Jadi Kejutan, 10 Come Back Terbaik Sepanjang Sejarah Liga Champions

Juventus hanyalah salah satunya

Banyak drama yang terjadi pada babak 16 besar Liga Champions 2018/19. Dari 8 klub yang lolos secara dramatis, terdapat kejutan-kejutan yang hampir mustahil, seperti come back-nya Manchester United dan Juventus pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions.

Ternyata, hal semacam ini bukan hanya terjadi pada babak 16 besar Liga Champions kali ini. Inilah 10 come back terbaik sepanjang sejarah Liga Champions

1. Deportivo La Coruna vs AC Milan, 2003/04, QF

Jadi Kejutan, 10 Come Back Terbaik Sepanjang Sejarah Liga Championsyoutube

Susunan pemain AC Milan yang bertabur bintang termasuk orang-orang seperti Kaka, Andrea Pirlo, Andriy Shevchenko, Dida, Cafu, Paolo Maldini, Rui Costa, Clarence Seedorf mengalahkan Deportivo La Coruna secara komprehensif pada leg pertama di San Siro dengan skor telak 4-1.

Namun, segala sesuatunya berubah menjadi mimpi buruk ketika Milan menyia-nyiakan keunggulan 3 gol di San Siro. Pada leg kedua di Estadio Riazor, Deportivo La Coruna yang dipimpin oleh mantan legenda Atletico Madrid, Irureta, menampilkan performa yang fantastis, dan mampu mempermalukan tim tamu dengan skor telak 4-0 untuk La Coruna, akhirnya La Coruna berhasil lolos ke semifinal dengan agregat 5-4.

2. AS Monaco vs Real Madrid, 2003/04, QF

Jadi Kejutan, 10 Come Back Terbaik Sepanjang Sejarah Liga Championslospartidos.pl.tl

Los Galacticos memenangkan leg pertama perempat final mereka melawan AS Monaco di Santiago Bernabeu dengan skor 4-2. Namun hasil itu belum bisa memastikan Madrid untuk lolos ke semifinal. Di leg kedua, Real Madrid yang dipimpin oleh Carlos Queiroz harus menelan kekalahan.

Penderitaan tersebut diperparah oleh kenyataan bahwa seorang pemain yang dipinjamkan oleh Real Madrid ke AS Monaco, Fernando Morientes, ikut menyumbangkan satu gol ke gawang Iker Casillas, skor akhir pada leg kedua 3-1 untuk Monaco. Agregat berubah menjadi 5-5. Namun, AS Monaco dipastikan lolos karena menang gol tandang.

3. AS Roma vs FC Barcelona, 2017/18, QF

Jadi Kejutan, 10 Come Back Terbaik Sepanjang Sejarah Liga Championssportsillustrated.com

The Catalans yang dipimpin oleh Ernesto Valverde sudah hampir dipastikan lolos ke semifinal. Tim yang penuh dengan kepercayaan diri dan mental Eropa yang kuat, mampu membuat Edin Džeko tunduk 4-1 di Camp Nou.

Tidak seorang pun akan berpikir bahwa Barcelona akan takluk dari tim Serigala kota. Namun takdir berkata lain pada leg kedua di Olimpico Roma. Giallorossi mampu bangkit dan menghukum pertahanan Barcelona yang ceroboh dengan menjaringkan 3 gol tanpa balas, skor akhir leg ke 3-0 untuk kemenangan AS Roma. Agregat menjadi 4-4,  AS Roma maju ke semifinal karena unggul dalam gol tandang.

4. FC Barcelona vs Paris Saint-Germain, 2016/17, Round of 16

Jadi Kejutan, 10 Come Back Terbaik Sepanjang Sejarah Liga Championssportskeeda

Tidak ada tim yang membalikkan defisit empat gol menuju leg kedua dalam sejarah Liga Champions. Pengeluaran dana yang cukup besar dari PSG dalam transfer mampu dibuktikan pada laga melawan barcelona di leg pertama 16 besar Liga Champions. Anak Asuh Unai Emery mampu membekuk Lionel Messi Dkk 4 gol tanpa balas di Parc Des Princes.

Akan tetapi pada leg kedua di Camp Nou, mimpi yang indah berubah menjadi mimpi buruk bagi anak asuh Unai Emery, hari itu menjadi hari dimana PSG harus mengingat bahwa segala sesuatu bisa saja terjadi dalam sepakbola. Tuan rumah tiada ampun menghantam tim tamu dengan skor telak 6-1. Agregat 6-5 Barca memastikan Lionel Messi dkk lolos ke perempat final.

Baca Juga: Berhasil Come Back, Ini 4 Fakta Sukses Juventus Kalahkan Atleti di UCL

5. Ajax Amsterdam vs Real Madrid, 2018/19, Round of 16

Jadi Kejutan, 10 Come Back Terbaik Sepanjang Sejarah Liga ChampionsSportsnet

Laga antara Ajax Amsterdam menghadapi Real Madrid punya cerita menarik, bukan dari hasil akhir pertandingan, tapi dari Sergio Ramos yang menarik perhatian karena sengaja melakukan pelanggaran untuk mendapatkan kartu kuning. Kartu kuning itu membuatnya absen pada leg kedua, tapi bisa bermain dengan catatan kartu yang bersih pada babak perempat final jika Real Madrid berhasil lolos. Pada pertandingan itu Madrid mampu mengatasi tuan rumah Ajax dengan skor 2-1.

Drama belum berakhir, di hari selanjutnya, Ajax membuat kejutan dengan mengalahkan sang juara tiga tahun berturut-turut, Real Madrid, dengan skor 4-1 di stadion yang terkenal dengan keangkeran untuk tim tamu. Tak ada yang menyangka hasil ini bisa terjadi.

Absennya Ramos membuat lini pertahanan Madrid begitu mudahnya ditembus Dusan Tadic dkk. Hakim Ziyech, David Neres, dan Tadic membuat Ajax unggul hingga menit ke-62. Di menit ke-70, Marco Asensio sempat memperkecil ketertinggalan Madrid menjadi 1-3. Hanya selang waktu dua menit, Ajax kembali unggul lewat gol Lasse Schøne. Tadic tampil menjadi bintang pada pertandingan tersebut dengan dua asis dan satu gol. Agregat 5-3 memastikan Ajax untuk melaju ke perempat final

6. Barcelona vs Chelsea, 1999/00 QF

Jadi Kejutan, 10 Come Back Terbaik Sepanjang Sejarah Liga ChampionsSporting Life

Chelsea bukanlah kandidat yang diunggulkan pada tahun 2000 dan kemenangan 3-1 atas Barcelona di Stamford Bridge pada leg pertama mengejutkan sebagian besar pengamat,  banyak yang berpikir Barcelona akan tersisih pada babak tersebut.

Namun pada leg kedua di Camp Nou membuat para pengamat semakin terkejut. Sepasang gol di babak pertama membawa tingkat kepercayaan diri Barcelona kembali, agregat menjadi 3-3, tetapi kemudian Tore Andre Flo mencetak gol dan Chelsea kembali unggul.

Dani Garcia datang sebagai penyelamat Catalan dengan menyamakan kedudukan, dan akhirnya memaksa pertandingan berlanjut ke perpanjangan waktu. Gol-gol Rivaldo dan Patrick Kluivert mendorong Barcelona meraih kemenangan dan agregat 6-4 membawa Barcelona lolos ke semifinal.

7. Chelsea vs Napoli, 2011/12, round of 16

Jadi Kejutan, 10 Come Back Terbaik Sepanjang Sejarah Liga Championsyoutube.com/Nacion CHAMPIONS

Chelsea tampak seperti tim yang di ujung tanduk saat itu. Mereka tidak bisa finis di empat besar Liga Premier dan sudah memecat Andre Villas-Boas. Kekalahan 3-1 di Napoli pada leg pertama tampak seperti awal dari eliminasi di Liga Champions.

Pada leg kedua Chelsea perlahan bangkit dari keterpurukan sempat unggul 2-0 membuat para fans semakin bersemangat agregat menjadi 3-3, Namun sempat membuat para fans putus asa setelah sebuah gol oleh Gokhan Inler memberi Napoli keunggulan lagi, 4-3.

Akan tetapi penalti Frank Lampard setidaknya membuat Chelsea mendapat tambahan waktu. Branislav Ivanovic menjadi kunci kemenangan Chelsea di menit 105 perpanjangan waktu sekaligus mengirim mimpi buruk bagi Napoli dan Chelsea lolos ke babak perempat final dan pada akhinya menjadi juara untuk pertama kalinya.

8. Bayern Munich vs. Porto, 2014/15, QF

Jadi Kejutan, 10 Come Back Terbaik Sepanjang Sejarah Liga ChampionsThe Independent

Beberapa laga comeback yang luar biasa yang terjadi karena mereka tidak suka atau faktor kejutan. Bayern Munich cukup dominan pada tahun 2015 dan seharusnya mengalahkan Porto, tetapi apa yang terjadi pada leg pertama di Stadion do Dragão, Munich harus dipaksa tunduk oleh tuan rumah dengan skor 3-1.

Tetapi pada leg kedua di Allianz Stadium Bayern Munich mampu membuktikan kalau mereka bisa bangkitkan kembali tenga listrik yang sempat padam, dengan menghajar habis tim tamu dengan skor 6-1. agregat 7-4 memastikan Munich lolos ke semifinal.

9. Juventus vs Atletico Madrid, 2018/19, Round of 16

Jadi Kejutan, 10 Come Back Terbaik Sepanjang Sejarah Liga ChampionsJuventus

Atlético Madrid tampil begitu spartan ketika menghadapi Juventus di leg pertama babak 16 besar Liga Champions. Kemenangan berhasil diraih anak asuh Diego Simeone atas Juventus dengan skor 2-0.

Di akhir pertandingan dua cerita menarik terjadi, Cristiano Ronaldo yang tak berkutik di pertandingan tersebut mendapat sorakan dari para suporter Atlético. Menanggapi apa yang dilakukan oleh suporter Atléti, Ronaldo mengeluarkan gestur menunjukkan angka lima dengan tangannya, seolah mengatakan bahwa dia telah memiliki lima gelar Liga Champions. Selain itu juru taktif Juventus pun menuai banyak kritikan karena gagal di leg pertama.

Pada leg kedua di Allianz Stadium justru Atletico dibuat tak berdaya, Cristiano Ronaldo jadi bintang pada kemenangan Juventus. Tiga gol berhasil dia cetak, satu stadion memberikan standing applause sama seperti ketika dia mendapatkannya kala bertandang ke kandang Juventus saat masih berseragam Real Madrid. Ronaldo juga berpeluang menambah total torehan gelar Liga Champions dan menyandingkan namanya dengan legenda Real Madrid, Fransico Gento, sebagai pemain yang berhasil meraih enam gelar Liga Champions.

10. PSG vs Manchester United, 2018/19, Round Of 16

Jadi Kejutan, 10 Come Back Terbaik Sepanjang Sejarah Liga ChampionsThe Indian Express

Pada leg pertama, Manchester United yang tengah dalam tren positif harus kalah dengan skor 0-2 dari tamunya Paris Saint-Saint Germain di kandang sendiri. Banyak yang tak menduga hasil ini bisa terjadi, Setan Merah punya catatan baik di mana mereka tak terkalahkan di 11 pertandingan bersama sang pelatih baru, Ole Gunnar Solskjær. Selain itu, tak bisa tampilnya Neymar dan Edinson Cavani dari PSG karena cedera juga membuat para pandit mengatakan bahwa United akan bisa mengatasi PSG dengan mudah.

Namun semua prediksi salah, PSG mampu membuat tuan rumah tak berdaya lewat dua gol dari Kylian Mbappé dan Presnel Kimpembe membuat United bertekuk lutut. Bahkan United harus kehilangan pemain penting mereka, Paul Pogba, setelah mendapat kartu merah di akhir pertandingan, yang membuatnya tak bisa bermain di leg kedua. Marco Verratti dan Marquinhos juga mendapat pujian karena mampu membuat PSG menguasai lini tengah dan membuat United tak berkut

Tetapi pada leg kedua di Parc Des Princes, David De Gea Dkk membuat kejutan, dalam waktu tiga menit awal, United unggul lewat gol Romelu Lukaku pada menit ke 3 dan selanjutnya di menit 30. Berikutnya tiga menit di injury time babak kedua, United memastikan diri lolos ke babak 8 besar lewat gol penalti Marcus Rashford setelah sebelumnya Presnel Kimpembe tertangkap handball lewat siaran ulang VAR.

Baca Juga: Solskjaer: Kemenangan Ajax Menginspirasi Kebangkitan Manchester United

Gusti Whiskid Photo Writer Gusti Whiskid

Olahraga Itu sebagian dari hidup, Terutama sepakbola

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya