8 Hal tentang Game Ini Ternyata Cuma Mitos, Sempat Percaya yang Mana?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yang namanya mitos itu adalah suatu pernyataan yang tidak teruji kebenarannya. Bisa dibilang itu gosip yang menyebar ke masyarakat dan menjadi sebuah pandangan tersendiri akan sebuah isu.
Hal ini juga ada di dunia video game. Berikut ini adalah beberapa mitos yang ada di permainan itu dan ternyata tidak benar.
1. Perusahaan mendapatkan keuntungan dari penjualan hardware-nya
Pada kenyataannya penjualan hardware tidaklah seberapa menguntungkan. Dikatakan penjualan konsol hanya bisa menutupi ongkos produksi.
Pendapatan lain perusahaan tersebut malahan lebih banyak didapat dari royalti yang dibayarkan pihak pengembang dan publisher game yang memasukkan game-nya di konsol tersebut.
2. First person shooter tidak bisa dimainkan di konsol
Memang secara kenyataannya first person shooter paling enak dan menyenangkan ketika dimainkan di komputer, namun bukan berarti kamu tidak bisa memainkannya di konsol. Beberapa game, seperti Halo, Overwatch, dan Titanfall, terbukti ramai dimainkan di konsol dengan menggunakan controller.
3. Game indie terbaik hanya ada di PC
Padahal untuk saat ini game indie sedang ramai-ramainya masuk dan didukung oleh para perusahaan konsol. Nama seperti Guacamelee dan Axiom Verge malahan masuk terlebih dahulu di PlayStation sebelum akhirnya dirilis di PC.
Baca Juga: Sukses Besar, Ini 10 Video Game dengan Penjualan Terbanyak di Dunia!
4. Semua game terlihat lebih bagus di PC
Benarkah demikian? Bisa dibilang iya jika spesifikasi PC-mu tingkat dewa yang sayangnya itu pun belum tentu benar.
Editor’s picks
Sebagai contoh Batman: Arkham Knight sangatlah bagus ketika dimainkan di PlayStation dan Xbox. Namun begitu berganti menjadi PC, kualitasnya jauh menurut karena porting yang tidak bagus.
5. Konsol lebih kuat ketimbang PC
Sebenarnya kebalikannya, konsol tidak pernah jauh lebih kuat ketimbang PC. Hal ini berhubungan dengan optimisasi yang dihasilkan dari banyak faktor. Mulai dari spesifikasi komputer itu sendiri hingga porting game-nya. Jika game tersebut memang didesain untuk PC, dipastikan ketika dipindah ke konsol, kualitasnya akan kalah dengan versi PC-nya.
6. Pengembangan game di konsol lebih gampang
Faktanya tidak demikian. Dalam mengembangkan game di konsol, pihak pengembang perlu menjalani banyak pengerjaan untuk memaksimalkan kualitas gamenya.
Studio pengembang pun perlu melakukan uji coba game berulang kali dan itu tidak sepraktis di PC yang mana uji coba dan pengerjaannya bisa dilakukan secara langsung.
7. Pengguna konsol rata-rata adalah anak-anak dan pria
Entah dari mana stereotype ini datang, tapi pemikiran itu terbukti salah. Dari survei Pew Research Center di 2015 tercatat jika pemilik konsol game di Amerika 42 persennya adalah wanita.
ESA menambahkan jika rata-rata gamer konsol berumur 43 tahun untuk wanita dan 35 tahun untuk pria. Anak-anak jelas memainkan konsol, hanya saja banyak pula orang dewasa yang bermain pula.
8. Pemain konsol sebagian besar besar adalah pemain kasual
Ini permasalahan hardcore vs casual gamer. Banyak yang berpandangan jika PC banyak menciptakan hardcore gamer, namun di sini perlu dipertanyakan lagi: apa arti dari hardcore gamer dan casual gamer? Kalau melihat game-game legenda, macam The Legend of Zelda: Breath of the Wild, mereka datang dari konsol dan penggemarnya juga terbilang “gila.”
Mitos game apa lagi yang pernah kamu dengar? Jangan mudah percaya mitos pokoknya kalau tidak ada buktinya. Semisalnya ada yang bilang hal-hal macam ini, coba tanyakan dahulu apa buktinya.
Baca Juga: 7 Rekor Dunia Video Game Ini Hampir Mustahil untuk Terkalahkan, Gila!