Audiophiles, Ini Perbedaan In-Ear, On-Ear, dan Over-Ear pada Headset

Sering langsung dipukulratakan jadi "headsets"

"Salam audio!"

Apa yang menjadi pertimbanganmu saat membeli pelantang telinga (headphones dan earphones)? Desain? Suara? Kenyamanan? Atau, karena kamu sedang kepepet membutuhkan sesuatu untuk menemani aktivitas?

Selain dari keempat faktor di atas, kamu tentunya melihat bentuk-bentuk pelantang telinga yang berbeda. Ada yang mencocok telinga (in-ear), ada menempel ke telinga (on-ear), dan ada yang menutupi telinga (over-ear).

Ternyata, beda jenis, beda nama, dan beda fungsi, guys! Kalau begitu, apakah bedanya?

1. Over-ear

Audiophiles, Ini Perbedaan In-Ear, On-Ear, dan Over-Ear pada Headsetgiphy.com

Sesuai namanya, over-ear atau circumaural berarti pelantang telinga yang menutupi seluruh bagian telinga. Kebanyakan headphones over-ear memang memiliki ukuran pad yang besar sehingga menutupi telinga. Oleh karena itulah dinamakan over-ear.

Dari segi suara, headphones over-ear memiliki kapasitas driver audio yang lebih banyak dibandingkan adik-adiknya, sehingga menghasilkan suara yang lebih jernih dan bass yang lebih menggebuk. Pastinya, soundstage yang tertangkap oleh over-ear jauh lebih luas.

Kemantapan suara yang dihasilkan tidak akan berguna jika tidak terkunci dengan baik, setuju? Nah, over-ear menawarkan fitting yang menutupi telinga, sehingga menutupi gangguan suara luar.

Dari segi kenyamanan, pastinya pelantang telinga over-ear tidak membuat telinga cepat panas dan gatal seperti on-ear dan in-ear.

Kekurangan dari over-ear yang paling mencolok adalah portabilitasnya. Jika on-ear dan in-ear mudah dibawa ke mana-mana, penggunaan over-ear sebaiknya di rumah saja, jika tidak ingin cepat rusak atau hilang.

Contoh headphones on-ear: Audio Technica M20X - M50X, V-MODA Crossfade M100, Beats Studio, Pioneer SE-30, Beyerdynamics Custom One Pro, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Ini Beda Fungsi Headset, Headphone, Earphone, Handsfree, dan Backphone

2. On-Ear

Audiophiles, Ini Perbedaan In-Ear, On-Ear, dan Over-Ear pada Headsetgiphy.com

Berada di antara in-ear dan over-ear, kamu akan mendapatkan on-ear. Headphones on-ear atau yang sering disebut supraaural menawarkan suara layaknya over-ear dan portabilitas semacam in-ear dengan harga terjangkau.

Agar bisa ditenteng, tidak jarang headphones on-ear dikemas dengan case dan dapat dilipat.

Dari segi suara, meskipun tidak setara dengan over-earheadphones on-ear memiliki kapasitas driver audio yang besar sehingga dapat menghasilkan kuantitas bass yang jernih, tergantung dari produsennya.

Sayangnya, fitting on-ear yang hanya menempel di telinga membuatnya tidak dapat mengunci telingamu sepenuhnya dari suara luar, dan cenderung memberikan tekanan dan rasa panas pada telingamu.

Contoh headphones on-ear: AKG N60NC, ATH M60X, JBL Tune 500, Beats Solo, Sony WH-CH510, dan lain sebagainya.

3. In-ear

Audiophiles, Ini Perbedaan In-Ear, On-Ear, dan Over-Ear pada Headsetshubz.in

Pelantang suara in-ear (lebih sering disebut earphones) adalah jenis yang mencocok telinga hingga masuk ke lubangnya. Biasanya, pelantang suara jenis ini sudah dilengkapi dengan ear tips agar suara dapat dialirkan langsung ke saluran telinga.

Dari segi suara, maaf-maaf nih, in-ear memang tergolong yang paling inferior di daftar ini. Kenapa? Kapasitas driver audio yang minim membuat suaranya tergolong cring atau kalengan dan lebih kuat pada bagian midrange.

Contoh headphone in-ear: Sony WF-1000XM3, ATH CLR100, 1More Quad Driver, Skullcandy Ink'd, Mi In-Ear Headphones Pro HD, dan lain sebagainya.

Lalu, apakah semua in-ear seperti itu? Tidak, dong. Beberapa headphones in-ear memiliki karakter suara yang berbeda; bahkan, tidak kalah cemerlang dari over-ear dan on-ear.

Audiophiles, Ini Perbedaan In-Ear, On-Ear, dan Over-Ear pada Headsetgiphy.com

Apalagi, in-ear monitor (IEM) yang sering musisi saat manggung. Penggunaannya adalah dengan dilingkarkan di sekitar daun telinga.

Suara yang ditawarkan bukan main, apalagi sekarang IEM bisa di-custom sesuai dengan kemauan penggunanya. Banyak musisi, terutama penyanyi, memilih IEM dibandingkan over-ear karena portabilitasnya.

Namun, harganya pasti di kisaran jutaan, bahkan puluhan juta!

"Kalau buat kenikmatan kuping, jangan setengah-setengah!"

Seperti yang tadi kami katakan, kekuatan in-ear berada pada portabilitasnya. Mudah ditenteng dan dapat menemani keseharianmu adalah tagline yang sudah semestinya disematkan pada in-ear.

Contoh IEM: Sennheiser IE-40 Pro, Shure SE215, KZ ZS6, dll.

Itulah perbedaan antara headphones over-earon-ear, dan in-ear. Jangan sampai salah lagi, ya!

Baca Juga: Biar Gak Ganti Melulu, 9 Cara Merawat Headphone & Kabelnya Lebih Awet

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya