[EKSKLUSIF] Michael Owen, Bintang yang Ogah Jadi Pelatih 

Michael Owen salah satu peraih Ballon d'Or termuda

Jakarta, IDN Times - Banyak cerita yang belum diungkapkan Michael Owen di hadapan publik. Kepada IDN Times, legenda Liverpool itu bercerita banyak tentang kariernya di level tertinggi sebagai pesepak bola.

Mulai dari bakat alaminya, hingga momen yang tak pernah dilupakannya di atas lapangan hijau. Pria yang pernah berseragam Real Madrid itu juga mengungkapkan mengapa dirinya memilih menjadi pandit, bukan pelatih.

Mau tahu seperti apa cerita Michael Owen kepada IDN Times secara eksklusif? Berikut petikannya.

Baca Juga: Sedang Krisis, Michael Owen Minta Liverpool Waspada Saat Dijamu MU

Bagaimana rasanya Anda memenangkan Ballon d'Or saat usia yang masih sangat muda? Apakah Anda pernah mengira sebelumnya?

https://www.youtube.com/embed/-LCDU0_-o64

Memenangkan Ballon d'Or tentu merupakan perasaan yang luar biasa. Saya pikir, saya adalah pemain termuda yang memenangkannya, setelah Ronaldo Nazario.

Momen itu terjadi begitu cepat dalam karier saya yang sangat mengasyikkan. Tentu saja pada saat saya berada di puncak permainan, dan setelah saya memenangkan satu gelar, saya ingin memenangkan yang lainnya. Itulah sikap saya saat itu.

Saya juga berpikir bahwa semakin banyak waktu berlalu, semakin saya menghargai penghargaan yang saya dapatkan.

Selama kerier saya, saya selalu ingin memenangkan suatu hal, dan hal lainnya. Dan ketika anda pensiun, maka anda akan menarik napas dan berpikir apa yang telah dicapai. Karena jika anda bermain sepak bola, anda slelau berpikir betapa hebat dan menyenangkannya itu, dan anda tahu, betapa bagusnya saya. Tapi masih selalu ada pertandingan di pekan-pekan berikutnya.

Anda tidak akan pernah bisa melihat apa yang telah anda lakukan. Anda harus selalu melihat dan berpikir ke depan. Tapi sekarang, aku bisa melihat belakang karena telah pensiun. Dan rasanya sangat menyenangkan ketika saya memenangkan penghargaan itu (Ballon d'Or). Ini adalah penghargaan yang luar biasa dan saya sangat bangga telah memenangkannya.

Anda dikenal sebagai striker dengan lari yang cepat. Itu hasil latihan keras, atau pemberian Tuhan?

[EKSKLUSIF] Michael Owen, Bintang yang Ogah Jadi Pelatih Michael Owen (skysports.com)

Ya, saya ingin memberi Anda beberapa informasi khusus dan alasannya. Tetapi, ini (berlari cepat) adalah hadiah dari orangtua saya. Itu adalah hadiah terbaik yang mereka berikan untukku.

Satu-satunya masalah ketika Anda bisa berlari begitu cepat, tentu saja itu menghadapkan Anda pada lebih banyak masalah. Saat Anda berjalan, Anda tidak akan terluka. Tapi ketika Anda berlari, atau berlari sangat cepat, Anda bisa terluka. Jadi, itu satu-satunya masalah.

Tapi, itu adalah aset terbesar saya, senjata terbesar saya ketika masih muda. Memiliki kecepatan sangat penting dalam sepak bola, terutama ketika mencoba untuk mencetak gol, seperti yang saya lakukan. Ya, saya pikir, itu adalah hadiah dari orangtua saya, dari keluarga saya. Bahkan, sekarang saya telah memberikan hadiah itu untuk anak-anak saya. Mereka juga sangat cepat ketika berlari.

Baca Juga: 9 Momen Pesepak Bola Michael Owen Mampir ke Andara Pas Ultah Rafathar

Banyak rekan pemain yang kini sudah menjadi pelatih. Seperti Steven Gerrard misalnya. Apakah Anda berminat untuk menjadi pelatih?

[EKSKLUSIF] Michael Owen, Bintang yang Ogah Jadi Pelatih Michael Owen (marca.com)

Tidak, saya tidak berpikir begitu. Saya telah membuat keputusan untuk tidak menjadi pelatih ketika saya berusia sekitar 35 tahun.

Saya memang memikirkan semua karier saya. Saya memang sempat memikirkan untuk menjadi seorang manajer. Tapi saya mendapat kesempatan kembali ke sepak bola lewat media, seperti televisi (sebagai pandit). Dan saya mengambil kesempatan itu, saya sangat menikmatinya. Dan 9 tahun kemudian, saya masih sangat menikmati bekerja di media.

Jadi, saya telah membangun kehidupan yang saya inginkan. Memiliki karya, tinggal di tempat yang saya inginkan, dekat orangtua dan keluarga besar saya.

Jika Anda seorang pelatih, itu akan memiliki banyak pekerjaan, dan begitu banyak tekanan. Anda tidak bisa memutuskan di mana Anda akan tinggal. Mungkin ada peluang yang datang di berbagai negara atau tempat lain. Jadi, saya pikir, saya telah mengambil hidup yang berbeda. Dan saya sangat menikmati bekerja di televisi dan mencoba untuk membawa keahlian dan pengetahuan saya kepada pemirsa, dan kalian melihat beberapa di sini, di Vidio.

Sebagai pemain yang dulunya dilabeli sebagai bintang, momen apa yang tak pernah Anda lupakan di atas lapangan?

[EKSKLUSIF] Michael Owen, Bintang yang Ogah Jadi Pelatih premierleague.com

Saya memiliki begitu banyak momen hebat. Dan di Inggris, saya memiliki beberapa momen seperti di Piala Dunia 1998, yang Anda sebutkan melawan Argentina. Saya baru berusia 18 tahun saat itu. Berkomitmen untuk Timnas Inggris dan mencetak gol di Piala Dunia mengubah hidup saya.

Dan kemudian, setelah itu, saya bisa memenangkan dua sepatu emas di Premier League dalam dua tahun pertama. Momen-momen hebat untuk Timnas Inggris, mencetak hattrick melawan Jerman, mencetak 2 gol di Final Euro. Dan saya pikir, 150 gol di Premier League juga jadi salah satunya.

Hanya beberapa momen luar biasa, dan memenangkan hampir setiap trofi yang bisa anda menangkan, satu-satunya yang saya dapatkan adalah medali runner up Liga Champions. Saya bukan pemenang Liga Champions. Tapi saya pikir, saya memenangkan segalanya. Jadi, saya hanya berharap saya lebih muda sehingga saya bisa terus bermain.

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya