5 Jenis Driver di Headphones dan Earphones, Kenali Betul

Kamu perlu tahu, biar gak nyesel beli

Jika kamu adalah seorang pencinta audio atau audiophile, biasanya satu pasang headphones tidak akan cukup! Selain ingin merasakan eargasm, kamu juga ingin belajar tipe-tipe headphones dan ciri suaranya, bukan? Biar gak ketinggalan infonya juga!

Jadi, kamu masuk ke toko audio, lalu memilih headphones atau in ear monitor (IEM). Bukan cuma penampilan yang mencolok, tentu kamu memilih yang suaranya nendang di telinga. Nah, dari kualitas audio, salah satu yang harus kamu pelajari adalah transducer-nya, atau driver. Apa itu?

Apa Itu Driver?

5 Jenis Driver di Headphones dan Earphones, Kenali BetulPexels/burst

Transducer atau driver adalah alat pada IEM dan headphones yang mengubah sinyal elektrik menjadi suara untuk kita dengar. Dengan kata lain, driver adalah salah satu bagian vital dari IEM dan headphones.

Driver biasanya terdiri dari tiga komponen:

  • Magnet: menciptakan medan magnet
  • Diafragma (diukur dalam satuan milimeter (mm): dengan getarannya, menciptakan gelombang suara
  • Kumparan suara: menggerakkan diafragma untuk menciptakan suara saat arus listrik melewatinya

Ukuran diameter diafragma pada driver dapat bervariasi, dari 8-15mm untuk IEM dan earphones hingga 20-50mm untuk headphones.

Driver Lebih Besar = Lebih Merdu?

5 Jenis Driver di Headphones dan Earphones, Kenali BetulDynamic driver berukuran diameter 50mm. earphonediylabs.com

Kebanyakan menganggap ukuran sebuah driver menentukan seberapa kencang suara IEM, earphones, dan headphones. Oleh karena itu, tidak heran mereka mencari driver dengan diafragma besar. Sayangnya, tidak selalu benar!

Memang, besarnya diafragma driver membuat frekuensi rendah atau sektor bass jadi lebih jernih. Akan tetapi, kelemahannya malah berada di frekuensi tinggi atau treble. Jadi, meskipun driver besar menghasilkan output tinggi, bukan berarti suaranya ikut berkualitas tinggi juga. Justru, kualitas dan variasi bahan pada driver yang jadi faktor pembeda.

Mari kita ambil contoh dari dua headphones Audio-Technica, M40X dan M50X. Berbeda hanya 5mm, M40X memiliki driver 40mm dan M50X dengan 45mm. Apakah berarti M50X lebih merdu? Tidak juga! M50X di-tuning dan diperlengkapi pad untuk respons yang lebih agresif, sedangkan M40X diproduksi untuk suara netral.

Kesimpulannya, ukuran driver tidak serta-merta jadi acuan kualitas sebuah headphonesearphones, dan IEM. Cobalah periksa tipe driver dan rentang frekuensi yang ditawarkan. Nah, berdasarkan tipe, driver dapat dibagi jadi 5!

1. Dynamic (Moving Coil)

5 Jenis Driver di Headphones dan Earphones, Kenali BetulV-Moda Crossfade II. steemit.com

Dynamic driver (DD) adalah jenis yang paling umum ditemui karena yang paling murah. Driver ini menggunakan fisika magnet dan elektromagnetisme untuk menciptakan suara. Terdapat tiga komponen utama pada dynamic driver, yaitu:

  • Magnet neodymium
  • Kumparan suara
  • Diafragma yang terpasang ke kumparan suara

Magnet neodymium membuat kumparan suara menjadi elektromagnetik. Saat menerima arus, kumparan suara menciptakan medan magnet yang bergerak sesuai dengan aliran arus. Kumparan suara ditarik dan diulur ke arah medan magnet tersebut.

Kondisi ini menggetarkan diafragma dan menggerakkan udara di sekitarnya, sehingga menghasilkan suara. Semakin besar pergerakan udara, maka semakin tinggi volume yang dihasilkan. Agar respons bass jernih, dynamic driver harus mampu menggerakkan udara. Oleh karena itulah, dynamic driver bisa dibilang "ahlinya" bass.

5 Jenis Driver di Headphones dan Earphones, Kenali BetulSennheiser HD 600. lifewire.com

Kelebihan dynamic driver terletak pada harga dan kesederhanaannya. Selain murah, mekanisme dynamic driver amat simpel, sehingga sangat efektif dan tidak memerlukan banyak daya untuk mencapai volume tinggi.

Namun, salah satu keluhan terbesar tentang dynamic driver adalah distorsi, terutama pada volume suara tinggi atau "distorsi non-linier". Tetapi, hal ini bergantung pada kualitas dynamic driver itu sendiri. Oleh karena itu, tidak semua dynamic driver mengalami distorsi.

Salah satu contoh audiogear dengan dynamic driver yang mantap adalah Sennheiser HD 600. Headphones bertipe open back dengan dynamic driver ini dibanderol seharga Rp6,2 juta. Selain itu, kamu juga bisa mencoba V-Moda Crossfade II Wireless di harga Rp6 jutaan.

2. Balanced Armature dan Hybrid

5 Jenis Driver di Headphones dan Earphones, Kenali Betul1More Quad Driver. usa.1more.com

Umum ditemukan pada earphones dan IEM, balanced armature (BA) driver berukuran lebih kecil dan lebih mahal dibandingkan dynamic driverBalanced armature terdiri dari tiga komponen:

  • Armature
  • Kumparan kabel
  • Sepasang magnet

Armature berada di tengah diafragma dan dalam kumparan kabel dan diapit oleh dua magnet. Diposisikan atas dan bawah, dua magnet menentukan pergerakan armature lewat interaksi dengan medan magnet dari arus yang melewati kumparan.

Saat arus melewati kumparan, kondisi menggerakkan armature ke salah satu magnet. Gerakan tersebut juga menggetarkan diafragma, sehingga menghasilkan suara. Ketika armature menjadi berada tepat di tengah medan magnet, tidak ada resultan gaya pada armature, sehingga driver ini disebut "balanced armature".

5 Jenis Driver di Headphones dan Earphones, Kenali Betul1More Triple Driver. head-fi.org

Keuntungan balanced armature adalah mudah untuk di-tuning, meskipun di rentang frekuensi terbatas. Karena tidak butuh udara untuk memproduksi suara, IEM dan earphones dengan balanced armature menawarkan isolasi bising/noise canceling dan detail yang jernih!

Akan tetapi, kelemahan balanced armature terletak di harga dan ketergantungannya pada driver lain. Selain harga yang tidak murah, balanced armature tidak dapat menciptakan respons bass sekuat dynamic driver. Dengan kata lain, tidak cocok bagi kamu yang suka dengar lagu ber-bass.

Oleh karena itu, tidak jarang satu earphones atau IEM dibekali lebih dari 1 driver, yaitu balanced driver yang dikombinasikan dengan dynamic driver. Saat dikombinasikan dengan dynamic, hasilnya adalah hybrid driver. Dengan begitu, sektor high dan low tetap jernih.

Salah satu contoh audiogear dengan hybrid driver berkualitas wahid adalah 1More Triple Driver. Sesuai namanya, earphone dengan sertifikasi THX dan 3 driver (2 BA dan 1 DD) ini dibanderol seharga Rp900 ribu saja! Masih kurang? Kamu bisa coba 1More Quad Driver (1 DD dan 3 BA) di harga Rp1,8 juta!

3. Planar Magnetic

5 Jenis Driver di Headphones dan Earphones, Kenali BetulRHA CL2. audioxpress.com

Biasa disematkan pada headphones dan earphones premium, planar magnetic driver sering ditemukan pada headphones bertipe open-back hingga earphones. Selain planardriver ini juga bisa disebut orthodynamic.

Seperti namanya, driver tipis ini menggunakan prinsip serupa dengan dynamic driver, yaitu medan magnet untuk memproduksi suara. Bukan menggerakkan kumparan suara seperti dynamic, diafragma pada planar magnetic langsung digetarkan oleh medan magnet untuk menghasilkan suara.

5 Jenis Driver di Headphones dan Earphones, Kenali BetulAudeze LCD-3. audeze.com

Bergantung pada medan magnet, magnet pada planar magnetic harus besar, sehingga menambah berat headphones dan earphones. Selain itu, daya yang dikonsumsi lebih besar dan lebih direkomendasikan "diderek" dengan amplifier eksternal. Jadi, planar magnetic tidaklah portabel, dan lebih diperuntukkan ke penggunaan rumah.

Meskipun mahal, planar magnetic sepadan kinerjanya. Suara yang dihasilkan jernih dan rendah distorsi serta ditambah dengan respons bass yang nendang! Ini dikarenakan kolaborasi antara diafragma dan gaya elektromagnetik, sehingga udara yang digerakkan lebih besar.

Salah satu headphones dengan planar magnetic driver terbaik adalah Audeze LCD-3 (Rp33 juta). Untuk IEM, RHA CL2 menawarkan planar magnetic driver di harga Rp15 juta.

Baca Juga: 8 Tip Ini Bisa Bikin Earphone Kamu Awet Lebih Lama, Panjang Umur deh!

4. Electrostatic (EST)

5 Jenis Driver di Headphones dan Earphones, Kenali BetulStax SR-L700. staxaudio.com

Driver premium lainnya adalah electrostatic driver atau EST. Langka, headphones atau earphones dengan driver EST biasanya dibanderol harga berjuta-juta.

Sesuai namanya, EST memanfaatkan listrik statis yang saling menarik dan menolak. Getaran terjadi saat diafragma electrostatic menarik dan menolak dua pelat konduktif atau elektroda, masing-masing bermuatan positif dan negatif. Diafragma mendorong udara dan sinyal listrik melalui dinding berlubang, sehingga menciptakan suara.

5 Jenis Driver di Headphones dan Earphones, Kenali BetulAvara EST-6. avara-custom.com

Seperti planar magneticelectrostatic driver memiliki sistem yang kompleks dan butuh amplifier khusus yang disebut energizerEnergizer biasa ditemukan pada headphones flagship tipe open back. Selain itu, electrostatic menguras dana dengan harganya yang mahal.

Meskipun tidak portabel dan mahal, EST menghasilkan suara yang detail tanpa distorsi dengan soundstage luas nan hidup. Ada harga, ada rupa, memang EST menghasilkan suara yang lebih baik dibandingkan driver-driver di daftar ini.

Untuk headphones, kamu bisa mencoba Stax L700 di harga Rp25 juta. Selain itu, custom IEM asli Indonesia, Avara, juga menawarkan varian EST yaitu EST-6 di harga Rp15 juta!

5. Magnetostriction/Bone Conduction

5 Jenis Driver di Headphones dan Earphones, Kenali BetulAftershokz Aeropex. road.cc

Tahukah kamu kalau audiogear masa kini bisa mengirimkan suara langsung dari tulang! Memang ada, yaitu teknologi driver bone conduction! Disebut juga magnetostrictiondriver ini - sesuai namanya - menghantarkan getaran melewati gendang telinga ke rumah siput di telinga dalam melalui getaran ke tulang tengkorak.

Biasa terlihat pada earphones wireless yang tidak dicolok ke telinga, bone conduction driver diperuntukkan mereka yang harus mendengarkan suara dari luar. Contoh, jika kamu suka joging, bone conduction sangat tepat agar kamu dapat mendengarkan suara bising kendaraan. Malah, bone conduction amat berguna untuk alat bantu pendengaran.

Tetapi, jika dibandingkan dengan driver-driver dan audiogear lain di daftar ini, suara yang dihasilkan bone conduction driver tidak semewah itu. Contoh dari headphones dengan bone conduction driver adalah Aftershokz Aeropex yang dibanderol seharga Rp2 jutaan.

Lebih Banyak Driver = Lebih Baik?

5 Jenis Driver di Headphones dan Earphones, Kenali BetulInEar ProPhile-8. headfonics.com

Seperti ukuran diafragma pada driver, lebih banyak driver belum tentu menghasilkan suara yang merdu. Empat driver yang diproduksi amburadul akan kalah dengan 1 driver berkualitas tinggi. Jadi, tidak jarang audiogear dengan 1 driver bisa mengalahkan yang 2 atau 3!

Driver memang berpengaruh pada frekuensi-frekuensi bassmidtreble, dan lainnya. Cukup begitu, seharusnya kualitas suara yang dihasilkan sudah memanjakan telinga. Selain itu, teknologi driver yang berkembang dan pemahaman musik yang menjamur pun membuang kebutuhan terhadap headphones dengan driver lebih dari 1.

Kesimpulan

5 Jenis Driver di Headphones dan Earphones, Kenali Betulforbes.com

Lalu, yang manakah yang harus kamu pilih? Tergantung kebutuhanmu. Apakah kamu audiophile veteran atau audiophile yang baru merintis. Tetapi, mengetahui serba-serbi tentang driver pada audiogear dapat membantumu saat seleksi!

Audiophile veteran mungkin akan memilih EST dan planar karena kualitas suara, meskipun harus membuang portabilitas. Kalau kamu ingin menyesuaikan budget, kamu bisa memilih dynamic hingga balanced armature driver. Kalau penasaran pun, kamu juga bisa memilih bone conduction driver.

Intinya, tidak ada yang menyesal beli, kecuali kalau salah beli! Nah, agar tidak salah beli, pertimbangkan dulu spesifikasinya lalu "audisi" sendiri agar tidak "beli kucing dalam karung". Dan ingat, percaya kuping dan dompet sendiri!

Baca Juga: 7 Cara Merawat Earphone yang Benar, biar Gak Rusak Melulu

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya