Jalan Hidup Berliku Beiranvand, Kiper Iran Penggagal Penalti Ronaldo

#WorldCup2018 Pahlawan rakyat Iran

Kiper timnas Iran, Alireza Beiranvand mendadak menjadi topik pembicaraan yang hangat karena berhasil menggagalkan penalti dari pemain timnas Portugal, Cristiano Ronaldo.

Dalam laga Grup B Piala Dunia Rusia 2018, sang kiper berhasil mengantisipasi bola yang diarahkan oleh Ronaldo dengan benar, membuat timnas Portugal yang sudah unggul dengan skor 1-0 berkat gol dari Ricardo Quaresma gagal menambah gol mereka.

Timnas Iran patut berbangga dapat meraih hasil imbang di laga tersebut setelah Karim Ansarifard berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-93, dari titik penalti juga.

Meskipun gagal lolos ke babak 16 besar karena tertinggal 1 poin dari Portugal, namun aksi heroik Alireza Beiranvand tidak luput dari perhatian dunia, khususnya rakyat Iran.

1. Alireza Beiranvand terlahir dari keluarga nomaden

Namun perjuangan Alireza Beiranvand bisa menjadi kiper nomer satu timnas Iran dipenuhi dengan kisah hidup yang berliku-liku. Mulai dari latar belakang keluarga yang tidak mendukung sampai menjalani berbagai pekerjaan sebelum bermain untuk timnas Iran.

Alireza Beiranvand terlahir di Sarabias, Lorenstan, dari keluarga nomadik yang berpindah-pindah menggembalakan kawanan kambing peliharaan mereka guna mencari rumput untuk makanan. Saat berusia 12 tahun, keluarga Alireza Beiranvand menetap di Sarabias dan dia pun bermain sepak bola di klub lokal wilayah tersebut.

Semula dia menduduki posisi striker, namun cedera yang dialami oleh kiper klubnya saat itu membuatnya berubah posisi sebagai kiper berkat kecekatannya di bawah tiang gawang.

Dia pun memutuskan untuk memilih jalan hidup sebagai pemain sepak bola, namun keluarganya tidak menyukai pilihan hidupnya ini.

"Ayahku tidak suka sepak bola dan meminta dariku untuk bekerja (sebagai karyawan). Dia bahkan merobek kaos dan sarung tanganku dan saya harus bermain dengan tangan telanjang beberapa kali," tutur Alireza Beiranvand sebagaimana dilansir dari The Guardian.

2. Alireza Beiranvand melarikan diri ke Tehran saat berusia 12 tahun

Dia pun mengambil keputusan untuk melarikan diri ke ibukota Iran, Tehran guna mencari klub yang lebih besar. Dengan meminjam uang dari keluarganya dia naik bus ke Tehran.

Dalam bis itulah dia bertemu dengan seorang pelatih sepak bola, Hossein Feiz yang melatih klub lokal - yang menjanjikan dirinya bisa ikut berlatih. Namun ia harus membayar uang sebesar sekitar 550 ribu, sesuatu yang tidak dimilikinya saat itu demikian juga tempat tinggal.

Dia kemudian tidur di sekitar Azadi Tower, dimana banyak orang miskin berkumpul. Sang pelatih kemudian setuju mengizinkan Alireza Beiranvand berlatih bersama klub tanpa harus membayar dan bahkan meminta kapten klub untuk membantu dirinya.

Dia pun tinggal di rumah rekan barunya ini selama dua minggu dan mulai bekerja di sebuah pabrik baju yang dimiliki oleh ayah dari pemain lainnya. Ini membuatnya bisa tidur di sana.

Dia melanjutkan pekerjaannya di sebuah pencucian mobil dan karena tinggi badannya dia ditugaskan khusus mencuci mobil SUV. Sempat terjadi kejadian menarik saat pemain terkenal Iran saat itu Ali Daei datang untuk mencuci mobilnya dan rekan-rekan Alireza Beiranvand mendorongnya untuk meminta bantuan dari pemain yang saat itu bermain untuk Bayern Munich. Namun tidak dilakukannya karena merasa malu dengan situasinya.

Karier di sepak bola berlanjut dengan pindah ke klub Naft-e-Tehran yang juga menawarkan akomodasi di masjid klub tersebut. Namun karena tidak bisa tidur dia kemudian melamar pekerjaan di sebuah toko pizza tanpa sepengetahuan sang pelatih di klub barunya.

Menariknya, saat sang pelatih hendak membeli pizza, sang kiper yang berusaha menyembunyikan dirinya justru dipaksa untuk melayani sang pelatih - yang membuatnya terpaksa mengundurkan diri dari pekerjaan tersebut beberapa hari kemudian. Dia pun melanjutkan pekerjaan sebagai penyapu jalanan di malam lain yang menguras tenaganya.

3. Karier Alireza Beiranvand mulai berkembang setelah bergabung dengan klub Naft-e-Tehran U-23

Dia juga dipecat oleh Naft-e-Tehran karena berlatih dengan klub lain dan mengalami cedera. Dia pergi ke Homa namun pelatih klub di sana menolak keinginannya untuk bergabung.

Kemudian pelatih Naft-e-Tehran U-23 menghubungi dirinya dan menyatakan bahwa dirinya bisa kembali asal tidak bergabung ke klub lain. Dari situlah kariernya mulai meningkat. Dia terpilih sebagai kiper timnas Iran U-23 dan kiper utama Naft-e-Tehran.

Tahun 2015 Alireza Beiranvand menjadi kiper utama timnas Iran dan dengan clean sheet sebanyak 12 kali, dia membantu Tim Melli - julukan timnas Iran melangkah ke Piala Dunia Rusia 2018. Bisa jadi ini akan membuka jalan bagi dirinya untuk bermain di luar Iran.

y d margalay Photo Verified Writer y d margalay

Happiness is a conscious choice, not an automatic response

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya