Tak Setegas Thailand, PSSI Enggan Beri Sanksi Timnas U-22

PSSI tak merasa bersalah dalam insiden di final SEA Games

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan, tidak akan memberikan hukuman kepada skuad Timnas U-22 Indonesia terkait keributan di final SEA Games 2023. Penggawa skuad Garuda dan ofisialnya dipastikan aman.

Ya, final SEA Games 2023 yang dimenangkan Timnas U-22 dengan skor 5-2 kala itu berjalan panas. Ada dua insiden keributan, yang melibatkan tim merah putih dan Thailand. Situasi itu membuat wasit Qasim Matar Ali Al Hatmi sampai mengeluarkan banyak kartu kuning dan merah dari sakunya.

"Kenapa mesti kita hukum," kata Erick Thohir ketika disinggung soal insiden tersebut, Rabu (24/5/2023).

1. Timnas U-22 juga melakukan provokasi

Tak Setegas Thailand, PSSI Enggan Beri Sanksi Timnas U-22Striker Timnas Indonesia U-22, Ramadhan Sananta, saat jebol gawang Thailand (Dokumentasi PSSI)

Menilik dari tayangan ulang itu, insiden tersebut berawal dari aksi Ramadhan Sananta yang melakukan selebrasi ke depan bench Thailand. Dia berlari, sembari membawa bendera merah putih.

Alih-alih merayakan juara dengan cepat, Garuda Muda ternyata kena prank wasit. Peluit yang dibunyikan rupanya tanda sebuah pelanggaran, bukan petunjuk duel babak kedua berakhir.

Menariknya, beberapa saat setelah terkena prank, gawang Timnas U-22 kebobolan. Sejumlah ofisial Thailand langsung membalas apa yang dilakukan Sananta, berlari ke bench Indonesia dengan gestur jari telunjuk di mulut.

Ofisial Thailand yang berlari paling depan langsung dihentikan striker Timnas U-22, Titan Agung. Dia diterjang Titan hingga tersungkur yang kemudian melancarkan sejumlah bogem mentah ke ofisial Thailand lainnya yang juga menyerang.

2. PSSI yakin tak merasa bersalah

Tak Setegas Thailand, PSSI Enggan Beri Sanksi Timnas U-22Jumpa pers PSSI, Rabu (24/5/2023). (IDN Times/Sandy Firdaus).

PSSI mengklaim, Timnas U-22 tak bersalah dalam insiden tersebut. Erick menyatakan bahwa Thailand yang melakukan provokasi. Itu yang membuat PSSI enggan mengeluarkan sanksi.

"Yang diintervensi kita kok, kenapa mesti hukum diri kita. Tentu kita harus ada koreksi, tapi kalau menghukum, ya, orang kita enggak mengintervensi. Yang pertama didatengin kita kok," ujar Erick.

3. Thailand sudah jatuhi sanksi

Tak Setegas Thailand, PSSI Enggan Beri Sanksi Timnas U-22FA Thailand. (fathailand.org)

Sementara, sehari setelah insiden itu, asosiasi sepak bola Thailand (FAT) langsung menggelar investigasi. Sanksi pun sudah dijatuhkan, yakni membekukan dua pemain (6 bulan) dan tiga ofisial (setahun) dari Timnas Thailand pada 23 Mei 2023.

FAT menjatuhkan hukuman untuk memberikan efek jera.

"Tidak ada alasan untuk berbelas kasih. Mereka yang terlibat dalam insiden itu berada di bawah tekanan psikologis dan ada peristiwa provokatif," bunyi pernyataan Thailand.

Baca Juga: Buntut Ricuh di Final SEA Games, PSSI-nya Thailand Bekukan 2 Pemain

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya