Kiper Terbaik Sebelum Pandemik, Ini 5 Kisah Fakhrurrazi Quba 

Fakhrurrazi Quba memaknai hidup lewat kerja keras dan doa

Baru-baru ini seperti dikutip dari Goal.com, PT Liga Indonesia Baru (LIB) merilis statistik Persiraja Banda Aceh sebagai tim dengan pertahanan terbaik. Laskar Rencong menerima 42 tembakan mengarah ke gawang namun tanpa ada gol bersarang. Di balik ketangguhan lini belakang, tercatat nama Fakhrurrazi Quba.

Kiper asal Aceh Utara masuk dalam starting eleven terbaik Liga 1 2020 sebelum disetop akibat COVID-19. Sebuah prestasi yang dirasa pantas, konon lagi bermain di kandang lawan bersua penyerang-penyerang top semacam Beto, de Matos dan Greg Nwokolo dari Madura United, Nikola Asceric Persik Kediri dan eks bomber Persib Ezechiel N'Douassel kala berduel dengan Bhayangkara FC pada laga kandang.

Nominasi pilihan pertama penjaga gawang tim nasional Indonesia mulai disuarakan para pengamat bola dan netizen tanah air. Seperti apa sosok bertinggi badan 1,78 meter ini, berikut 5 kisahnya.

1. Hampir pensiun dini 

Kiper Terbaik Sebelum Pandemik, Ini 5 Kisah Fakhrurrazi Quba instagram.com/persiraja_official

Fakhrurrazi pernah didera cedera parah kala bermain untuk Semen Padang. Cedera ini mengharuskannya istirahat total dari dunia si kulit bundar selama dua tahun antara 2016 hingga 2018. Akibat cedera tersebut, sempat terpikir olehnya untuk gantung sepatu sekaligus sarung tangan.

Gairah untuk kembali bermain bal-balan memotivasi sang kiper untuk tetap semangat dan fokus memulihkan cedera yang dideritanya. Pada musim 2019, Fakhrurrazi memperkuat Persiraja dan langsung diplot sebagai penjaga gawang utama sepanjang Liga 2. Permainannya cukup baik, kekompakan tim membawa Persiraja promosi ke Liga 1 setelah satu dekade dengan menempati peringkat tiga pada laga empat besar yang berlangsung di Bali.

2. Sosok religius dan pekerja keras 

Kiper Terbaik Sebelum Pandemik, Ini 5 Kisah Fakhrurrazi Quba instagram.com/persiraja_official

Kunci penampilan apik pemain bernomor punggung 31 ini ada pada fokus, ikhtiar dan ibadah. Memang benar kerja keras kala latihan maupun bertanding dibarengi doa tidak mengkhianati hasil. Terbukti tiga laga berurutan dilewati dengan clean sheet (tanpa bobol).

Sayang kompetisi terhenti. Satu torehan clean sheet lagi, Fakhrurrazi akan menyamai rekor Kurnia Meiga pada musim 2017. Sementara ini, Fakhrurrazi telah menyamai Rivky Mokodompit yang mencatat clean sheet pada tiga laga awal musim 2019 kala memperkuat PSM Makassar.

Di luar sepakbola, Fakhrurrazi juga melakoni tanggung jawab sebagai kepala keluarga sepeninggal almarhum ayahnya. Lewat sepak bola, ia membiayai sekolah kelima adiknya. Ini pula yang memotivasi dirinya untuk cepat sembuh dari cedera parahnya.

Baca Juga: Tunggu Kejelasan Liga 1 2020, 2 Legiun Asing Persiraja Pulang Kampung

3. Dijuluki David de Gea Indonesia 

Kiper Terbaik Sebelum Pandemik, Ini 5 Kisah Fakhrurrazi Quba instagram.com/persiraja_official

Fakhrurrazi yang sudah dua musim berkiprah di tim yang bermarkas di Stadion Dimurthala Lampineung Banda Aceh memperoleh julukan David de Gea oleh pendukung Persiraja. Hal ini karena ketangkasannya dalam mengawal gawang klub bermoto lantak laju (hajar terus).

Penyelamatan-penyelamatan gemilangnya mengingatkan suporter akan sosok de Gea, penjaga gawang Manchester United. Secara tim, lini pertahanan Persiraja berhasil memotong serangan lawan (intercept) sebanyak 104 kali dan mencatatkan sapuan (clearance) sebanyak 99 kali. Fakhrurrazi sendiri melakukan 13 penyelamatan.

4. Hobi memancing 

Kiper Terbaik Sebelum Pandemik, Ini 5 Kisah Fakhrurrazi Quba instagram.com/persiraja_official

Di kala senggang, mantan kiper PSAP Sigli ini kerap memancing ke pantai bersama rekan-rekan lainnya. Memancing dapat melatih emosi karena dituntut untuk sabar menanti kail berisi umpan disambar ikan sembari mengamati keadaan di sekitarnya.

Hal ini terbawa ke lapangan, terlihat dari sikap tenang kiper kelahiran Pante Bidari di bawah gawang sembari membaca permainan dan pergerakan lawan. Selain itu, Fakhrurrazi jadi tidak mudah terpancing provokasi pemain lawan.

5. Digembleng Eddy Harto 

Kiper Terbaik Sebelum Pandemik, Ini 5 Kisah Fakhrurrazi Quba instagram.com/persiraja_official

Eddy Harto adalah seorang legenda tim nasional era 80 hingga awal 90-an. Prestasi terbaiknya kala menggondol medali emas cabang sepak bola di SEA Games 1991 Manila. Berposisi sebagai penjaga gawang utama, beberapa kali Eddy menggagalkan tendangan penalti lawan hingga puncaknya di final dalam babak adu penalti berduel dengan Thailand.

Kini Eddy menjabat sebagai pelatih kiper Persiraja. Berguru dengan kiper yang telah malang melintang di sepak bola nasional dan internasional tentu menjadi pengalaman berharga. Ini pula yang dirasakan Fakhrurrazi. Kepercayaan penuh diberikan sang pelatih. Eddy mengatakan ketika di lapangan keputusan ada pada pemain.

Selain itu, Eddy juga menyebutkan kalau dia meminta pemainnya (kiper) untuk bermain lepas tanpa beban. Hanya dua pesan yang disampaikan Eddy yaitu: kala latihan anggap sedang bertanding sementara kala bertanding anggap sedang latihan. Faktor ini membuat Fakhrurrazi tampil konsisten di tiga lawa awal sebelum ditangguhkan karena merebaknya virus Corona.

Nah, itu dia deretan kisah Fakhrurrazi yang sukses menjaga gawang Persiraja tanpa kebobolan. Yang mana yang dapat kamu teladani? Semangat terus ya!. Semoga pandemi COVID-19 cepat berlalu dan kompetisi kembali digulirkan.

Baca Juga: PT LIB: Mayoritas Klub Minta Liga 1 2020 Tak Dilanjutkan!

Yopi Ilhamsyah Photo Writer Yopi Ilhamsyah

Pemerhati Lingkungan dan Sepakbola Nasional

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya