3 Fakta Menarik Usai Kroasia Pulangkan Jepang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Jepang harus menelan pil pahit kala bersua Kroasia di babak 16 besar Piala Dunia 2022, Senin (6/12/2022). Mereka kalah dalam adu penalti dalam laga di Al Janoub Stadium.
Samurai Biru sebenarnya unggul lebih dulu berkat gol Daizen Maeda pada menit 43. Tapi, Kroasia pada akhirnya bisa menyamakan skor lewat tandukan Ivan Perisic pada menit 55. Setelahnya, laga menjadi tawar. Kedua tim buntu, hingga akhirnya perpanjangan waktu digelar.
Hingga 2x15 menit, Jepang dan Kroasia tak kunjung ciptakan gol. Terpaksa, adu penalti digelar. Momen ini justru menjadi mimpi buruk Jepang
Sebab, mereka dibuat frustrasi karena kesulitan untuk menundukkan Dominik Livakovic yang tampil luar biasa dengan menggagalkan tiga eksekutor Jepang. Alhasil, Kroasia menang 3-1 lewat adu penalti.
Kemenangan ini menghadirkan sejumlah fakta unik. Melansir Opta dan situs resmi FIFA, berikut IDN Times sajikan untuk kamu.
1. Kroasia perkasa dalam adu penalti
Kroasia memang layak disebut jago penalti. Itu terbukti dari catatan yang muncul sejak Piala Dunia 2018 di Rusia.
Pada edisi sebelumnya, Si Blazer membukukan dua kemenangan lewat adu penalti sepanjang fase gugur, yakni saat bersua Denmark dan Rusia.
Sedangkan, statistik sebaliknya justru dialami Jepang. Mereka memang lemah dalam adu penalti. Pada edisi 2010 lalu, mereka pernah takluk dari Paraguay.
Editor’s picks
Baca Juga: Aksi Livakovic Antar Kroasia ke Perempat Final Piala Dunia 2022
2. Pupusnya mimpi Yuto Nagatomo
Kekalahan ini juga membuat Yuto Nagatomo begitu terpukul. Salah satu mimpinya untuk main di perempat final tak terwujud.
Andai lolos, Nagatomo bisa saja mencatatkan rekor baru sebagai pemain Asia dengan caps terbanyak di Piala Dunia. Dia hanya terpaut satu laga dari pemain Korea Selatan, Hong Myung Bo.
Dengan tersingkirnya Jepang, Nagatomo dipastikan tak bisa mengejar rekor tersebut. Sebab, Piala Dunia kali ini merupakan yang terakhir buatnya.
3. Livakovic sejajar dengan seniornya
Penampilan heroik Livakovic pada laga ini membuatnya sejajar dengan seniornya, Danijel Subasic. Dia menjadi kiper ketiga yang bisa menepis tiga tendangan saat adu penalti di Piala Dunia.
Sebelumnya, ada Ricardo dari Portugal (2006), dan Subasic dari Kroasia pada edisi sebelumnya.
Baca Juga: Brasil Jumpa Kroasia, Tersisa 2 Tiket Perempat Final Piala Dunia 2022