Kabar Terkini 5 Rekrutan Termahal Chelsea di Musim Pertama Abramovich

2. Damien Duff

Damien Duff melakukan selebrasi usai mencetak gol. (twitter.com/ChelseaFC)

Penampilan memukau Damien Duff selama berkostum Blackburn Rovers membuat Chelsea kepincut. Di bawah kuasa Abramovich, pemain lincah asal Irlandia itu pun ditebus dengan mahar Rp426 miliar pada 1 Juli 2003.

Selama tiga musim membela Chelsea, ia mampu menorehkan 19 gol dan 28 assist dari 125 laga di semua ajang. Tak hanya itu, Duff pun sukses mempersembahkan 2 gelar Liga Inggris (2004/05 dan 2005/06), 1 Piala Liga (2004/05), dan 1 Community Shield (2006).

Usai memutuskan pensiun di Shamrock Rovers pada tahun 2016, Duff kemudian bekerja sebagai pelatih tim junior di klub itu. Sempat menjadi asisten pelatih di Celtic dan Timnas Irlandia, pria berusia 42 tahun itu akhirnya ditunjuk sebagai pelatih Shelbourne FC sejak 3 November 2021 lalu. Duff akan memulai petualangan bersama anak asuhnya di Liga Utama Irlandia tahun depan.

Baca Juga: Guru Tuchel Sempat Tolak Chelsea Sebelum Merapat ke MU

3. Juan Sebastian Veron

Juan Sebastian Veron tampil membela Chelsea. (sportskeeda.com)

Inkonsistensi Juan Sebastian Veron bersama Manchester United tak menyurutkan niat Chelsea merekrutnya dengan tebusan Rp379 miliar. Mereka percaya playmaker asal Argentina itu mampu menghidupkan kembali sinarnya di Stamford Bridge.

Sayangnya, keyakinan tersebut bertentangan dengan kacamata Claudio Ranieri, manajer Chelsea kala itu. Veron ternyata memang tak mampu beradaptasi dengan atmosfer Liga Inggris.

Selama berkostum Chelsea, ia hanya sanggup menorehkan 1 gol dan 2 assist dari 14 laga di semua kompetisi. Dua musim berikutnya, Veron pun menjalani masa peminjaman di Inter sampai akhirnya dilepas ke Estudiantes pada tahun 2006 dengan tebusan Rp38 miliar saja.

Usai memutuskan rehat dari dunia sepak bola pada tahun 2014 lalu, Veron menjabat sebagai presiden klub Estudiantes hingga saat ini. Uniknya, ia sempat merangkap sebagai pemain klub itu pada 2017 lalu demi menarik minat suporter untuk datang ke stadion baru mereka.

4. Claude Makelele

Claude Makelele bersama trofi Liga Inggris. (twitter.com/ChelseaFC)

Chelsea berhasil merayu Claude Makelele untuk mendarat ke Stamford Bridge setelah memanfaatkan prahara pembaruan kontraknya di Real Madrid. Gelandang jangkar asal Perancis itu ditebus dengan biaya Rp348 miliar di penghujung bursa transfer musim panas 2003/04.

Di musim pertama, Makelele langsung menjadi andalan Claudio Ranieri dalam meredam kreativitas lini tengah tim lawan. Ketika kendali tim beralih ke tangan Jose Mourinho, ia tetap jadi pilihan utama. Selama lima musim membela Chelsea, Makelele tampil dalam 217 laga dan sukses mempersembahkan 2 gelar Liga Inggris, 2 Piala Liga, 1 Piala FA, serta 1 Community Shield.

Usai memutuskan pensiun di PSG pada tahun 2011 lalu, ia ikut menjadi bagian dari era baru PSG milik Nasser Al-Khelaifi. Sejak 2011 hingga 2014 ia menjadi asisten pelatih Carlo Ancelotti dan Laurent Blanc saat menukangi PSG. Pada tahun 2019, pria berusia 48 tahun itu kembali ke Stamford Bridge dan hingga kini menjabat sebagai mentor teknik pemain muda di akademi ataupun pemain Chelsea yang sedang dipinjamkan ke klub lain.

5. Adrian Mutu

Adrian Mutu melakukan selebrasi usai mencetak gol. (talksport.com)

Seperti Crespo, Adrian Mutu juga merupakan pemain yang direkrut Chelsea karena tampil gemilang di Serie A. Striker asal Rumania itu ditebus dari Parma dengan biaya Rp330 miliar.

Sayangnya, Mutu masuk dalam kategori  pembelian gagal Chelsea. Di musim pertama, ia memang sukses menempati satu posisi di lini depan dan memberikan dampak yang positif. Namun, di musim selanjutnya, ia terjerat kasus kokain yang membuat dirinya didepak Chelsea pada tahun 2004. Praktis, ia pun gagal masuk dalam era kejayaan Chelsea.

Setelah sempat menemukan sinarnya lagi di Serie A bersama Fiorentina (2006--2011), Mutu memutuskan pensiun pada 2016 lalu di Liga Rumania bersama ASA Tirgu Mures. Ia mengawali karier sebagai pelatih di Timnas Rumania U-21 pada 2020 lalu dengan catatan yang lumayan bagus, yakni 3 kali menang, 3 kali seri, dan hanya 1 kali menelan kekalahan.

Catatan tersebut membuat FC Universitatea Craiova menunjuknya sebagai pelatih sejak Mei 2021 lalu dengan harapan Mutu mampu membawa mereka bersaing di papan atas Liga Rumania. Namun, pihak klub akhirnya memutuskan kerja sama dengannya pada 5 Oktober 2021 lalu menyusul hasil buruk yang diraih. Dari 12 laga bersama Craiova, Mutu hanya mampu memetik 3 kemenangan, 3 hasil seri, dan 6 laga berujung dengan kekalahan.

Sebagian nama di atas mungkin tak semuanya sukses menjadi bagian dari era kejayaan Chelsea. Namun, tetap saja mereka sempat menjadi tonggak harapan publik Stamford Bridge dalam merajut cerita kebangkitan klub itu.

Baca Juga: 10 Kastil Termegah di Rumania, Ada yang berjuluk Kastil Drakula!