5 Mitos yang Sering Jadi Rujukan dalam Memilih VGA Gaming

Besaran memori ternyata tidak menentukan performa

Salah satu perangkat keras yang wajib ada dalam PC gaming adalah kartu grafik atau VGA, mulai dari kelas ringan, menengah, hingga paling tinggi. Nah, selain prosesor, VGA menjadi salah satu perangkat yang berharga paling mahal dalam sebuah rakitan PC gaming. Itu sebabnya, ada banyak orang yang menjadikan VGA sebagai pilihan pertama dalam menentukan bujet untuk membangun PC berkualitas.

Sayangnya, ada banyak sekali mitos yang berkembang di luar sana. Bahkan, tak jarang, mitos-mitos tersebut bisa menghalangi kita dalam memilih sebuah perangkat VGA sesuai dengan dana yang dimiliki. So, jika ingin membeli atau memilih VGA, sebaiknya jangan terlalu percaya dengan lima mitos ini. Yuk, disimak!

1. Kipas yang berisik menandakan performa tinggi VGA

5 Mitos yang Sering Jadi Rujukan dalam Memilih VGA GamingNVIDIA RTX 3050 merupakan salah satu VGA yang menggunakan sistem pendingin terbuka. (dok. NVIDIA)

Jelas ini termasuk mitos. Sebenarnya, suara berisik atau hening dalam sebuah sistem pendingin VGA tidak memengaruhi performa dari VGA itu sendiri. Setidaknya, di pasaran ada dua jenis sistem pendingin VGA yang umum dijual. Pertama, ada perangkat VGA dengan pendingin open air atau terbuka. Kedua, ada VGA dengan menggunakan pendingin blower.

Pendingin blower jelas lebih berisik karena mekanisme kerjanya yang mengisap udara dan mengeluarkannya dari belakang. Itu sebabnya, VGA model ini lebih cocok digunakan untuk PC yang kecil dan ringkas. Berbeda dengan metode open air, VGA akan mengisap udara dari atas dan membuangnya ke berbagai sisi. Hal ini tentu akan mewajibkan kita untuk meletakkan VGA open air dalam wadah yang cukup longgar.

Kartu grafik dengan pendingin terbuka atau open air memang akan lebih hening. Namun, suara dari kipas pendingin bukan sebuah patokan untuk mengukur sehebat apa performa sebuah VGA. Bahkan, faktanya, ada banyak sekali jenis VGA open air yang memiliki kualitas bagus dengan harga yang sangat mahal.

2. Manufaktur tertentu yang dikhususkan untuk gaming

5 Mitos yang Sering Jadi Rujukan dalam Memilih VGA GamingKartu grafik bermanufaktur AMD sering dianggap lebih unggul untuk bermain game. (dok. AMD)

Penulis pernah menggunakan kartu VGA dari dua manufaktur berbeda, yakni NVIDIA dan AMD. Well, sebetulnya, dengan kelas yang sama, keduanya mampu tampil seimbang. Andaipun ada perbedaan, mungkin itu lebih ke arah kelebihan dan kekurangan masing-masing yang tentunya akan bersifat relatif bagi tiap-tiap orang.

Apakah VGA bermanufaktur AMD selalu lebih unggul dibandingkan dengan NVIDIA? Jawabnya tidak! Bahkan, untuk beberapa kelas tertentu, NVIDIA bisa dikatakan memiliki keunggulannya sendiri. Seberat apa pun jenis game yang akan dimainkan, VGA keluaran NVIDIA dan AMD terbaru tentu sama-sama memiliki kualitas yang mampu menjalankannya dengan baik.

AMD, terutama VGA dengan seri RX, biasanya memang memiliki masa pakai yang cukup lama. Itu sebabnya, mereka menjuluki produknya sebagai fine wine alias minuman anggur yang tak lekang oleh zaman. Namun, NVIDIA pun juga memiliki banyak seri yang sebetulnya cukup awet untuk digunakan oleh gamer. So, jangan pilih kasih lagi, ya!

Baca Juga: Dijamin Lancar Main Game, 5 Rekomendasi VGA Terkuat untuk PC 2022

3. Pilih angka memory bus yang paling tinggi

5 Mitos yang Sering Jadi Rujukan dalam Memilih VGA GamingNVIDIA RTX 2060 banyak dipilih sebagai VGA kelas menengah. (dok. NVIDIA)

Secara umum, memory bus pada VGA bisa diartikan sebagai satuan lebar data yang mampu dibawa dalam sekali proses. Biasanya, VGA memiliki memory bus sebesar 64, 128, 192, 256, dan 384 dengan menggunakan satuan bit. Jika tanpa memperhatikan spesifikasi lainnya, jumlah memory bus yang tinggi memang mencerminkan dari performa sebuah VGA.

Namun, patut diingat, memory bus justru akan tersingkirkan manakala kita melihat spesifikasi lain, misalnya tahun pembuatan, jenis GDDR, jumlah VRAM, dukungan terhadap direct-X terbaru, dan lain sebagainya. CG Director dalam lamannya menjelaskan bahwa tingkatan dan jenis GDDR justru lebih memengaruhi performa keseluruhan dari sebuah VGA.

Sebagai contoh, VGA jenis A berspesifikasi 4 GB, 256-bit, dan GDDR3. Lalu, VGA jenis B berspesifikasi 4 GB, 128-bit, dan GDDR5. Mana yang lebih unggul? Meskipun VGA jenis B tidak memiliki memory bus setinggi VGA jenis A, tapi ia sudah menerapkan teknologi GDDR5 sehingga performanya akan berkali-kali lipat lebih baik. So, sekali lagi, memory bus bukanlah patokan utama dalam mengukur kemampuan sebuah VGA gaming.

4. Pilih kapasitas memori yang paling besar

5 Mitos yang Sering Jadi Rujukan dalam Memilih VGA GamingVGA buatan AMD dan NVIDIA sama-sama bagus dan punya ciri khas masing-masing. (gamespot.com)

Kenapa VGA dengan memori 4 GB GDDR3 harganya jauh lebih murah ketimbang VGA 2 GB GDDR5? Jawabannya sederhana, itu akibat faktor usia dan tingkatan GDDR dalam sebuah VGA. GDDR atau Graphic DDR adalah teknologi memori utama yang digunakan untuk mengakses dan mengolah semua data yang berhubungan dengan visual, termasuk di dalamnya game digital.

Secara umum, makin tinggi tingkat GDDR-nya, makin bagus pula performa sebuah VGA. Namun, tentunya itu masih harus dilihat dengan spesifikasi lainnya. Di pasaran, GDDR6 masih menjadi jenis memori yang paling tinggi. Bahkan, GDDR5 masih menjadi produk paling laku karena masih sangat sanggup menjalankan banyak game AAA yang tergolong berat.

Sementara itu, GDDR7 sebagai seri terbaru dan tercanggih rencananya akan dipasarkan secepatnya melalui VGA NVIDIA RTX 4080 dan 4090, seperti dilansir dalam PC Games. Akan tetapi, beberapa pihak masih cukup ragu akan perilisan GDDR7 untuk sebuah VGA gaming. Pasalnya, dengan GDDR6 saja, VGA saat ini sudah dapat melibas semua game kelas berat tanpa kendala sedikit pun.

Jadi, kesimpulannya, jangan melihat memori VRAM sebagai patokan utama. Kamu juga wajib melihat jenis GDDR-nya. Ya, VGA berjenis GDDR5 atau GDDR6 jelas akan lebih baik ketimbang VGA ber-GDDR3 meskipun jumlah memori VRAM-nya cukup timpang. Itu pun masih harus dilihat lagi clock dan arsitektur chip-nya.

5. VGA bagus sudah pasti mahal

5 Mitos yang Sering Jadi Rujukan dalam Memilih VGA GamingVGA AMD Radeon RX 6700 XT sudah jadi andalan untuk menjalankan game kelas atas tanpa kendala. (dok. AMD)

VGA mahal biasanya memang bagus, tapi VGA yang bagus belum tentu mahal. Kalau kamu memiliki bujet tinggi, tak ada salahnya memilih VGA yang berharga puluhan juta rupiah. Namun, untuk menikmati game berat dengan setting medium dan high, kamu masih bisa memilih VGA kelas menengah yang harganya cukup masuk akal.

Nah, apalagi jika kamu hanya memainkan game ringan, VGA berjenis onboard pun masih bisa dijadikan pilihan. Sejak 2021 hingga 2022 ini, harga perangkat PC memang mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Mulai dari prosesor, VGA, RAM, motherboard, sampai power supply, harganya sudah merangkak naik di pasaran global.

Jadi, hal paling awal yang harus kamu lakukan adalah menetapkan bujet untuk membangun sebuah PC. Jangan hanya berpatokan pada VGA berharga mahal yang ujung-ujungnya malah berisiko mubazir. Selalu sesuaikan kebutuhan dan kepentingan supaya kamu bisa berpikir jernih dalam memilih perangkat keras yang akan dibeli.

Nah, beberapa penjelasan mengenai mitos memilih VGA sudah penulis jabarkan melalui artikel ini. Jadi, semoga kamu bisa lebih bijak dalam memilih dan membelanjakan uang untuk membeli sebuah VGA, oke!

Baca Juga: 5 Rekomendasi VGA Lawas Ini Bisa Kamu Pilih untuk Memainkan Game Berat

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya