Liverpool Diprotes Pemain Sendiri Karena European Super League
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kedudukan Liverpool sebagai salah satu anggota 12 Founding Clubs European Super League mengundang kecaman dari pemainnya sendiri. Tak tanggung-tanggung, yang mengecam Liverpool adalah wakil kaptennya, James Milner.
Usai laga melawan Leeds United, Milner mengungkapkan pandangannya terhadap European Super League. Dengan tegas, Milner menyatakan tak suka European Super League digelar.
"Harapannya, kompetisi itu tak terselenggara," tegas Milner dilansir Liverpool Echo.
1. European Super League benar-benar bikin gaduh
Milner mengakui isu European Super League sudah bikin gaduh sepak bola Eropa. Internal Liverpool, dijelaskan Milner, bahkan syok dengan berita tersebut.
"Ini jadi periode sulit buat kami. Pada dasarnya, kami cuma ingin bermain sepak bola, mencoba menjalani setiap laga dengan baik," terang Milner.
Baca Juga: Protes European Super League, Jersey Dibakar dan Bus Liverpool Dicegat
2. Pemain bingung
Para pemain Liverpool, dijelaskan Milner, jadi bingung harus seperti apa. Sebab, mereka sama sekali tak punya kontrol atas politik sepak bola di level manajemen.
"Tapi, saya setuju dengan kebanyakan orang yang menolak ide ini. Kemarin, semuanya sudah kacau. Kami berantakan seharian, usai mendengarnya. Kami tak punya kuasa mengontrolnya, karena cuma punya tugas bertarung di atas lapangan dan finis pada posisi terbaik," ujar Milner.
3. Jersey Liverpool dibakar
Gelombang protes sebelumnya sudah digaungkan oleh fans. Bus Liverpool sempat dicegat fans saat masuk ke Elland Road.
Ada pula fans yang membakar jersey Liverpool karena sudah kadung kesal dengan klub kesayangannya itu. Fans klub lain juga bersatu, memprotes The Anfield Gang di Elland Road.
Baca Juga: Tak Cuma European Super League, Piala Dunia Tandingan Juga Mau Digelar