Saat Mimpi Anak Bali Dikandaskan oleh Gubernurnya Sendiri

Kadek Arel kecewa dengan sikap pemimpin daerahnya

Jakarta, IDN Times - Penggawa Timnas Indonesia U-20, Kadek Arel Priyatna, tak bisa menyembunyikan kesedihannya usai Piala Dunia U-20 2023 batal digelar di Tanah Air. Kadek juga kecewa dengan sikap Gubernur Bali, I Wayan Koster yang memantik polemik penolakan Israel di Pulau Dewata.

Koster seakan mengingkari janji setelah menandatangani government guarantee pada Februari 2022 lalu. Hal tersebut membuat asal muasal FIFA mencabut status Indonesia selaku tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

"Jujur saya kaget, kepala daerah saya sendiri yang menolak Israel. Seharusnya itu kan bisa menambah wawasan-wisatawan tentang Bali di mata dunia," kata Kadek dalam rilis LOC.

Baca Juga: Indonesia Rugi Nyaris Rp1 T Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

1. Mimpi anak daerahnya sendiri terkubur

Saat Mimpi Anak Bali Dikandaskan oleh Gubernurnya SendiriTimnas Indonesia U-20 di Piala Asia u-20 2023 Uzbekistan. (Dok. AFC).

Tak disangka, sikap Koster membuat atlet kebanggaan daeranya itu terkubur. Kesempatan langka untuk tampil di panggung dunia sirna karena kebijakan yang diambil kurang tepat.

FIFA membatalkan drawing Piala Dunia U-20 setelah beberapa hari Koster membuat pernyataan. Setelah itu, federasi dunia tersebut mencabut status tuan rumah Indonesia selaku Piala Dunia U-20 2023, Selasa (30/3/2023). 

"Perasaan kita tentu sangat sedih dan kecewa. Kita sudah latihan bersama sekitar dua tahun tapi apa boleh buat, kejadian ini buat mimpi kita terkubur," ujar Kadek.

Baca Juga: Hokky Caraka Sindir Ganjar Usai Indonesia Gagal Gelar Piala Dunia U-20

2. Penggawa Timnas U-20 pakai pita hitam

Saat Mimpi Anak Bali Dikandaskan oleh Gubernurnya SendiriPenggawa Timnas Indonesia U-20, Kadek Arel Priyatna. (Instagram/@arelpriyatnaa_).

Batalnya mereka tampil di Piala Dunia U-20 menjadi duka mendalam bagi penggawa Garuda Muda. Kadek dan kolega pun memakai pita hitam di lengannya. Nantinya, pemain Timnas U-20 akan membagikan pita hitam tersebut kepada suporter.

"Ini kita memakai simbol pita hitam, simbol duka cita terhadap Piala Dunia U-20 yang batal. Kita berharap para suporter juga bisa menggunakannya (pita hitam)," ajak Kadek.

Baca Juga: Pro Kontra Sikap Gubernur Bali Koster Soal Piala Dunia U-20

3. Kadek ungkap perjuangan rekan-rekannya

Saat Mimpi Anak Bali Dikandaskan oleh Gubernurnya SendiriTimnas U-20 lawan Moldova. (dok. PSSI)

Kadek tak lupa menceritakan bagaimana perjuangan dirinya dan rekan-rekannya untuk tampil maksimal di Piala Dunia U-20 2023. Mereka melewati rintangan yang berat, namun keringat yang dikucurkan ternyata menjadi sia-sia.

"Kita latihan dari dua tahun lalu, sehari bisa empat kali latihan. Saya menonton latihan-latihan kita di video bagaimana kita latihan di pantai, gunung, tangga terus sampai sedikit lagi, dua bulan lagi, tapi hilang begitu saja. Saat mengetahui, saya langsung telfon orang tua saya mereka beri support untuk tetap kuat," ujar Kadek.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya