FIFA Diduga Khawatir Adanya Pengeboman di Piala Dunia U-20

Ada teori lain dari pencabutan status tuan rumah Indonesia

Jakarta, IDN Times - Sebuah teori baru mengemuka dalam proses pencabutan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. FIFA diduga khawatir tentang isu bom sepanjang Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Hal tersebut dibocorkan pegiat media sosial, Rudi Valinka di Twitternya, @kurawa. FIFA mengetahui alasan Gubernur Bali, I Wayan Koster, yang mengkhawatirkan adanya pengeboman jika Israel U-20 tampil di Pulau Dewata.

"Tanggal 28 Maret, pagi-pagi tiba-tiba tsunami isu itu datang dengan statement Koster dengan pesan yang paling ditakutkan oleh bule: kalo Bali trauma dengan bom Bali di Legian. Pernyataan dari seorang Kepala Daerah atas wilayah sentral di negeri yaitu Bali memberikan pesan khusus," cuit Rudi.

"Pernyataan Koster yang tipis-tipis halus (dengan sebut trauma) walau disampaikan oleh Sekjen Partai ini bagi FIFA adalah pesan final kalo Bali saja tidak aman, maka seluruh Indonesia juga tidak aman. Maka di hari yang sama, FIFA sudah 99% nyatakan Indonesia dicoret," cuit Rudi.

1. Isu bom sangat sensitif

FIFA Diduga Khawatir Adanya Pengeboman di Piala Dunia U-20Gubernur Bali, I Wayan Koster. (IDN Times/Rehuel ​Willy Aditama)

Disebut Rudi, FIFA menganggap isu bom merupakan hal yang sangat sensitif. Sama halnya dengan peraturan di bandara, yang tidak memperbolehkan bercanda dengan kata bom.

FIFA enggan keselamatan peserta Piala Dunia U-20 terancam. Mereka tak mau peristiwa "Black September" di Olimpiade Munich 1972 terulang kembali.

"Isu bom sangat sensitif bagi FIFA sama seperti asal-usul pidana becanda soal bom di bandara seluruh dunia yang mempidana orang-orang mulut sampah becandain bom. Keselamatan peserta prioritas utama FIFA. Mereka tidak mau terulang kasus Black September di Munich," cuit Rudi.

Baca Juga: Shin Tae Yong Galau di Kamar Hotel saat FIFA Umumkan Pembatalan

2. FIFA masih bisa terima dengan isu anti penjajahan

FIFA Diduga Khawatir Adanya Pengeboman di Piala Dunia U-20Presiden FIFA, Gianni Infantino. (instagram.com/fifaworldcup)

Sementara, FIFA diklaim masih bisa menerima soal Koster yang menolak Israel dengan dalih anti penjajahan. Hal tersebut belum membuat FIFA merasa khawatir.

"Alasan penolakan Gubernur Bali di awal menggunakan isu Anti Penjajahan sebenarnya masih dapat diterima FIFA. Mereka belum menganggap isu ini sangat berbahaya. Apalagi, dalam penilaian mereka, rakyat dan pencinta sepak bola Indoneisa mendukung di kisaran 65:35 yang menolak," tulis Rudi.

3. FIFA kirim tim intelijen

FIFA Diduga Khawatir Adanya Pengeboman di Piala Dunia U-20Presiden FIFA saat ini, Gianni Infantino (fifa.com)

FIFA bisa memahami situasi di Indonesia karena menerjunkan tim intelijen. Mereka juga mengirim tim konsultan swasta untuk melakukan penilaian kelayakan Indonesia sebagai tuan rumah.

"Keriuhan pro kontra pelaksanaan drawing U-20 di Indonesia selama beberapa hari pasca penolakan Koster benar-benar dipantau oleh FIFA. Konon, mereka menerjunkan tim intelejen maupun konsultan swasta untuk lakukan assesment kelayakan Indonesia menjadi tuan rumah," cuit Rudi.

Baca Juga: FIFA Tak Sebut Israel saat Cabut Status Indonesia, Malah Kanjuruhan

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya