Sialnya AS Roma di Final Liga Europa, Kena Mental!

Sudah unggul, buat blunder, kalah adu penalti

Jakarta, IDN Times - AS Roma ditekuk Sevilla dengan cara yang menyakitkan di final Liga Europa musim 2022/23, Kamis (1/6/2023) dini hari WIB. Karena sebuah kesalahan, mereka gagal membawa pulang trofi, sekaligus tak main di Liga Champions musim depan.

Betapa tidak, Paulo Dybala sempat Roma unggul 1-0 terlebih dahulu saat duel baru berusia 34 menit. Keunggulan ini terjaga, hingga babak pertama berakhir.

Tapi, Roma ditimpa kesialan pada menit 55. Umpan silang Jesus Navas justru salah diantisipasi oleh Gianluca Mancini, yang justru membuat bola masuk ke gawang timnya sendiri.

Baca Juga: Sevilla Juara Liga Europa, Tegaskan Status Raja

1. Roma kalah adu penalti

Sialnya AS Roma di Final Liga Europa, Kena Mental!AS Roma keok dari Sevilla di final Liga Europa 2022/23, Kamis (1/6/2023). (asroma.com).

Petaka Giallorossi ternyata berlanjut di adu penalti. Dua eksekutor mereka gagal menaklukkan Yassine "Bono" Bounou.

Ironisnya, Mancini kembali jadi biang sial Roma. Eksekusinya gagal, karena bola bisa diblok oleh Bono. Kemudian, tendangan Roger Ibanez ke pojok kiri bisa dibaca Bono, sebelum akhirnya membentur tiang gawang.

2. Roma kena mental

Sialnya AS Roma di Final Liga Europa, Kena Mental!Potret Jose Mourinho dalam laga AS Roma vs Feyenoord, Jumat (14/4/2023) (Twitter/@officialasroma).

Pelatih Roma, Mourinho pun menyesali hasil tersebut. Anak-anak asuhnya disebut kelelahan dan kalah mental di hadapan raja Liga Europa.

Saat berlaga, para pemain Roma memang sempat terkena mental bertandingnya. Beberapa insiden, menurut Mourinho, membuat anak-anak asuhnya jadi tak fokus lantaran wasit dirasa memihak Sevilla.

"Kami gagal karena kelelahan fisik dan mental. Kami lelah mental, karena merasa kekalahan ini begitu menyakitkan dengan insiden yang bisa diperdebatkan," kata Mourinho dilansir Sky Sports Italia.

3. Mou tetap bangga

Sialnya AS Roma di Final Liga Europa, Kena Mental!potret Jose Mourinho (instagram.com/josemourinho)

Kendati demikian, Mourinho tetap mengapresiasi perjuangan Serigala Ibu Kota. Il Lupi dianggap sudah memberikan segalanya di atas lapangan.

"Tapi, saya bisa pulang dengan bangga. Anak-anak memberikan segalanya. Anda boleh kalah secara hasil, tapi tidak dengan harga diri dan profesionalisme," ujar Mourinho.

Baca Juga: Sevilla Andalkan Koneksi Spesial dengan Liga Europa

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya