Banyak Pelanggaran, Laga Kolombia Vs Inggris Mendapat Sorotan IFAB
skysports.com
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pertandingan Kolombia kontra Inggris beberapa waktu yang lalu banyak mendapat sorotan. Namun, kali ini bukan karena penampilan apik Inggris kala menaklukkan Kolombia melainkan kabar bahwa IFAB atau Dewan Asosiasi Sepak Bola ingin memberantas perilaku buruk yang ditunjukkan oleh salah satu pemain Kolombia pada laga tersebut.
Jika kamu menyaksikan pertandingan yang berlangsung pada Selasa (3/7), memang cukup banyak pelanggaran dan kartu kuning yang dikeluarkan wasit. Baik bagi pemain Inggris maupun Belgia. Total, terdapat 36 pelanggaran dan 8 kartu kuning pada laga yang berlangsung selama 120 menit itu.
Seperti apa perilaku yang dimaksud?
1. Kolombia banyak melakukan pelanggaran
thesun.co.ukLaga babak 16 besar yang mempertemukan Kolombia dengan Inggris, mampu dimenangkan The Three Lions lewat adu penalti. IFAB, sebagai penanggung jawab hukum dalam sepak bola, menyoroti permainan tidak sportif yang dilakukan oleh Kolombia pada partai yang dilangsungkan di Otkrytie Arena itu.
Kolombia yang bisa dibilang bermain kasar, tercatat melakukan pelanggaran dua kali lebih banyak dibanding The Three Lions pada partai itu. Sundulan ke arah dada yang dilakukan Wilmar Barrios terhadap Jordan Henderson adalah momen yang paling disoroti oleh IFAB.
2. IFAB telah menerapkan "Play Fair"
sportskeeda.comSekretaris IFAB, Lukas Brud, mengatakan bahwa upaya organisasi mereka kini adalah untuk membasmi perilaku-perilaku tidak sportif seperti yang terjadi pada laga Kolombia kontra Inggris, dalam sebuah pertandingan sepak bola.
Sebenarnya IFAB sendiri sudah pernah mengeluarkan aturan untuk menangani hal tersebut lewat proyek yang disebut dengan "Play Fair". Aturan ini sendiri bertujuan untuk meningkatkan sportivitas pemain dan juga untuk melindungi wasit di dalam sebuah pertandingan sepak bola.
3. Akan mencari inovasi baru
skysports.comMeski aturan "Play Fair" belum sepenuhnya diterapkan oleh para pemain, namun untuk kedepannya IFAB mengaku akan mencari cara untuk mengubah perilaku-perilaku yang tidak layak terjadi di pertandingan sepak bola, walau saat ini mereka masih fokus dengan teknologi baru yang dikeluarkan oleh FIFA yaitu VAR.
"Kami belum bergerak maju dengan sangat cepat karena VAR adalah fokus utama kami - tetapi kami mencari cara untuk mengubah perilaku negatif seperti: mobbing wasit, simulasi, membuang-buang waktu dan sebagainya," kata Lukas Brud, Sekretaris IFAB.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
