Oezil hingga Rooney Berduka Atas Tragedi Kanjuruhan

Insiden Kanjuruhan telah menyita perhatian publik

Jakarta, IDN Times - Tragedi kemanusiaan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, usai laga Arema FC versus Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022), terus menyita perhatian dunia. Dua figur sepak bola dunia, Mesut Oezil dan Wayne Rooney, sampai berkomentar terkait hal ini.

Oezil, yang baru saja mengunjungi Indonesia, berduka atas insiden tersebut. Dengan bahasa Indonesia, Oezil melayangkan rasa dukanya kepada keluarga para korban.

"Turut berbelasungkawa untuk semua korban meninggal dalam peristiwa di Malang, Indonesia. Saya berdoa untuk para korban semoga ditempatkan di tempat yang paling mulia di sisi TUHAN," begitu cuitan Oezil di akun twitternya, @M10.

1. Rooney terguncang

Rooney juga tak ketinggalan. Dia mengaku syok dengan insiden yang telah menewaskan ratusan nyawa tersebut. Rooney pun melayangkan rasa dukanya kepada para korban.

"Begitu terguncang, mendengar kabar dari Stadion Kanjuruhan, Indonesia, kemarin malam. Ini berita yang sangat mengejutkan. Saya berduka buat seluruh keluarga, rekan, dan semua orang yang ditinggalkan," begitu cuitan Rooney.

Baca Juga: Kerusuhan Kanjuruhan, Panpel Sampaikan Maaf 

2. One Minute Silence dari LaLiga

Sejumlah kompetisi juga ikut memberikan tribute kepada korban tragedi di Kanjuruhan. LaLiga serta Eredivisie sudah menggelar one minute silence untuk melayangkan doa kepada para korban.

Klub-klub Eropa juga telah mengekspresikan rasa dukanya. Mereka syok atas insiden yang telah terjadi di sepak bola Indonesia.

3. Masuk sebagai rekor tragedi terburuk

Oezil hingga Rooney Berduka Atas Tragedi KanjuruhanEvakuasi korban saat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (2/10/2022) malam. (IDN Times/Alfi Ramadana)

Sementara ini, kompetisi Liga 1 dihentikan. Presiden Joko Widodo meminta kepada PSSI serta elemen lainnya melakukan evaluasi terkait kasus ini.

Memang, ini menjadi insiden yang begitu memilukan. Tragedi di Kanjuruhan pun masuk dalam buku rekor sebagai insiden terburuk kedua dalam sejarah sepak bola dunia setelah Peru pada 1965 silam.

Baca Juga: Kanjuruhan Makan Korban, PSSI akan Geser Jadwal Malam Liga 1 2022/23

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya