Kondisi Stadion Palaran Miris, PSSI Kaltim: Masak Mbappé Main di Sana

Soal stadion, PSSI Kaltim sudah lapor dengan Gubernur Isran

Samarinda, IDN Times - Berkapasitas 67 ribu penonton dan gedung olahraga pendukung, Stadion Utama Palaran layak dijadikan gelanggang olahraga dalam perhelatan Piala Dunia U-20. Demikian dikatakan oleh Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Kaltim, Yunus Nusi pada Rabu (30/10).

Namun sayang, harapan Yunus itu belum bisa terwujud. Piala Gubernur Kaltim pada Februari 2018 lalu adalah gelaran terakhir si kulit bundar yang dipertandingkan di stadion ini.

IDN Times sempat mengunjungi stadion ini, kondisinya memang memprihatinkan dan memerlukan perhatian segera.

"Parah, jangankan tim nasional, Liga 3 saja tak pantas apalagi Liga 2 dan 1," katanya.

1. Stadion Utama Palaran layak jadi venue pertandingan Piala Dunia U-20

Kondisi Stadion Palaran Miris, PSSI Kaltim: Masak Mbappé Main di SanaLumut dan kubangan air di Stadion Utama Palaran di Kecamatan Palaran, Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)

Sebagai informasi, ada 10 stadion yang disiapkan PSSI sebagai wadah tanding Piala Dunia U-20 pada 2021 nanti yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi, Stadion Wibawa Mukti Kabupaten Bekasi, Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Stadion Pakansari Kabupaten Bogor, Stadion Manahan Solo, Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar dan Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang.

Dari sepuluh stadion itu hanya enam yang bakal dipilih FIFA. Seharusnya, kata Yunus bila Stadion Utama Palaran tak dirawat baik.

Padahal bila pemerintah bisa memelihara aset maka tak perlu meminta atau menawarkan, gelanggang olahraga si kulit bundar kebanggaan Kaltim itu pasti dilirik FIFA sebagai wadah bertanding.

"Kalau dari kapasitas kita sangat layak untuk terpilih," sebutnya.

Baca Juga: FIFA akan Pilih 6 Stadion sebagai Venue Piala Dunia U-20 di Indonesia

2. Dekat dengan dua bandara, posisi Stadion Utama Palaran strategis

Kondisi Stadion Palaran Miris, PSSI Kaltim: Masak Mbappé Main di SanaLumut dan sampah di Stadion Utama Palaran Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)

Mengapa demikian? Dia menjawab, dari posisi Stadion Utama Palaran begitu strategis sebab posisinya berada di tengah.

Baik dari arah Samarinda dan Balikpapan. Terutama pemain yang melewati Bandar Udara SAMS Sepinggan Balikpapan dan Bandara APT Pranoto di Sungai Siring, Samarinda Utara.

"Apalagi kalau jalan tol sudah selesai. Sebentar aja aksesnya. Dulu lapangannya layak. Bangku juga layak. Aksesnya jelas dan bagus. Tapi sekarang kita lihat sendiri bagaimana," sesalnya.

3. Kalau hujan Stadion Palaran seperti kubangan kerbau

Kondisi Stadion Palaran Miris, PSSI Kaltim: Masak Mbappé Main di SanaTumbuhan di Stadion Utama Palaran di Kecamatan Palaran, Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)

Kata dia, sebenarnya pemerintah bisa melakukan lobi untuk dipilih sebagai stadion representatif pertandingan. Hal tersebut sudah ditunaikan kawannya, Julia Rahman, anggota DPR RI dapil Riau. Bersama Syamsuar gubernurnya, mereka menghadap Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengusulkan Stadion Utama Riau sebagai venue Piala Dunia U-20. Lantaran lapangannya representatif maka usulan tersebut diterima namun harus ditinjau lebih dahulu.

"Sementara Kaltim, apa yang bisa diandalkannya kalau hujan lapangannya (Stadion Utama Palaran) seperti kubangan kerbau," terangnya.

Bahkan karena kondisi tersebut, dia mengaku tim sepak bola Kaltim untuk Pra-PON sangat sukar mencari stadion untuk latihan. Sementara dua stadion di Samarinda seperti Stadion Segiri dan Stadion Sempaja itu belum bisa digunakan. Terpaksa pihaknya bermain di lapangan standar biasa di kawasan Jalan Juanda.

"Lapangan yang ada di Juanda itu satu-satunya harapan," terangnya.

4. Yunus sudah melapor ke Gubernur Isran terkait kondisi Stadion Utama Palaran

Kondisi Stadion Palaran Miris, PSSI Kaltim: Masak Mbappé Main di SanaKondisi Stadion Utama Palaran di Kecamatan Palaran, Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)

Dia memisalkan, ibarat kediaman sebagus apapun bentuknya, bila tak ada penghuninya alias tak ada manusia yang tinggal maka pelan-pelan pasti rusak.

Stadion juga demikian. Minimal pengelola bisa mengadakan event-event yang menarik pengunjung.

Jika tidak, pengelola memberikan kesempatan bagi persatuan olahraga untuk mengelola gelanggang olahraga tertentu agar kawasannya hidup, terawat dan terjaga.

 "Kenapa sekarang rusak ? Karena tidak diberi kepercayaan kepada ahlinya. Saya sudah lapor ke gubernur, dia bilang akan segera memperhatikan," lanjutnya. 

5. Masak Mbappè main di Stadion Utama Palaran?

Kondisi Stadion Palaran Miris, PSSI Kaltim: Masak Mbappé Main di SanaStadion Utama Palaran di Kecamatan Palaran, Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)

Dia menambahkan, agar pemerintah bisa lebih memperhatikan aset yang dimiliki terutama bekas PON 2008. Salah satu faktor tak beresnya urusan stadion ini ialah karena pengelolaannya belum maksimal padahal anggaran yang diberikan sebesar Rp1,3 miliar.

Dirinya pun memimpikan bila Stadion Utama Palaran itu dalam kondisi prima bisa jadi pemain tim nasional Prancis Kylian Mbappé Lottin bisa bermain di stadion kebanggaan Kaltim.

"Tapi masak Mbappè main di Stadion Palaran (kondisi saat ini) kan lucu," pungkasnya.

Baca Juga: Layak Gelar Piala Dunia, Kondisi Stadion Utama Palaran Bikin Miris

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya