European Super League Kacau Usai The Big 6 Inggris Mundur

Kini, European Super League menarik diri sementara waktu

Jakarta, IDN Times - Mundurnya The Big Six Premier League menjadi pukulan telak bagi rencana European Super League. Akibat mundurnya Arsenal, Chelsea, Liverpool, Manchester United, Manchester City, dan Tottenham Hotspur, rencana menggulirkan European Super League kini jadi tak jelas.

Pihak European Super League menunda untuk menggulirkan kompetisi breakaway tersebut. Keputusan ini muncul setelah Chelsea menjadi klub Inggris terakhir yang memutuskan mundur dari European Super League.

1. Menunda, tapi European Super League tak gentar

European Super League Kacau Usai The Big 6 Inggris MundurSpanduk anti European Super League dan penggemar Liverpool berada di depan stadion Anfield saat 12 klub sepakbola Eropa teratas meluncurkan Super League di Liverpool, Inggris, Senin (19/4/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Carl Recine/

Manajemen European Super League secara resmi mengumumkan menunda digulirkannya kompetisi. Mereka harus memikirkan langkah selanjutnya, pasca The Big Six Premier league mundur.

Artinya, dengan mundurnya The Big Six, European Super League sama sekali tak gentar dengan situasi yang dihadapi sekarang.

"European Super League meyakini, status quo dalam sepak bola Eropa harus berubah. Kami mengajukan sistem baru pada kompetisi Eropa karena yang lama tak berjalan," tegas European Super League dikutip Football London.

Baca Juga: The Big 6 Premier League Mundur dari European Super League

2. Masih mengklaim jadi juru selamat

European Super League Kacau Usai The Big 6 Inggris Mundurcaughtoffside.com

Lebih lanjut, European Super League masih mengklaim bisa jadi juru selamat klub sepak bola Eropa. Namun yang jadi masalah, juru selamat buat siapa?

Sebab, tindakan mereka menggelar European Super League terkesan sebagai tindakan diskriminasi terhadap klub lain di Eropa, bahkan dalam level domestik pula.

"Proposal kami bertujuan untuk menciptakan evolusi selama sumber daya yang ada dimaksimalkan dan stabilitas dalam piramida, termasuk membantu kesulitan finansial komunitas sepakbola akibat pandemik COVID-19. Kami juga akan menyediakan secara materi, pembayaran solidaritas buat seluruh pemangku kepentingan sepakbola," begitu pernyataan resmi European Super League.

3. Optimistis berjalan

European Super League Kacau Usai The Big 6 Inggris MundurPemain Manchester United Anthony Martial berebut bola dengan pemain Manchester City Ruben Dias saat laga Liga Inggris di Etihad Stadium, Manchester, Inggris (7/3/2021). MU berhasil menundukkan Manchester City dengan skor 2-0 melalui gol Bruno Fernandes dan Luke Shaw. ANTARA FOTO/Pool via REUTERS/Peter Powell

Manajemen European Super League juga sangat yakin mundurnya The Big Six Premier League tak berpengaruh pada misi mewujudkan kompetisi. Sebab, ditegaskan European Super League, mereka mengikuti segala macam aturan hukum di Benua Biru.

Bahkan, European Super League menyatakan telah dilindungi oleh hukum dari gangguan pihak ketiga.

"Terkait perkembangan yang terjadi, kami harus mempertimbangkan ulang untuk membentuk kembali proyek, selalu berpikiran soal tujuan demi menghibur fans saat solidaritas pembayaran untuk seluruh komunitas sepak bola dibangun," jelas European Super League.

Baca Juga: Kekuatan Fans Paksa The Big 6 Mundur dari European Super League

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya