Mengulas Voting Ballon d'Or, Bagaimana Messi Bisa Menang?

Voting Ballon d'Or diikuti jurnalis dari seluruh negara

Jakarta, IDN Times - Ballon d'Or menuai kecaman dari warganet di media sosial. Banyak yang bingung kenapa Lionel Messi bisa menang, padahal publik merasa kalau Robert Lewandowski lebih layak mengangkat penghargaan individu paling tua di dunia itu.

Messi mengalahkan Lewandowski dengan koleksi 613 poin. La Pulga unggul 33 angka dari Lewandowski.

Secara prestasi individu, Messi sebenarnya kalah mentereng dari Lewandowski. Hanya trofi Copa America saja yang bisa dibanggakan oleh Messi sepanjang 2021.

Lantas, bagaimana sih sistem penilaian Ballon d'Or?

1. 30 pemain terbaik disajikan

Mengulas Voting Ballon d'Or, Bagaimana Messi Bisa Menang?selebrasi gol Robert Lewandowski (uefa.com)

Awalnya, France Football selaku penggagas Ballon d'Or akan mengeluarkan 30 nama pemain yang masuk ke dalam kandidat utama. Mereka dipilih langsung oleh tim editorial France Football, salah satu media sepak bola tertua di Eropa.

Setelah 30 nama keluar, maka jurnalis dari berbagai negara yang memiliki hak pilih akan menunjuk siapa jagoan mereka.

Para jurnalis harus mengisi tiga nama pemain, yang dirasa layak menempati posisi pertama, kedua, dan ketiga dalam persaingan Ballon d'Or.

Baca Juga: Daftar Lengkap Penghargaan Ballon d'Or: Messi Sampai Chelsea

2. Lalu, masuk ke kandidat top five

Mengulas Voting Ballon d'Or, Bagaimana Messi Bisa Menang?Jorginho berpose dengan trofi pemain terbaik UEFA. (instagram.com/jorginhofrello)

Pemenang tak ditemukan di 30 besar. Nantinya, France Football memperkecil lagi lingkaran kandidat menjadi lima saja.

Mereka yang masuk top five, akan dijejerkan dengan sistem order of merit. Proses pemilihan di sini lebih kompleks karena akan melibatkan tiga kategori, performa individu dan tim, kelas pemain (talenta hingga fairplay), dan penilaian pemain sepanjang kariernya.

3. Penentuan juara

Mengulas Voting Ballon d'Or, Bagaimana Messi Bisa Menang?Infografik Ballon d'Or Lionel Messi (IDN Times / Aditya Pratama)

Barulah, saat pemain memasuki top five, mereka akan dipilih oleh jurnalis dengan pemegang hak suara. Masing-masing harus menuliskan tiga nama, diurutkan dari paling atas hingga bawah.

Peringkat atau pilihan pertama, akan mendapatkan enam poin. Lalu, posisi kedua menerima empat poin, lalu tiga, dua, dan satu, untuk di posisi lima besar. Nantinya, poin ini akan diakumulasi dan ditotal untuk ditemukan pemenangnya.

Lantas bagaimana mereka yang punya skor sama? Siapa yang paling banyak menduduki peringkat teratas akan menang. Lalu, jika masih imbang, akan ada pemilihan lagi. Kalau masih imbang pula, tim editorial France Football yang melakukan penilaian.

Baca Juga: Lionel Messi Sabet Gelar Ballon d'Or ke-7

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya