Laga Panas, Pemain Timnas Swiss Lancarkan Perang Urat Syaraf ke Neymar

#WorldCup2018 Dianggap gampang terjatuh

Jelang laga panas antara Brasil melawan Swiss di Grup E yang akan berlangsung hari Senin dini hari WIB, pemain timnas Swiss, Granit Xhaka mencoba melakukan perang urat syaraf dengan bintang timnas Brasil, Neymar.

Menurut pemain yang kini bermain di Arsenal ini, Neymar 'sangat mudah terjatuh, bahkan dengan sentuhan sedikit saja sudah cukup - itulah yang kuingat,' demikian tegasnya sebagaimana dilansir dari The Guardian.

1. Timnas Swiss U-17 kalahkan Brasil yang diperkuat Neymar

Laga Panas, Pemain Timnas Swiss Lancarkan Perang Urat Syaraf ke NeymarThe Guardian/Action Images

Pendapat Granit Xhaka didasarkan pengalaman saat kedua tim bertemu di Piala Dunia U-17 tahun 2009, saat kedua tim bertemu di laga terakhir fase grup, di mana kedua pemain saling berhadapan langsung. Granit Xhaka bermain sebagai gelandang kanan, sementara Neymar bermain di kiri.

Dalam laga tersebut, timnas Brasil membutuhkan hasil seri untuk melaju ke babak selanjutnya. Namun timnas Brasil yang saat itu diperkuat oleh beberapa nama besar, seperti Coutinho dan Casemiro harus tersingkir dengan skor 1-0.

2. Granit Xhaka kembali kalahkan Neymar tahun 2013

Laga Panas, Pemain Timnas Swiss Lancarkan Perang Urat Syaraf ke NeymarThe Guardian

Berdasarkan pengalaman 9 tahun tersebut, pemain berusia 25 tahun ini yakin bahwa dalam sepak bola segala sesuatu bisa terjadi, bahkan saat menghadapi tim dengan tradisi sepak bola seperti Brasil.

"Menjadi mimpi standar bagi setiap anak (untuk menghadapi timnas Brasil) karena Brasil adalah salah satu tim yang ingin kau kalahkan," demikian tegas pemain yang sudah bermain sebanyak 62 laga bagi timnas Swiss dengan mencetak 9 gol, menurut data dari Transfermarkt.

Granit Xhaka kembali berhadapan dengan Neymar di timnas senior saat kedua negara berhadapan dalam laga persahabatan bulan Agustus 2013, di mana Granit Xhaka kembali berhasil ikut mengantarkan negaranya memenangkan laga tersebut dengan skor 1-0 di tempat kelahirannya, Basel.

3. Kali ini Granit Xhaka ingin tukar kaus dengan Neymar

Laga Panas, Pemain Timnas Swiss Lancarkan Perang Urat Syaraf ke NeymarThe Guardian

Bermodal dua kenangan manis ini, Granit Xhaka yang pindah ke Arsenal bulan Juli 2016 ini bermimpi untuk dapat membawa negaranya menyamai prestasi timnas negaranya tahun 1954, yaitu mencapai babak perempat final Piala Dunia.

Di Piala Dunia 2014, Swiss harus tertahan di babak 16 besar saat dikalahkan oleh Argentina dengan skor 1-0 dalam babak perpanjangan waktu.

Granit Xhaka tidak lupa memberikan sebuah 'tonjokan' terakhir kepada Neymar dengan menyatakan keinginannya untuk bertukar kaus dalam laga nanti. Sembilan tahun lalu dia mengaku tidak bisa melakukannya - karena kausnya saat itu masih harus tetap dipakai untuk melaju ke babak selanjutnya.

Bisakah Granit Xhaka mengulangi memori indahnya saat menghadapi timnas Brasil, khususnya Neymar? Kita tunggu saja.

y d margalay Photo Verified Writer y d margalay

Happiness is a conscious choice, not an automatic response

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya