Kompetisi Liga 1 Diputuskan Setelah Kongres PSSI 2019

Liga tidak akan dimulai pada Februari atau Maret 2019

Jakarta, IDN Times - PT. Liga Indonesia Baru (LIB) selaku penyelenggara kompetisi sepakbola di Indonesia belum bisa memutuskan kapan Liga 1 dan Liga 2 musim 2019 akan digelar. Pasalnya, dalam waktu dekat Indonesia akan menghadapi pesta demokrasi dan puasa pada bulan Ramadan.

“Tanggal 20 Januari ada yang namanya Kongres PSSI. Semua hal akan diputuskan di situ apakah mungkin LIB yang jadi operator atau tidak, diputuskan di situ, berikut jumlah peserta dan kapannya,” kata Tigor Shalomboboy selaku Direktur Operasional PT. LIB di kantornya, Jakarta, Jumat (4/1).

1. Menjelang Pileg dan Pilpres 2019, kompetisi akan dihentikan sementara waktu

Kompetisi Liga 1 Diputuskan Setelah Kongres PSSI 2019PSMMakassar.co.id/Ahmad Alia

Ketika liga memasuki awal musim, harap Tigor, dia tidak ingin penyelenggaraannya terganggu oleh masa kampanye pemilihan presiden (Pilpres).

“Kami gak mau mulai kompetisi di Feburari atau Maret, kemudian harus berhenti karena proses kampanye,” tutur dia. Waktu kompetisi semakin sempit mengingat Juni mendatang sudah memasuki bulan suci Ramadan.   

Baca Juga: Direktur PT Liga Indonesia Baru Diperiksa 11 Jam di Bareskrim Polri

2. PT. LIB siap apa pun keputusan PSSI nanti

Kompetisi Liga 1 Diputuskan Setelah Kongres PSSI 2019pssi.org

Kendati begitu, apabila diberi kepercayaan kembali untuk mengelola kompetisi, Tigor mengaku pihaknya harus mempersiapkan berbagai opsi. “Idealnya kami juga harus koordinasi dengan semua pihak. Tapi, kami harus siap (apapun keputusannya),” imbuh dia.

“Mungkin inilah yang tidak terjadi di negara-negara lain karena kita harus menghormati apa yang terjadi di negara ini,” sambungnya.

3. Nasib PSS Sleman dan PSMP Mojokerto akan diputuskan pada Kongres PSSI juga

Kompetisi Liga 1 Diputuskan Setelah Kongres PSSI 2019twitter.com/liga2match

Terkait isu pencabutan gelar PSS Sleman dan hukuman yang menjerat PSMP Mojokerto, Tigor tidak ingin ambil sikap. Dia sepenuhnya menyerahkan kepada mekanisme hukuman kepada PSSI.

“Status PSMP Mojokerto akan diputuskan juga di situ. Sehingga nanti apakah pesertanya (Liga 2) akan 23 atau 24 (digantikan klub lain), itu ada di PSSI,” tutup dia. Sebagaimana diketahui, Komisi Disiplin PSSI menjatuhkan hukuman kepada PSMP Mojokerto karena dianggap telah melakukan pengaturan skor. 

Baca Juga: Polisi Panggil Direktur Liga Indonesia Baru, Ini Isi Pertemuannya

Topik:

  • Vanny El Rahman
  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya