Isengnya Juergen Klopp Ganggu Inggris Jelang Lawan Jerman
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Manajer Liverpool, Juergen Klopp, bersikap iseng dengan melemparkan pesan singkat kepada kaptennya, Jordan Henderson. Pesan itu bagaikan bentuk perang urat saraf dari Klopp jelang pertemuan Jerman dengan Inggris.
Usai Jerman lolos dan dipastikan jumpa Inggris, beberapa menit pasca laga Klopp langsung mengirimkan pesan kepada Henderson. Dalam sesi konferensi pers, Henderson pun tak ragu mengungkapkan isinya.
"Cuma emoji tersenyum. Pesan itu dia kirim setelah peluit panjang berbunyi. Kami selalu berkomunikasi pula sepanjang Piala Eropa 2020," ujar Henderson dilansir Daily Mirror.
1. Duel 50-50
Partai Jerman versus Inggris jadi pertemuan yang bisa dianggap 50-50. Dengan kemampuan Jerman yang sekarang, tak terlalu dijagokan.
Sebab, Inggris kebetulan tengah dijejali pemain berkualitas, meski ketajaman di lini depan dipertanyakan.
"Kami punya skuad muda yang begitu bagus. Saya rasa ini jadi hal paling positif. Anak-anak muda ini mau bermain dan menikmatinya, tanpa rasa takut. Mereka akan melakukannya lagi, meneror Jerman di pekan depan," tegas Henderson.
Baca Juga: Jerman Terancam Tanpa Pemain ke-12 di Duel Maut Lawan Inggris
2. Gairah jadi pembeda
Editor’s picks
Bagi pria 31 tahun itu, semangat juang akan menjadi penentu dalam duel melawan Jerman. Siapa yang paling bergairah, menurut Henderson, akan membuat perbedaan di atas lapangan.
"Main dan nikmatilah. Tunjukkan kepada semua orang, seberapa hebat mereka. Emosi dan gairah jadi hal paling tepat untuk Inggris memberikan energi dalam permainan. Karena, pasti akan terasa berbeda," ujar Henderson.
3. Mau hentikan nasib sial
Inggris sebenarnya sering sial kala jumpa Jerman. Ingat bagaimana mereka tersingkir ketika jumpa Jerman di babak 16 besar Piala Dunia 2010 lalu?
Kala itu, Inggris tersingkir dengan skor 4-1, dengan kontroversi dianulirnya gol Frank Lampard. Ya, kala itu, gol Lampard harus dianulir wasit.
Bola sepakan jarak jauh Lampard membentur mistar gawang. Bola memantul, melewati garis gawang, seharusnya jadi gol. Namun, wasit malah menganggapnya tidak gol. Kala itu, teknologi garis gawang belum dipakai.
Pastinya masalah non teknis macam ini harus diatasi Inggris. Di situlah, menurut Henderson, peran pemain senior sepertinya.
"Sebagai pemain senior, saya cuma bertugas untuk menjaga mereka main dalam semangat juang yang tinggi. Jangan sampai terganggu hal lain," tegas Henderson.
Baca Juga: Masuk Babak 16 Besar Piala Eropa, Lini Serang Inggris Kurang Greget!