Urutan 11 Game Assassin's Creed Terjelek hingga Terbaik

Apakah kamu setuju?

"Nothing is true, everything is permitted."

"Requiescat in pace."

Kedua kalimat tersebut melekat di memori para penyuka game "Assassin's Creed". Sejak diperkenalkan pada 2007 untuk PlayStation 3 (PS3), XBOX 360, dan PC, game besutan Ubisoft ini sudah berjalan 13 tahun lamanya dan menjadi salah satu image Ubisoft.

Selain menawarkan gameplay menegangkan karena harus mengendap-endap untuk "melenyapkan" para petinggi Templar, Assassin's Creed juga membantumu belajar sejarah karena mengambil jalan cerita dari sejarah asli.

Bagi kamu yang tertarik untuk mencoba, inilah daftar game Assassin's Creed di konsol dan PC mulai dari yang terjelek hingga yang terbagus. Patut kamu coba!

(Catatan: Game dalam daftar ini mengandung adegan kekerasan, darah, dan kata-kata vulgar. Kebijakan pemain amat disarankan)

1. Assassin's Creed III

https://www.youtube.com/embed/-pUhraVG7Ow

Sejak kesuksesannya dengan tokoh Ezio Auditore, Ubisoft harus memikirkan karakter baru yang dapat meneruskan jejak Ezio, sambil memperkenalkan hal baru yang belum pernah ada di Assassin's Creed sebelumnya.

Oleh karena itu, rilis pada 2012, "Assassin's Creed III" adalah sebuah uji coba yang... bisa dibilang gagal.

Mengambil latar sejarah Kemerdekaan Amerika Serikat (AS) dari jajahan Britania Raya, Assassin's Creed III menceritakan seorang assassin yang juga keturunan suku Indian Mohawk (Kanien'kehá:ka), Ratonhnhaké:ton (Connor Kenway), yang membantu AS mengusir Inggris serta melindungi desanya.

https://www.youtube.com/embed/bNgh5WiMbBM

Selain memperkenalkan fitur memanjat pohon, Assassin's Creed III juga memperkenalkan sistem pertempuran kapal untuk pertama kalinya. Banyak ulasan yang memuji gaya bertarung Connor yang amat luwes dan double finisher-nya.

Sayangnya, game ini memiliki beberapa "kelemahan fatal", baik dari segi kontrol, game, hingga penulisan cerita. Dari segi penulisan cerita, Connor dibuat terlalu "congkak" untuk bertingkah manusiawi, atau terkesan "emo" karena tidak simpatik dengan lawan bicaranya.

Selain itu, Bapak Pendiri AS, George Washington, dibuat terlihat lemah dan bebal (ada beberapa kesempatan di mana seharusnya Washington dapat terbunuh dengan mudah!) sehingga beberapa kali, Connor harus menyelamatkan Washington.

Dari segi kontrol dan gameplay, kontrol stealth yang ada pada Assassin's Creed III juga memiliki banyak bug dan galat. Tidak jarang, game ini lambat dalam hal rendering, sehingga menyebabkan banyak glitch.

Assassin's Creed III awalnya hadir di konsol sebelum PS4. Kalau kamu tidak ingin repot beli PS3 atau XBOX 360, kamu bisa memainkannya di PC atau memainkannya dalam versi remastered bersama dengan Liberation.

2. Assassin's Creed Rogue

https://www.youtube.com/embed/eSjCeWcCtjY

Kamu ingin tahu sisi gelap dari perkumpulan assassin yang menyebabkan salah satu anggotanya membelot ke Templar? Kalau kamu tertarik, maka kamu harus coba "Assassin's Creed Rogue".

Dirilis setelah "Assassin's Creed IV: Black Flag" pada 2014, Assassin's Creed Rogue mengambil latar tempat dan waktu di antara Assassins's Creed IV: Black Flag dan Assassin's Creed III.

Bercerita soal seorang assassin yang membelot ke Templar, Shay Patrick Cormac, game ini benar-benar jiplakan Black Flag. Gaya tarung? Mirip. Musik? Mirip. Perang kapal? Apalagi!

https://www.youtube.com/embed/bBVMUAbdE8I

Bedanya di Rogue, lautnya tidak seramah Laut Karibia. Kamu tidak mungkin berenang lama-lama daerah lautan Atlantik Utara, atau kamu akan desynchronized karena hipotermia.

"Kalau memang mirip dengan Black Flag, harusnya bagus, dong?"

Memang! Dengan sedikit tambahan di persenjataan kapal, gaya bertarung ala Black Flag, dan tambahan tempat-tempat baru, Rogue bukanlah game ecek-ecek dan tidak kalah asyiknya dengan Black Flag.

Kapan lagi kamu bisa bermain sebagai Templar yang menentang assassin? Hanya di Rogue!

3. Assassin's Creed

https://www.youtube.com/embed/RjQ6ZtyXoA0

"Lho, ini kan orisinal! Kenapa tidak yang pertama?"

Ini juga ulasan yang jujur! Orisinal bukan berarti harus yang selalu terbaik. Dirilis pada 2007, "Assassin's Creed" menceritakan petualangan Altair Ibn-La 'Ahad yang mewakili assassin melawan taktik jahat petinggi Templar untuk mendapatkan artefak maha kuasa, "Apple of Eden".

Jika dibandingkan dengan game Assassin's Creed masa kini, Altair kelihatan ketinggalan zaman, terutama dari hal grafik. Kamu hanya dapat mengendap-endap dan membasmi para petinggi templar, lagi dan lagi. Tidak ada perang kapal atau memanjat pohon.

Namun, kenapa Assassin's Creed bisa lebih bagus daripada III dan RogueAssassin's Creed ini mengajari hal terpenting bagi para assassin: merencanakan lalu melakukan. Para petinggi Templar di Assassin's Creed memiliki sifat-sifat berbeda sehingga dibutuhkan pendekatan yang berbeda pula.

Dengan kata lain, Assassin's Creed menawarkan tantangan kesabaran bagimu untuk menelusuri targetmu, merencanakan, baru melancarkan seranganmu. Meskipun game Assassin's Creed masa kini juga melakukannya, Assassin's Creed masih tetap relevan untuk dimainkan.

4. Assassin's Creed Unity

https://www.youtube.com/embed/xzCEdSKMkdU

Dirilis pada 2014, "Assassin's Creed Unity" dianggap sebagai era baru bagi game Assassin's Creed. Lihat trailer tersebut? Dengan grafik tersebut, tidak aneh jika dompet para penggemar Assassin's Creed bergetar.

Mengambil latar tempat di Prancis saat Revolusi Prancis, Unity menceritakan petualangan seorang assassin bernama Arno Dorian. Selagi kamu menikmati petualangan Arno, kamu juga dapat menikmati indahnya pemandangan kota Paris di tengah kerusuhan masyarakat Prancis.

Salah satu hal baru yang terlihat di Unity adalah cara membunuh yang baru dan kreatif. Dengan perencanaan yang matang, Arno dapat mengekspos kelemahan keamanan di lokasi.

https://www.youtube.com/embed/MtRXXmseZgI

Selain itu, Unity juga menawarkan beberapa kasus pembunuhan dan teka-teki sampingan menarik yang dapat kamu mainkan. Pastinya, kasus dan teka-teki tersebut lebih menantang dari seri Assassin's Creed sebelumnya.

Harus diakui, Unity memiliki sejumlah masalah. Pertama, Unity adalah sebuah proyek ambisius Ubisoft untuk memperbaiki standar sistem pertempuran Assassin's Creed, menciptakan "dunia" yang lebih besar dari pada seri Assassin's Creed sebelumnya, dan membangun sistem multiplayer yang benar-benar baru.

Terdengar megah, kan? Masalahnya, Ubisoft "kejar deadline" sehingga Unity pun diselesaikan dengan buru-buru. Hasilnya? Saat rilis, Unity memiliki beberapa bug yang fatal. Dari stuck di jerami hingga wajah yang "hilang".

Akan tetapi, Ubisoft mengklaim telah menyelesaikan permasalahan tersebut. Jadi, langsung tancap gas dan mainkan!

5. Assassin's Creed II: Revelations

https://www.youtube.com/embed/753327AMNIM

Dengan keberhasilan Assassin's Creed II, seri ini menjadi penutup petualangan Ezio Auditore. Dirilis pada 2011, "Assassin's Creed II: Revelations" menjadi penutup manis bagi petualangan sang assassin asal Italia.

Mengambil latar di Konstantinopel (sekarang Istanbul) saat kebangkitan Kesultanan Utsmaniyah, Ezio yang sudah lanjut usia menelusuri jejak-jejak Altair. Namun, di saat tersebut, timbul konflik saat Templar berusaha untuk memperkuat Kekaisaran Romawi Timur.

https://www.youtube.com/embed/XZYS_nFiWsI

Dalam hal gameplayRevelations tidak menawarkan banyak hal baru selain kamu dapat berpindah bangunan secara efektif dengan hookblade. Dibandingkan dengan kota Paris di Unity, tata kota Konstantinopel amat "biasa".

"Iya, dong! Enggak apple-to-apple, nih."

Hal yang menjadikan Revelations sangat berkesan adalah seri ini bukan hanya menjadi penutup petualangan Ezio, melainkan juga petualangan Altair yang terputus sejak Assassin's Creed pertama.

Saran kami, siapkan tisu. Jika kamu mengejar ending dan plot yang menyayat hati, kamu harus coba Revelations!

Baca Juga: 12 Karakter Assasins Terburuk Hingga Terbaik di Game Assassin's Creed

6. Assassin's Creed II: Brotherhood

https://www.youtube.com/embed/zzNs4-kRLaE

Dirilis satu tahun setelah Assassin's Creed II pada 2010, banyak penggemar Assassin's Creed yang pesimis akan kualitas "Assassin's Creed II: Brotherhood". Pasalnya, Ubisoft mengecilkan skala tata kota sekaligus esensi kisah Ezio dalam membasmi keluarga Borgia.

Namun, ternyata, Brotherhood menjawab seluruh pesimisme tersebut dengan berbagai fitur baru yang menjadi standar Assassin's Creed hingga masa kini.

Memenangkan wilayah-wilayah untuk melemahkan kuasa Borgia, sistem multiplayer yang membuatmu ketagihan, dan mendapatkan gelar "Il Mentore" yang berarti kamu dapat memerintahkan pasukan assassin yang bisa kamu panggil sesukamu? Brotherhood menawarkan seluruh hal-hal tersebut!

https://www.youtube.com/embed/uW09NDlBjK4

Mengambil latar di Roma pada akhir abad ke-15, mungkin tata kotanya tidak seluas Assassin's Creed II. Namun, kamu tetap dapat menelusuri jalan-jalan rahasia di tanah bawah Roma. Dan, tentu saja, kamu tetap dapat bertemu sapa dengan sang seniman/ilmuwan jenius saat itu, Leonardo da Vinci!

Brotherhood mengajakmu mencoba penemuan-penemuan da Vinci yang tidak pernah dicoba di zamannya, dari parasut hingga tank.

7. Assassin's Creed Syndicate

https://www.youtube.com/embed/WTBbwgsyxvg

Jika sudah puas menelusuri Amerika, Turki, dan Italia, siapkah kamu untuk berpindah ke Inggris?

Dirilis pada 2015, satu tahun setelah Unity, "Assassin's Creed Syndicate" mengambil latar London di zaman Revolusi Industri, kamu bermain sebagai dua kakak beradik assassin, Jacob dan Evie Frye, yang berusaha menumbangkan kekuasaan Templar di London.

Kamu ingin berpindah gedung dengan zipline ala Revelations? Ada! Selain misi utama, kamu juga dapat berinteraksi dengan penulis terkenal asal Inggris, Charles Dickens, dan ilmuwan Inggris yang terkenal karena teori evolusinya, Charles Darwin.

Kamu juga dapat memecahkan kasus-kasus kriminal menarik ala Sherlock Holmes. Kenapa? Karena kamu ditemani oleh Arthur Conan Doyle cilik. Dialah orang di balik kisah Sherlock Holmes!

Pokoknya, hal berbau Inggris ada di sini!

https://www.youtube.com/embed/5vc0waXUjtg

Di Syndicate, kamu dapat memainkan Jacob dan Evie sesuka hatimu.

Yang membuat kedua tokoh assassin ini menarik adalah karena tingkah lakunya. Kakak beradik ini bertingkah selayaknya kakak adik sungguhan! Mereka dibuat "suka berdebat" namun tetap bersatu, mengarah ke satu tujuan: menumbangkan Templar.

Merekrut assassin? Itu biasa. Bagaimana kalau kamu rekrut gengmu sendiri, "The Rooks" untuk membasmi mereka yang menghadang jalanmu? Itu luar biasa! Selain itu, kamu bisa membawa anggota gengmu untuk mengambil alih wilayah Blighters, para kroni dan preman jalanan Templar.

Bukan naik kuda, kamu bisa berkendara lebih cepat dengan kereta lokomotif dan kereta kencana! Belum lagi, kamu dapat menghancurkan kereta-kereta musuhmu yang pastinya tidak kalah menyenangkan dengan perang kapal di laut!

"Look lively, Rooks!"

8. Assassin's Creed IV: Black Flag

https://www.youtube.com/embed/WdKIQSwkYHI

Tidak lengkap membicarakan game Assassin's Creed tanpa membicarakan "Assassin's Creed IV: Black Flag". Apalagi, yang menceritakannya adalah salah satu bajak laut terkenal di sejarah perompakan, Edward Teach a.k.a. Blackbeard.

Game ini sebenarnya diberikan tugas berat untuk melanjutkan warisan Assassin's Creed II dan mengembalikan kepercayaan penggemar setelah kegagalan Assasssin's Creed III.

"Assassin yang juga adalah seorang bajak laut? Menarik."

Betul! Mengambil latar di Laut Karibia pada Masa Keemasan Perompakan di abad ke-18, kamu bermain sebagai Edward Kenway, kakek dari Connor Kenway, yang adalah seorang bajak laut.

"Ini baru Pirate of the Carribean, bukan Jack Sparrow!"

https://www.youtube.com/embed/yKkc4IoMb70

Mendobrak seluruh ekspektasi para penggemar, Black Flag menampilkan seluruh fitur yang dibanggakan oleh Assassin's Creed dan meningkatkannya.

Black Flag menawarkan map terbesar dan terkaya yang belum pernah terlihat di seri Assassin's Creed pendahulunya. Tidak hanya di darat, kamu juga bisa melaut dan menjangkau pulau-pulau kecil beserta harta karunnya!

Selain itu, game ini menawarkan berbagai misi yang luar biasa mengasyikkan, pertempuran kapal ala bajak laut yang menyenangkan, dan soundtrack yang memorable.

Selagi kamu melaut, kamu dapat menikmati pemandangan laut dan ikan paus yang tiba-tiba melompat dari dalam laut, serta nyanyian para kelasi (sea shanties) yang catchy. Kamu dapat memelajarinya, lho! Kumpulkan sea shanties agar kamu dapat bernyanyi bersama para kelasi Edward.

Sama seperti Connor yang melambangkan kaum Mohawk, Edward melambangkan kaum bajak laut, sebuah bagian peradaban sejarah yang sering terlupakan atau disalahgunakan di media.

9. Assassin's Creed II

https://www.youtube.com/embed/_xkCPNECud8

Membicarakan seri Assassin's Creed terbaik di masanya, "Assassin's Creed II" adalah yang terbaik. Jika kamu yakin Brotherhood adalah yang terbaik di seri petualangan Ezio Auditore, kamu harus mainkan yang ini!

Mengambil latar di Italia di masa Renaissance, kamu bermain sebagai assassin muda bernama Ezio Auditore yang pada awalnya ingin membalaskan kematian ayah dan saudaranya. Siapa sangka, Ezio ternyata terlibat dalam konflik antara assassin dan Templar dalam memperebutkan Apple of Eden.

Mengadaptasi kontrol Assassin's Creed pertama, Assassin's Creed II memberikan kontrol dan gameplay yang mutakhir di zamannya. Bayangkan saja, game ini bahkan memaksamu untuk mengendalikan tangan dan kaki bayi Ezio saat baru lahir.

https://www.youtube.com/embed/4xIzAs_XkGs

Selain kontrol, map-nya juga amat luas. Bukan hanya Roma, kamu juga dibawa dalam petualangan Ezio mengelilingi kota Firenze, San Gimignano, Forli, dan Venisia. Belum lagi, kamu dapat menelusuri jalan-jalan bawah tanah.

Selain itu, kamu juga dapat mencoba berbagai peralatan yang dirancang oleh Leonardo da Vinci muda. Ia akan membantumu merancang berbagai "mainan" baru untuk kamu gunakan. Salah satu contohnya adalah ornithopter yang dapat kamu lihat di gameplay di atas.

Pada game ini, kamu juga diperkenalkan dengan dua hidden blade, sehingga memampukanmu untuk membunuh dua orang sekaligus. Jika diharuskan memilih game Assassin's Creed yang dapat dikatakan sebagai jati dirinya, Assassin's Creed II-lah jawabannya!

10. Assassin's Creed Origins

https://www.youtube.com/embed/kGq7ZCth7QY

Sudah bicarakan game Assassin's Creed masa lalu, saatnya membicarakan yang masa kini. Game Assassin's Creed masa kini dibuka dengan "Assassin's Creed Origins" yang rilis pada 2017.

Mengambil latar di Mesir Kuno pada zaman Kerajaan Ptolemaik, kamu bermain sebagai seorang medjay (prajurit elit Firaun), Bayek, yang ditugaskan untuk melindungi daerah oasis Siwa. Sama seperti Syndicate, di Origins, kamu dapat memainkan dua tokoh: Bayek dan istrinya, Aya.

Kamu akan ditemani oleh seekor elang bernama Senu untuk memberikanmu "penglihatan" menyeluruh soal rintangan dan target yang akan kamu hadapi. Dari situlah, para assassin mendapatkan eagle vision mereka.

https://www.youtube.com/embed/YX0fd4q0baQ

Selain itu, Origins menawarkan map yang luas dengan harta karunnya yang melimpah. Menceritakan awal mula perkumpulan assassin, Mesir Kuno adalah bagian terpenting dari Origins.

Seperti seri Assassin's Creed lainnya, kamu bisa memanjat tempat-tempat tertinggi untuk synchronize untuk melihat hal-hal yang ada di sekitarmu dan menikmati pemandangan indah Mesir Kuno yang hanya bisa kamu lihat di Origins atau film.

Bukan hanya map dan pemandangannya, Origins juga memperbarui sistem tarung assassin, sehingga lebih menegangkan. Untuk mengalahkan musuh yang kuat, kamu harus jago menghindari serangan mereka. Sistem leveling pada Origins juga membuatmu berpikir ekstra agar bisa lolos ke pertempuran berikutnya.

11. Assassin's Creed Odyssey

https://www.youtube.com/embed/s_SJZSAtLBA

Lalu, yang terakhir adalah "Assassin's Creed Odyssey" yang rilis pada 2018. Sama seperti Rogue yang menjiplak Black Flag, Odyssey juga 11-12 dengan Origins. Hanya saja, Odyssey menawarkan kedalaman cerita yang lebih daripada Origins.

Mengambil latar Perang Peloponnesos antara Athena dan Sparta sebelum Origins, kamu bermain sebagai salah satu dari dua misthios (pedagang) keturunan Leonidas yang berjuang untuk menyatukan kembali keluarga mereka dan seluruh Yunani yang terpecah akibat perang tersebut.

Berbeda dari seri Assassin's Creed pendahulunya, di sini kamu bisa memilih jenis kelamin dari karaktermu, Alexios atau Kassandra. Setiap keputusan yang kamu ambil sepanjang perjalanan ikut membentuk takdirmu ke depan.

https://www.youtube.com/embed/eSw6JeHge1Y

Sistem tarung di Odyssey juga lebih diperhalus dengan mengambil sistem tarung yang ada di Origins, seperti ability tree yang luas, dan baju zirah serta senjata yang dapat kamu modifikasi dan tingkatkan. Dan, memang, kamu perlu meningkatkan hal-hal tersebut untuk tetap membuatmu selamat dari ancaman musuh.

Dalam segi cerita, sistem tarung, dan pemandangan, Alexios dan Kassandra adalah wajah Assassin's Creed yang baru.

Itulah daftar game Assassin's Creed dari yang terjelek hingga yang terbagus untukmu yang baru tertarik untuk menjajalnya. Siap membasmi para Templar?

Baca Juga: 7 Fakta Aneh & Tak Terduga dari Franchise Assassins Creed, Sudah Tahu?

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya