Insiden Berdarah Kanjuruhan Jadi Sorotan Media Asing

Sejumlah media asing menyoroti kasus di Kanjuruhan

Jakarta, IDN Times Kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pasca laga Arema FC versus Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022), menjadi perhatian pula dari media asing. Mereka menyoroti kasus yang menjadi salah satu tragedi kemanusiaan terbesar dalam sepak bola ini.

Memang, insiden di Kanjuruhan bisa dikatakan yang terbesar dalam sepak bola, lantaran jumlah korbannya melebihi tragedi Hillsborough. Pada tragedi Hillsborough, korban jiwa mencapai 96, sedangkan Kanjuruhan 127 hingga sekarang.

Baca Juga: Kronologi Tragedi Kanjuruhan yang Tewaskan 127 Orang

1. Guardian hingga New York Times sampai mengangkat berita ini

Insiden Berdarah Kanjuruhan Jadi Sorotan Media AsingTangkapan layar berita di New York Times soal insiden Kanjuruhan (New York Times)

Salah satu kantor berita terkemuka Inggris, The Guardian, ikut mengangkat kabar tersebut. Mereka menyoroti bagaimana insiden terjadi dan jumlah korban jiwa yang muncul.

Pun, New York Times ikut mengangkat berita tersebut. Bahkan, mereka sempat merunut berapa jumlah korban jiwa yang muncul akibat insiden sepak bola di Indonesia sejak 1994 silam.

2. Kompetisi dihentikan

Insiden Berdarah Kanjuruhan Jadi Sorotan Media AsingSuasana laga Arema FC kontra Persebya di Stadion Kanjuruhan. IDN Times/Alfi Ramadana

Akibat insiden ini, kompetisi Liga 1 untuk sementara dihentikan. PT Liga Indonesia Baru menyatakan setidaknya kompetisi dihentikan selama sepekan.

Keputusan ini diambil setelah PSSI menginstruksikannya. Selama periode itu, PSSI akan melakukan investigasi terhadap insiden di Kanjuruhan.

Baca Juga: Liga 1 Dihentikan Sepekan Imbas Tragedi Berdarah di Kanjuruhan

3. Korban tewas terinjak hingga kehabisan oksigen

Insiden Berdarah Kanjuruhan Jadi Sorotan Media AsingKapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta saat menggelar konferensi pers usai kericuhan di Stadion Kanjuruhan. IDN Times/Alfi Ramadana

Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta, menyatakan korban jiwa muncul akibat kekurangan oksigen dan terinjak-injak. Pun, dua dari 127 korban tewas ternyata merupakan anggota polisi.

Mereka terinjak-injak dan kehabisan napas ketika berusaha keluar dari pintu 10 dan 12. Banyak yang lemas lantaran kekurangan oksigen.

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya