Kisah Bintang Chelsea Nyaris ke ManCity Panaskan Final Liga Champions 

Maurizio Sarri yang mampu mengubah jalannya cerita

Jakarta, IDN Times - Ada sebuah cerita yang muncul dari final Liga Champions antara Manchester City kontra Chelsea di Estadio Do Dragao, Minggu (30/5/2021) dini hari nanti WIB. Seorang pemain Chelsea, ternyata nyaris berseragam ManCity. Dia adalah Jorginho, yang didatangkan Chelsea pada musim panas 2018 lalu.

Jorginho sebenarnya bukan cuma diincar Chelsea kala itu. Manajer ManCity, Pep Guardiola, juga menjadikannya sebagai buruan demi mengisi pos sebagai deep-lying playmaker, menjadi bagian peremajaan skuad menggantikan Fernandinho yang mulai menua.

1. ManCity sudah negosiasi

Kisah Bintang Chelsea Nyaris ke ManCity Panaskan Final Liga Champions instagram.com/jorginhofrello

Kemampuan Jorginho yang mampu mengatur tempo hingga jadi gelandang pemutus alur serangan dibutuhkan Guardiola. Hingga akhirnya, pada musim panas 2018 lalu, Jorginho didekati manajemen ManCity.

Negosiasi digelar. Jorginho pada dasarnya sudah sepakat secara lisan untuk gabung dengan ManCity.

"Saya tak tahu seberapa dekat mereka dengan Jorgo. Tak heran kalau pemilik ManCity mau membelinya. Sebab, kalau tim mau terorganisir, jadi taktis, Jorgo pilihannya," ujar mantan asisten Maurizio Sarri, Gianfranco Zola, dilansir The Sun.

Baca Juga: Kisah Didier Drogba, Legenda Chelsea yang Menghentikan Perang Saudara

2. Maurizio Sarri yang ubah alur cerita

Kisah Bintang Chelsea Nyaris ke ManCity Panaskan Final Liga Champions Pemain Chelsea FC, Jorginho (Instagram @chelseafc/ IST)

Kepindahan Jorginho ke Etihad Stadium belakangan tak terwujud. Sebab, Sarri secara mengejutkan pindah dari Napoli ke Chelsea.

Saat bersamaan pula, Sarri mengajak Jorginho ke skuad The Blues. Memang, selama ini Sarri mengandalkan Jorginho untuk memainkan peran penting dalam skemanya.

Namun, kehadiran Jorginho di Chelsea kerap dihujat. Karena bertubuh lebih kecil dan kalah dalam duel fisik dengan para gelandang besar Premier League, Jorginho kerap dirundung fans.

"Mungkin fans mau lihat orang yang selalu melepaskan tekel, memenangkan bola, atau hajar lawan, setiap saat. Dia selalu dipertanyakan soal itu. Ketika ada yang salah, Jorgo selalu buat blunder. Selalu seperti itu," terang Zola.

"Tapi, Jorgo pemain yang selalu ada di momen tepat untuk mendukung bek dan gelandang lainnya ketika memegang bola. Dia selalu siap ketika bola menjadi panas di tengah," lanjutnya.

3. Punya kepribadian kuat

Kisah Bintang Chelsea Nyaris ke ManCity Panaskan Final Liga Champions beinsports.com

Bukan cuma soal teknis, tapi Jorginho punya kemampuan lain yang bikin semakin berharga. Atas dasar itulah, Zola tak heran kalau ManCity mau mendatangkan pria 29 tahun tersebut.

"Dia punya karakter pemimpin. Beberapa kali, dia diberikan kepercayaan jadi kapten. Jorgo bisa mengatasi tekanan, dengan mengontrolnya," jelas Zola.

Baca Juga: Fans ManCity dan Chelsea Tawuran Jelang Final Liga Champions

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya