5 Alasan Kamu Tak Boleh Menghakimi Kiprah Xavi Hernandez di Barcelona
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kedatangan Xavi Hernandez yang merupakan legenda Barcelona pada 6 November 2021 memberikan asa kepada Publik Camp Nou. Terlebih, mantan gelandang timnas Spanyol itu mencatatkan prestasi mentereng selama membesut Al-Sadd di Liga Qatar.
Namun, ternyata pelatih berusia 41 tahun itu belum mampu memberikan hasil maksimal. Ia menelan kekalahan dalam dua laga terakhirnya kala melawan Real Betis dan Bayern Munchen.
1. Datang pada saat tak tepat
Penunjukan Xavi Hernandez sebagai pelatih Barcelona mungkin pilihan jitu. Sayangnya, langkah tersebut dilakukan pada waktu yang tak tepat. Xavi datang saat Barcelona sedang carut-marut.
Publik sepak bola menilai bahwa Ronald Koeman biang keladi kehancuran Barcelona. Selain itu, kepergian Lionel Messi ke Paris Saint-Germain juga ikut andil atas kebobrokan tim.
2. Fondasi Xavi belum kokoh
Di Al-Sadd, Xavi berhasil memberikan hasil instan karena klub tersebut sudah memiliki fondasi permainan yang kokoh semenjak Xavi bermain. Ketika naik ke kursi pelatih, Xavi tinggal menambahkan sedikit sentuhan.
Era Koeman membuat Barcelona kehilangan identitas permainannya. Xavi yang datang berusaha mengembalikan keasliannya. Saat ini, fondasi permainan seperti yang diinginkan Xavi belum kokoh karena masih dalam proses transisi.
3. Skuad sisa Koeman
Editor’s picks
Skuad yang dimiliki Barcelona pada 2021/2022 ini merupakan warisan Koeman. Untuk mencapai hasil maksimal, Xavi tentu harus memiliki skuad yang sesuai dengan kebutuhan strateginya. Saat ini, banyak jebolan akademi La Masia yang mengisi skuad Barcelona, tetapi mereka semua belum matang.
Dengan kata lain, saat ini, kita belum melihat Barcelona versi Xavi secara utuh. Bahkan, Daniel Alves yang jadi rekrutan pertama Xavi baru bisa bermain pada Januari 2022.
4. Butuh waktu mendatangkan pemain bidikan Xavi
Untuk mendatangkan pemain yang diinginkan Xavi, tentu saja membutuhkan waktu. Bursa transfer Januari terlalu mepet untuk bisa merekrut para pemain bidikannya. Apalagi Barcelona saat ini sedang mengalami fase penurunan sehingga agak sulit untuk menarik minat pemain berkualitas.
Praktis, saat ini, Barcelona bertumpu pada karisma seorang Xavi untuk dapat meyakinkan pemain incaran agar mau bergabung. Melihat hal itu, bisa jadi musim depan kita baru akan melihat Barcelona yang benar-benar sesuai keinginan Xavi.
5. Banjir cedera
Penyebab lainnya Barcelona tampil tidak maksimal adalah banjir cedera. Terhitung, ada enam pemain yang terpaksa masuk ruang perawatan.
Pedri, Sergi Roberto, Ansu Fati, Martin Braithwaite, dan Sergio Aguero merupakan pilar utama yang harus menepi dari lapangan hijau. Teranyar, Jordi Alba ditarik keluar pada babak pertama melawan Bayern Munchen karena cedera.
Tampaknya dalam waktu dekat krisis yang dialami Barcelona masih belum menemui ujungnya. Namun, musim depan kita akan melihat wajah Barcelona hasil karya Xavi yang sesungguhnya. Saat itulah publik sepak bola bisa menilai dengan adil, apakah Xavi adalah nakhoda yang tepat untuk Barcelona.
Baca Juga: 5 Pemain Top EPL yang Masuk "Daftar Belanja" Xavi di Barcelona
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.