La Nyalla Mattalitti: Kami Akan Berikan Liga 2 Operator Sendiri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Bakal calon (balon) Ketua Umum (Ketum) PSSI, La Nyalla Lattalitti, mengumbar program kerjanya jika terpilih untuk menduduki kursi Ketua Umum PSSI. Salah satunya adalah memisahkan operator Liga 1 dan Liga 2.
Sejauh ini, Liga 1 dan Liga 2 memang masih di bawah operator PT Liga Indonesia Baru (LIB). Hanya saja, jalannya kompetisi Liga 2 justru kurang maksimal karena tak mendapat sponsor utama.
Miris, saat Liga 1 berhasil dilanjutkan, Liga 2 malah dihentikan imbas Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu. Ironisnya, dalam surat keputusan yang dikeluarkan PT LIB pada 20 Desember 2022, mereka mengaku tak punya anggaran untuk melanjutkan kompetisi Liga 2 secara bubble.
1. Liga 1 dan Liga 2 harus punya operator sendiri
Maka dari itu, menurut La Nyalla, Liga 1 dan Liga 2 harus memiliki operatornya masing-masing. Hanya saja, pria 63 tahun itu belum mau membocorkan jasa pihak swasta mana yang akan dipakai untuk menjalankan Liga 2.
"Kami akan membuat operator sendiri untuk Liga 2, yang kemarin bersatu. Liga 2 punya operator sendiri dan terpisah dari Liga 1," ujar La Nyalla dalam wawancara eksklusif bersama IDN Times.
Baca Juga: 7 Jurus Jitunya La Nyalla Majukan Sepak Bola Indonesia
2. Klub Liga 2 memang sudah menyinggung ganti operator
Editor’s picks
Sejumlah klub Liga 2 sebenarnya sudah bersuara untuk mengganti operator agar musim 2022/23 bisa diselamatkan. Sebab, Sriwijaya FC menyebut bahwa PT LIB cenderung lebih perhatian kepada Liga 1.
"Ya sebenarnya kami mengharapkan ada operator sendiri untuk Liga 2. Jadi, kalau di LIB ini kan memang lebih fokus ke Liga 1. Kami berharap ke depannya klub Liga 2 bisa dipayungi operator baru agar lebih fokus," kata Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri, Faisal Mursyid di sela-sela Kongres Biasa PSSI 2023.
3. Dengan operator baru, nilai komersial Liga 2 diharapkan bisa naik
Hal senada juga dikatakan CEO PSIM Yogyakarta, Bima Sinung Widagdo. Dia berharap, dengan Liga 2 yang memiliki operator sendiri, nilai komersialnya bisa lebih meningkat.
Hanya saja, harapan mereka belum direalisasikan PSSI. Federasi lebih memilih setuju untuk menghentikan kompetisi.
"Saya rasa itu (ganti operator) ide yang bagus dan harus dijajaki ke depannya supaya Liga 2 ini nilai komersialnya lebih optimial," kata Bima beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Profil La Nyalla, Mencari Kesempatan Kedua di PSSI