PSSI Masih Pertimbangkan Indonesia Cabut dari AFF
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wacana keluar dari Sub-Konfederasi Sepak bola Asia Tenggara, AFF, ternyata masih dipertimbangkan oleh PSSI. Hingga sekarang, PSSI terus mengkaji untung dan ruginya keluar dari AFF.
Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, menyatakan kalau rencana itu akan dibahas di lingkup Komite Eksekutif (Exco) PSSI.
"Kami akan diskusikan dengan anggota Exco untuk membahas untung-rugi keluar atau tidak dari AFF. Setelahnya, baru diputuskan," kata Yunus dilansir situs resmi PSSI.
1. Ironi buat Indonesia
Sebenarnya menjadi ironi ketika Indonesia cabut dari AFF. Sebab, Indonesia menjadi salah satu pendiri AFF pada 1984 silam.
Menariknya lagi, Sub-Konfederasi ini didirikan di Jakarta, dengan Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, dan Filipina, yang hadir dalam pertemuan, hingga tergabung sebagai Founding Fathers.
"Beri kami waktu. Setelah jelas, akan kami umumkan semuanya," ujar Yunus.
Baca Juga: AFF Tak Temukan Bukti Vietnam dan Thailand Main Sabun
2. Wacana yang menyeruak usai Piala AFF U-19
Isu Indonesia cabut dari AFF menyeruak setelah adanya dugaan main mata antara Vietnam versus Thailand di laga pamungkas penyisihan Grup A Piala AFF U-19, 10 Juli 2022 lalu. Kala itu, publik menilai Vietnam dan Thailand sengaja untuk main imbang agar Timnas Indonesia U-19 tak lolos.
Dugaan main sabun itu akhirnya terbantahkan ketika AFF menyatakan kalau tak ada hal aneh terkait duel tersebut. Pihak AFF mengaku sudah menggandeng Sports Radar dan berbagai elemen untuk memeriksa dugaan tersebut. Hasilnya, tak ada indikasi pengaturan skor di sana.
Baca Juga: Media Vietnam Kritik Piala AFF U-16 2022, Digelar di Stadion Buruk
3. Cabut dari AFF, gabung ke EAFF?
Kalau nantinya cabut dari AFF, Indonesia disarankan agar gabung ke EAFF. Namun, posisi Indonesia di EAFF bisa saja tak bagus.
Sebab, EAFF dihuni oleh raksasa-raksasa Asia, seperti Jepang, Korea Selatan, Korea Utara, hingga China. Kalau ikut turnamen, Indonesia dipastikan harus kerja keras dalam persaingan.