Percuma Rangnick, Cristiano Ronaldo Tak Suka Jadi Striker
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Mantan pelatih Juventus, Maurizio Sarri, membongkar masalah sebenarnya Cristiano Ronaldo bersama Manchester United. Sarri buka-bukaan, selama dilatihnya, Ronaldo tak terlalu suka bermain sebagai striker tengah.
Hal itu sudah terbukti dalam beberapa situasi ketika Sarri menempatkannya sebagai pemain nomor 9. Tapi, hasilnya tetap nihil.
"Cristiano mencetak gol lebih banyak di Serie A ketika bersama saya. Sebenarnya dia sudah menyiapkan diri jadi striker tengah, demi situasi darurat," ujar Sarri dikutip Sky Italia.
Baca Juga: [BREAKING] Cristiano Ronaldo Absen Bela MU Lawan ManCity
1. Sarri akhirnya menyerah
Namun, pada akhirnya Sarri menyerah menjadikan Ronaldo sebagai striker tengah. Sebab, statistik membuktikan dia lebih produktif ketika main sebagai penyerang sayap.
"Memang, di berbagai situasi, pemain harus ditantang dengan berbagai masalah tak biasa. Cristiano cetak 35 sampai 40 gol per musimnya, itu terjadi saat bermain melebar. Jadi, cukup bisa dimengerti keinginannya," kata Sarri.
2. Ronaldo tak lagi cepat
Masalah utamanya, saat ini Ronaldo tak lagi cepat. Usia sudah membuatnya lebih lambat ketimbang sebelumnya.
Pun, di MU banyak pemain lebih muda berposisi sama dengannya, salah satunya adalah Jadon Sancho. Rangnick akhirnya harus memilih memainkan Ronaldo di tengah, ketimbang melebar.
Baca Juga: Ronaldo Absen lawan ManCity Bukan karena Cedera, Kenapa?
3. Sempat ngambek
CR7 memang sudah menunjukkan gelagat tak nyaman ketika main di bawah Rangnick. Saat dimainkan sebagai striker tengah, Ronaldo kesulitan berkembang. Dia cuma cetak dua gol dari 15 laga terakhir bersama MU.
Saking kesalnya, Ronaldo pun sempat ngambek. Hal tersebut diisukan jadi penyebab utama Ronaldo tak main di derby Manchester.