Pele dan Kekuatan yang Lebih Besar dari Sepak Bola

Di atas lapangan, Pele adalah Tuhan

Jakarta, IDN Times - Bicara soal Pele, publik tak akan diingatkan soal bagaimana kehebatannya dalam bermain. Tapi, mereka juga disajikan oleh kekuatan seseorang yang lebih besar dari kemampuannya di atas lapangan saja.

Sebagai seorang pemain, Pele bukan cuma menjadi panutan atau legenda. Lebih dari itu, di Brasil, Pele merupakan ejawantah dari sebuah perjuangan dan kesuksesan akan kaum pengejar mimpi.

"Orang Brasil selalu memandang Pele sebagai sebuah entitas, lebih superior, dan memberikan pengaruh kepada semua orang," kata mantan striker Brasil, Ronaldo Nazario dikutip Craques do Futbol.

1. Lebih dari seniman di lapangan

Pele dan Kekuatan yang Lebih Besar dari Sepak Bolagoal.com

Memang benar apa yang dikatakan Ronaldo. Pele merupakan simbol Brasil dari segala lini. Ketika baru pertama kali muncul, jika kamu menyaksikan sejumlah film otobiografi tentangnya, khususnya yang diproduksi dan ditayangkan pertama kalinya oleh Netflix pada 23 Februari 2021 silam, maka terbayang bagaimana kekuatan Pele.

Lebih dari membius penonton di stadion, Pele bisa memengaruhi opini orang-orang akan pendapatnya soal politik.

Ketika Pele aktif bermain, kondisi politik Brasil memang tak stabil. Sejak era Juscelino Kubitschek hingga Emilio Garrastazu Medici, Pele sering didekati untuk dijadikan alat politik.

Kala itu, mereka sadar bagaimana kekuatan besar Pele bisa memengaruhi orang. Medici bahkan menggunakan foto Pele dalam propagandanya dan menuliskan slogan "Brasil, cinta atau tinggalkan. Tak ada yang bisa melupakan negara ini".

Secara tegas, Pele memang tak pernah menggelorakan pandangan politiknya. Hanya saja, sejumlah akademisi menyatakan kalau Pele sebenarnya begitu lekat dengan pemerintahan Medici, membuatnya dikenal sebagai sosok yang kontroversial.

Itu dimulai ketika Pele tersenyum di samping Medici, usai mengantarkan Brasil juara Piala Dunia 1970. Ketika sedang mengangkat trofi Jules Rimet, dia tersenyum di samping Medici. Dari sinilah muncul sinisme dari sejumlah kalangan, khususnya politisi terkait Pele.

Terlebih, Pele sempat melayangkan komentar kontroversial terkait situasi politik dalam negeri Brasil.

"Orang-orang Brasil tak tahu caranya menggunakan suara," begitu kata Pele dikutip Le Monde.

"Pele tak pernah bicara keras, pendukung diktator," kata akademisi Museum Sepak bola Sao Paulo, Ademir Takara.

Baca Juga: Obituari Pele: Mimpi Bocah Miskin hingga Jadi Legenda Dunia

2. Mandela pun mengakuinya

Pele dan Kekuatan yang Lebih Besar dari Sepak Bolapotret Pele (fifa.com)

Seorang revolusioner sekelas Nelson Mandela, juga mengakui kalau Pele memang sosok yang kharismatik. Bagi Mandela, Pele merupakan manusia yang penuh berkah.

"Menyaksikannya bermain, merupakan kombinasi dari seorang bocah dengan anugerah Tuhan," ujar Mandela.

Pengaruh Pele memang begitu luas. Presiden Amerika Serikat dari masa ke masa, seperti Richard Nixon hingga Jimmy Carter sempat mengundangnya ke Gedung Putih. Itu terjadi ketika Pele main di Amerika Serikat.

Mereka sadar pengaruh yang diberikan Pele akan perkembangan sepak bola Amerika Serikat. Dampak dari Pele, dibandingkan Muhammad Ali, juga tak bisa disandingkan.

Kiper legendaris Amerika Serikat, Shep Messing, berkata kalau Ali sampai gemetar ketika melihat Pele di depannya. Padahal, mereka merupakan sahabat.

"Muhammad Ali melambaikan tangan, melayangkan kecupan, melakukan tugas seperti biasanya. Ketika masuk ruang ganti dan melihat Pele, dia jadi kaku," ujar Shep Messing.

3. Tak peduli kontroversi, Pele adalah Tuhan sepak bola

Pele dan Kekuatan yang Lebih Besar dari Sepak BolaMantan pemain timnas Brasil, Pele, saat masih membela klub Brasil, Santos, di usia mudanya. (Instagram.com/pele)

Selain kontroversi soal pengaruh politik, Pele juga sempat mengambil sponsor yang di luar kebiasaan pesepak bola. Dia sempat membintangi iklan Coca Cola hingga Viagra. Tapi, hal itu tak berpengaruh pada status Pele, sedikit pun.

"Di dalam lapangan, Pele adalah Tuhan," kata Michel Platini, gelandang legendaris Prancis.

Kini, Pele telah tutup usia. Dia wafat ketika menginjak 82 tahun karena sakit yang dideritanya. Tribute mengalir dari berbagai lini, termasuk pemain-pemain hebat masa kini macam Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, hingga Kylian Mbappe.

Rest in Peace, Legend!

Baca Juga: Akhirnya, Pele dan Maradona Main Bersama di Surga

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya