Teror ISIS Hantui Piala Dunia 2022

Jakarta, IDN Times - Isu keamanan menggoyang Piala Dunia 2022, Qatar. Ada kekhawatiran serangan teroris akan mengganggu kelangsungan Piala Dunia usai muncul pesan berantai dari aplikasi Telegram.
Kelompok radikal ISIS, lewat pesan tersebut, kabarnya akan melakukan serangan individu terhadap sejumlah pihak yang terlibat di Piala Dunia. Mereka kabarnya ingin menyerbu pihak-pihak yang akan berkampanye soal LGBTQ hingga ideologi lainnya.
Baca Juga: Presiden FIFA: Sepak Bola Bisa Menjadi Alat Perdamaian Dunia
1. Detail serangan dijelaskan
Dilansir Marca, ancaman ini muncul secara berantai lewat pesan di Telegram yang mengungkap detail rencana serangan. Masih dalam pesan itu, serangan nantinya difokuskan ke tim-tim yang berseberangan dengan ISIS.
Artinya, negara-negara Barat yang terlibat dalam Piala Dunia 2022 berada dalam bahaya karena memang berseberangan dengan ISIS.
Namun, validitas ancaman ini belum terkonfirmasi. Bisa jadi, pesan tersebut hanya merupakan konten untuk memperkeruh suasana.
2. Presiden FIFA baru pidato soal sepak bola dan perdamaian
Ancaman ini sebenarnya bertentangan dengan pidato dari Presiden FIFA, Gianni Infantino, dalam KTT G20 di Bali, Selasa (15/11/2022). Infantino meminta kepada seluruh pihak untuk menggunakan sepak bola sebagai alat perdamaian.
Sepak bola, menurut Infantino, bisa jadi alat pemersatu dunia, bukan memecah belah. Tapi, belakangan justru muncul ancaman teror yang meresahkan ini.
Baca Juga: Presiden FIFA Ungkap Arti Penting Piala Dunia 2022 di G20
3. Piala Dunia 2022 sudah ruwet
Penyelenggaraan Piala Dunia 2022 sebenarnya sudah cukup ruwet. Isu-isu di luar sepak bola seperti pelanggaran HAM, ketenagakerjaan, dan kesetaraan, lebih sering dibahas.
Aspek sportif malah jauh dari sorotan. Pun, gegap gempita Piala Dunia 2022 tak semeriah edisi-edisi sebelumnya, membuat banyak pihak ragu dengan kesuksesannya.