Ganasnya 2 Predator Inggris Saat Terkam Jerman

Dua gelandang Inggris tampil bak binatang buas

Jakarta, IDN Times - Inggris tampil luar biasa saat menghadapi Jerman di Wembley Stadium, Selasa (29/6/2021), dalam babak 16 besar Piala Eropa 2020. Mereka mampu menggasak Jerman dengan skor 2-0 dalam duel itu.

Dengan ini, Inggris berhasil melaju ke perempat final Piala Eropa. Mereka juga berhasil mengakhiri mimpi buruk yang sudah berjalan 55 tahun saat jumpa Jerman.

Ya, sejak Piala Dunia 1966, Inggris kesulitan menghadapi Jerman di turnamen mayor. Dalam tiga pertemuan di turnamen mayor, Inggris selalu keok dari Jerman.

Catatan itu kini berakhir. Gol Raheem Sterling dan Harry Kane memunculkan harapan terhadap Inggris di Piala Eropa 2020.

1. Bermula dari perubahan skema

Kemenangan Inggris sebenarnya berawal dari perubahan skema yang dilakukan oleh manajer Gareth Southgate. Menghadapi Jerman, Inggris memainkan skema tiga bek.

Pola 3-4-3 jadi pilihan Southgate. Dalam pakem ini, Inggris tak menempatkan gelandang kreatif.

Justru, di starting XI, Southgate malah memainkan Declan Rice dan Kalvin Phillips, gelandang yang bertipe sebagai breaker.

Sebenarnya pola ini tak asing dengan Inggris. Pada Piala Dunia 2018, Inggris sempat menampilkan skema ini. Kala itu, Kieran Trippier jadi pusat permainan dengan kemampuan umpannya yang ciamik.

Baca Juga: [BREAKING] Inggris Depak Jerman di Partai Keras Piala Eropa 2020

2. Mengandalkan predator lini tengah

Ganasnya 2 Predator Inggris Saat Terkam JermanAksi gelandang Inggris, Declan Rice, saat berduel melawan Toni Kroos / Instagram @england

Ada tujuan khusus di balik pemilihan keduanya main sejak menit awal. Southgate ternyata mau membuat frustrasi Jerman dengan memutus aliran bola yang dikembangkan oleh Toni Kroos.

Pilihan strategi yang tepat karena Phillips tampil begitu trengginas. Dia mampu memenangkan perebutan bola sebanyak 11 kali, terbanyak setelah Tony Adams melakukannya pada Piala Eropa 1996 silam.

"Kami sudah tahu bagaimana intensitas permainan yang akan muncul. Kami harus menghadapinya, dan tak banyak tim yang siap. Kami bisa bertahan karena Rice dan Phillips. Keduanya seperti binatang buas yang kelaparan. Performa luar biasa," kata winger Inggris, Raheem Sterling, dikutip Sky Sports.

3. Jack Grealish, right man in the right place

Ganasnya 2 Predator Inggris Saat Terkam JermanGelandang Inggris, Jack Grealish dan Declan Rice / Twitter @EURO2020

Selain skema yang pas, keputusan Southgate mengganti Bukayo Saka dengan Jack Grealish juga tepat. Setelah Grealish masuk, skema langsung berubah.

Sterling main di sisi kanan mendampingi Kane, sedangkan Grealish mendukung dari belakang keduanya.

Terbukti, Grealish mampu jadi kunci dua gol kemenangan Inggris. Dia melepaskan umpan penting dalam gol pertama, ketika Luke Shaw muncul dari belakang hingga melepaskan umpan silang mendatar dan akhirnya mampu dimanfaatkan Sterling jadi gol.

Kemudian, gol kedua lahir dari umpan silangnya yang manis. Bola seperti mencari kepala Kane untuk selanjutnya disarangkan ke gawang Manuel Neuer.

"Ini bukan soal saya, tapi tim. Saya datang untuk menciptakan peluang. Saya terlibat dalam gol pertama, memberi assist untuk kedua. Jadi, rasanya saya memang memberikan performa terbaik," ujar Grealish.

4. Kejelian Southgate

Southgate memang sejak awal sudah menganalisa untuk bisa memainkan skema tiga bek. Dia merasa menurunkan dua gelandang pekerja keras yang agresif akan menghadirkan kesulitan buat Jerman.

Lalu, menempatkan Saka dan Sterling demi menemani Kane, bakal menguras tenaga dari para pemain belakang Jerman. Dari sinilah, Southgate menciptakan momentum.

"Kalau salah memilih personel, Anda bisa mati. Kami harus percaya, tampil agresif, dan mengimbangi intensitas mereka. Kami sadar, mereka pasti mau menguasai bola. Makanya, fokus kami adalah memberikan kesulitan kepada mereka," terang Southgate.

Baca Juga: Aksi Harry Kane Sukses Bungkam Mulut Kotor Thomas Mueller

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya