Rasanya Adu Lari Lawan Kylian Mbappe: Kaki Kayak Terbakar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Bek Polandia, Matty Cash, buka suara soal pengalaman berduel melawan bintang Prancis, Kylian Mbappe. Cash mengaku kewalahan saat ditugaskan untuk mengawal Mbappe dalam laga kontra Prancis di Al Thumama Stadium, Senin dini hari WIB (5/12/2022).
Sepanjang laga Prancis versus Polandia, Cash memang tak bisa tenang. Dia harus memantau pergerakan Mbappe dari sisi kanan pertahanan Polandia.
Lengah sedikit, Mbappe bisa saja lolos. Meski sudah dijaga ketat pula, dalam laga itu Mbappe sering melepaskan diri dari kawalan Cash dengan kecepatannya yang luar biasa.
"Saya menghabiskan waktu di siang hari, menyaksikan kemampuannya dan sadar kalau tugas menjaganya akan begitu sulit. Ketika dapat bola, berhenti, dan bergerak, dia merupakan benda tercepat yang pernah saya lihat," ujar Cash dikutip Goal International.
1. Kaki sampai mati rasa
Cash mengakui kakinya mati rasa ketika harus beradu sprint dengan Mbappe. Bahkan, ketika harus berlari mengejar Mbappe, kakinya terasa seperti terbakar.
"Dia membuat kaki saya terbakar. Itulah perbedaannya. Saya sering adu cepat dengannya, dan melakukan yang terbaik. Ketika lihat bahu, tiba-tiba dia sudah muncul," kata Cash.
Baca Juga: Kylian Mbappe, Monster Buas Prancis yang Lewati Pele dan Messi
2. Level Mbappe berbeda
Bek Aston Villa tersebut menyatakan kalau level Mbappe memang berbeda. Sejauh ini, Cash merasa bintang Paris Saint-Germain tersebut merupakan lawan terberatnya.
"Lawan yang tak bisa diduga. Mungkin, dia jadi lawan tertangguh buat saya, sejauh ini," ujar Cash.
Baca Juga: Kunci Mbappe Lewati Rekor Messi dan Pele di Piala Dunia 2022
3. Bikin runtuh mental pemain Polandia
Mbappe memang main begitu eksplosif saat lawan Polandia. Ketika mencetak gol kedua ke gawang Polandia, Mbappe ternyata sudah meruntuhkan mental para pemain Polandia. Cash mengakuinya dan dari situ pula, level permainan Mbappe dirasa bisa lebih tinggi.
"Tim mulai merasa runtuh mentalnya. Semua orang bisa melihat kemampuannya dan dalam dua, tiga, atau empat tahun ke depan, dia bisa melakukan lebih dari ini," kata Cash.