Ronaldo Mulai Jengah dengan Kebijakan Ten Hag di MU

Ten Hag terus singkirkan Ronaldo

Jakarta, IDN Times - Kesabaran Cristiano Ronaldo mulai habis. Kebijakan yang diambil oleh manajer Manchester United, Erik ten Hag, sepanjang musim ini telah membuatnya kesal.

Ronaldo kini tak lagi menjadi pilihan pertama. Bahkan, dia sempat jadi cadangan mati kala MU jumpa Manchester City dalam laga derbi.

Saat itu, Ten Hag sama sekali tak meliriknya. Justru, dia memainkan Anthony Martial dengan alasan ingin menghormati "karier besar Ronaldo".

1. Ronaldo mulai berani kritik Ten Hag

Ronaldo Mulai Jengah dengan Kebijakan Ten Hag di MUCristiano Ronaldo. (marca.com)

Pendapat Ten Hag tak diterima oleh CR7. Ada sedikit silang pendapat antara Ronaldo dengan Ten Hag dan melayangkan kritik serta metode latihan yang diterapkan di MU.

"Orang-orang harus memahami siapa dia, dan momen yang diciptakan dalam kariernya. Apa yang dia wakili sebagai cerminan dan diberikan kepada tim, harus dipahami," ujar salah seorang sumber dikutip The Times.

Baca Juga: Kylian Mbappe Jadi Pemain Terkaya, Kalahkan Messi dan Ronaldo

2. Peran Ronaldo masih penting

Ronaldo Mulai Jengah dengan Kebijakan Ten Hag di MUCristiano Ronaldo. (express.co.uk)

Sang sumber menyatakan posisi Ronaldo begitu penting karena perannya sebagai motivator. Karena rasa laparnya akan kemenangan, sang sumber merasa para pemain MU jadi ikut termotivasi.

"Dia adalah contoh seorang profesional. Anda akan memilih pemain macam ini dan tak mau jadi lawannya," kata sang sumber.

Baca Juga: Bantu Manchester United Menang, Marcus Rashford Ukir Rekor Pribadi 

3. Ten Hag dikritik dua legenda MU

Ronaldo Mulai Jengah dengan Kebijakan Ten Hag di MUpotret Erik ten Hag dan Cristiano Ronaldo di partai melawan Brighton (skysports.com)

Kebijakan Ten Hag yang menyingkirkan Ronaldo dari tim utama juga dikritik oleh dua legenda MU, Roy Keane dan Paul Scholes. Keduanya sepakat kalau Ten Hag tak menghormati karier besar Ronaldo.

Bagi Keane, sudah seharusnya Ronaldo dibiarkan cabut pada bursa transfer musim dingin 2023 nanti agar bisa mengakhiri kariernya dengan baik. Sementara, Scholes tak habis pikir Ronaldo malah jadi cadangan mati di derbi Manchester.

"Saya tak bilang 37 tahun jadi usia bagi seorang pemain harus jadi starter, apalagi di pertandingan besar. Tapi, dalam duel macam itu, pemain butuh motivator," ujar Scholes.

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya