosens tentu berbahaya. Ingat dengan apa yang terjadi dengan striker Wolverhampton Wanderers, Raul Jimenez, yang mengalami cedera kepala akibat berduel brutal dengan David Luiz.

Insiden ini, sebenarnya punya dampak serupa. Terbilang berbahaya dan perlu ada perlakuan khusus terhadap korban pelanggaran macam tersebut.

3. Keselamatan segalanya

Bek Prancis Sempat KO Kena Serangan Lutut Ala UFC Pemain Jermaninstagram/euro2020

Sejumlah pengamat meminta agar UEFA menerapkan aturan khusus mengenai kesadaran pemain, mempertimbangkan apa yang terjadi dengan Pavard dan pemain lainnya.

Aturan yang dimaksud adalah memberikan waktu lebih panjang kepada pemain tersebut untuk dievaluasi kondisinya. Semua karena alasan keselamatan.

"Perlu ada aksi atas kejadian macam ini. Sebab, seharusnya dia tak boleh main dulu selama semenit setelah menerima hantaman macam itu. Harus ada perubahan demi keselamatan pemain," kata mantan gelandang Jerman, Dietmar Hammann, dikutip RTE.

Baca Juga: Greenpeace Minta Maaf Atas Insiden di Laga Prancis vs Jerman, Ada Apa?

Topik:

  • Satria Permana
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya