Tugas Berat Ten Hag: Bikin Pemain MU Pede

Kondisi ruang ganti MU sedang kacau

Jakarta, IDN Times - Tugas manajer Manchester United, Erik ten Hag, kian berat. Selain harus mendongkrak performa MU, Ten Hag juga wajib memulihkan kondisi mental para pemainnya.

Maklum saja, saat ini kepercayaan diri para pemain MU sedang berada dalam level terendah. Sebab, mereka sudah dua kali kalah saat mengawali Premier League musim 2022/23.

Pun, kekalahan itu sangat menyakitkan. Dalam laga terakhirnya, MU dibantai Brentford dengan skor 0-4, membuatnya terbenam di dasar klasemen.

Baca Juga: Rapor Merah Liverpool Usai Ditahan Imbang Crystal Palace

1. Kepercayaan diri MU merosot

Tugas Berat Ten Hag: Bikin Pemain MU PedeManchester United dipermalukan Brentford dengan skor 4-0 di pekan kedua Premier League 2022-2023. (premierleague.com)

Ten Hag tak menepis kondisi yang sedang berkembang di skuadnya. Dalam duel melawan Brentford, Ten Hag juga mengakui kalau salah satu kekurangan anak-anak asuhnya adalah urusan kepercayaan diri.

"Itu tugas kami untuk meningkatkan kepercayaan diri tim. Jadi, kami harus bekerja untuk memperbaikinya. Kami harus mendorong mereka. Tapi, mereka juga menggugah kepercayaan dirinya. Semua tahu, mereka pemain bagus," kata Ten Hag melansir laman resmi MU.

Baca Juga: Apakah Benar Manchester United Itu Susah Dilatih?

2. Rasa tanggung jawab juga harus ditingkatkan

Tugas Berat Ten Hag: Bikin Pemain MU PedeCristiano Ronaldo bermain saat Manchester United dikalahkan Brighton di laga perdana Premier League 2022-2023. (Twitter/@ManUtd).

Ten Hag juga sempat dibuat kesal lantaran penggawa Setan Merah seperti tak memiliki rasa tanggung jawabnya di atas lapangan. Mereka terkesan menyerah dan tak bisa berbuat apa-apa saat dibantai Brentford 0-4.

"Sekarang kami harus menjadi tim dan bertanggung jawab," tegas Ten Hag.

Baca Juga: Chelsea Merasa Dirugikan Wasit, FA Siap Turun Tangan

3. Kini, MU bisa tiru Arsenal

Tugas Berat Ten Hag: Bikin Pemain MU Pedepotret Mikel Arteta (arsenal.com)

Kondisi MU dan Arsenal kini berbanding terbalik. Ketika babak belur di dua musim sebelumnya, Arsenal mendadak bangkit. Sebenarnya, kebangkitan itu sudah terlihat ketika Arsenal di musim lalu membuka harapan finis di posisi empat besar.

Namun, baru pada awal musim ini Arsenal bisa membuktikan kapasitasnya. Masuknya sejumlah pemain baru, membuat Arsenal kian meningkat performanya.

Sebaliknya, meski skuadnya lebih mentereng, MU malah tak bisa bicara banyak. Semua dikarenakan mentalitas para pemain MU yang ada di bawah rata-rata.

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya