[REVIEW] Starfield—Jelajahi Tata Surya dengan Petualangan Seru
![[REVIEW] Starfield—Jelajahi Tata Surya dengan Petualangan Seru](https://cdn.idntimes.com/content-images/community/2023/09/starfield-5-2a40c080dd171647d9f7fc6201f6232f-09d2f23a1d8267506111a0a85e472b93_600x400.jpg)
Starfield menjadi nomine terakhir Most Anticipated Game 2022 versi The Game Awards yang rilis tahun ini. Game rekaan Bethesda Game Studios itu menyusul empat game lainnya. Ia keluar pada 6 September 2023 di Xbox Series X/S dan Windows.
Starfield telah menarik perhatian banyak orang di seluruh dunia sejak rilis. Phil Spencer, CEO Microsoft Gaming, mengatakan bahwa sudah ada 1 juta orang yang mengakses game ini lewat berbagai platform per 7 September 2023. Jumlahnya tentu bisa lebih banyak sekarang ini. Catatan itu sekaligus membuat karya baru Bethesda tersebut menjadi game next-gen paling banyak dimainkan.
Gamer sendiri bisa memainkan langsung Starfield di Xbox Series X/S jika berlangganan Xbox Games Pass. Sementara, buat kamu yang suka main di Steam perlu mengeluarkan sedikitnya Rp759 ribu. Sebelum memainkannya, simak review Starfield berikut.
1. Berawal dari penemuan artefak misterius yang mengantarkan gamer pada petualangan seru
Starfield merupakan sains fiksi. Ia menceritakan kisah saat manusia tidak lagi tinggal di Bumi. Mereka berkoloni di planet-planet lain di tata surya yang lebih luas dari yang kebanyakan orang kenal hari ini.
Starfield berlatar waktu setelah Colony War. Manusia terbagi ke dalam kelompok-kelompok, dari yang tampak biasa saja sampai yang ekstrem. Protagonis dalam cerita ini sendiri merupakan anggota Constellation.
Gamer sebenarnya mengawali cerita sebagai seorang penambang yang menemukan artefak misterius. Artefak itu mengantarkan sang protagonis kepada petualangan seru bersama Constellation, sekumpulan orang dari berbagai latar belakang, seperti peneliti hingga perompak. Mereka ingin mengungkap misteri yang ada di galaksi. Mencari artefak lantas menjadi misi utama, tetapi cerita secara keseluruhan tidak berkutat di satu titik. Ini berkembang sesuai pilihan.
2. Fitur beragam dengan kebebasan bermain peran
Karakter utama yang gamer mainkan pada intinya merupakan anggota Constellation. Petualangan dimulai saat protagonis menjadi kapten kapal luar angkasa bernama Frontier. Misi utamanya tentu mencari artefak misterius. Namun, gamer bisa bermain peran untuk berinteraksi dengan beragam cerita dalam Starfield.
Gameplay-nya menarik karena Bethesda Game Studios mengizinkan karakter rekaan menjadi diri mereka sendiri. Latar belakang kehidupannya tidak hitam/putih. Ia kompleks seperti kehidupan sebenarnya.
Selain bertempur dengan antagonis dalam cerita, gamer bisa menjelajahi dunia yang sangat luas. Bahkan, gamer bisa kembali menjadi penambang dengan membuat outpost, semacam markas bagi kru kapal luar angkasa yang gamer kumpulkan. Sebagai informasi, outpost ini kerap menjadi sumber penghasilan yang besar jika mampu memanfaatkannya secara maksimal.
Fitur Starfield sendiri cukup beragam dan rumit. Beberapa memakan waktu yang sangat lama. Tidak heran sejumlah gamer menghabiskan waktu sampai 200 jam untuk memainkan Starfield. Namun, semuanya cenderung menarik untuk ditelusuri.
Ada juga tiga point of view yang bisa gamer manfaatkan, salah satunya first person point of view. Ini sangat berguna saat menghadapi pertempuran menggunakan senjata. Mode ini biasa disebut sebagai first person shooter, sebuah subgenre dari shooter video games yang berpusat kepada senjata api and weapon-based combat lainnya.
Dua lainnya melibatkan third person point of view. Bedanya hanya tampak dari jarak kamera. Ini biasanya berguna saat gamer menelusuri planet.
Penjelajahan luar angkasa di Starfield sebenarnya menarik. Namun, ini seharusnya bisa dikembangkan lagi. Sebab, kebanyakan gamer jadi terlalu bergantung kepada fast travel yang dijembatani loading screen, alih-alih membuat mereka menjelajahi dunianya sendiri.
Editor’s picks
3. Starfield adalah hasil grafik yang dibangun selama 25 tahun dengan bantuan Creation Engine 2
Bethesda Game Studios telah mengembangkan Creation Engine sejak lama. Mereka merilisnya pertama kali pada 2011. Sejak saat itu, Bethesda telah menciptakan beragam game ternama, seperti The Elder Scrolls V: Skyrim, Fallout 4, dan Fallout 76.
Creation Engine 2 sendiri digunakan untuk mengembangkan Starfield dan The Elder Scrolls VI. Saat ini, baru Starfield yang dirilis. Sementara, The Elder Scrolls VI masih dipersiapkan.
Menggunakan Creation Engine 2, Bethesda mengembangkan Starfield dengan cukup baik. Grafiknya terbilang mewah dengan detail yang menarik. Dunia Starfield yang dibangun bahkan menjadi properti intelektual berusia dewasa. Sebab, Bethesda telah mengembangkan ini selama 25 tahun.
Starfield memungkinkan gamer menjelajahi dunia yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Tata surya seolah tanpa batas. Karakter-karakternya juga beragam. Ia tidak berhenti pada pertemuan dengan non-player character (NPC) dalam cerita utama, tetapi juga di luar itu. Tidak heran jika game aggregator dan reviewer takjub dengan dunia Starfield beserta isinya.
4. Menggandeng spesialis orkestra yang jadi komposer soundtrack Fallout
Secara umum, tidak ada masalah dengan suara-suara yang ada dalam Starfield. Letupan-letupannya menarik, terutama saat menghadapi pertempuran, baik di darat maupun di udara. Suara-suara percakapannya pun dipersonalisasi. Tiap karakter utama punya pengisi suaranya sendiri. Salah satu yang menarik adalah suara karakter Sam Coe yang dalam.
Soundtrack-nya juga terbilang oke mengingat Bethesda Game Studios kembali menggandeng komposer andalan. Inon Zur telah membantu mereka sejak era Fallout, terutama Fallout 3, Fallout: New Vegas, Fallout 4, dan Fallout 76. Zur merupakan spesialis orkestra yang telah bekerja sama dengan berbagai karya, seperti film, serial televisi, hingga game.
5. Dilengkapi cerita menarik berupa main dan side mission yang sama penting
Beberapa game reviewer terkesan dengan cerita yang hadir dalam Starfield, begitu pun dengan penulis. Main mission dan side mission-nya hampir sulit dibedakan. Masing-masing punya cerita yang tidak kalah menarik. Cerita itu terbagi ke dalam cerita-cerita ringan nan pendek dan cerita-cerita berat nan panjang. Semuanya layak diikuti.
Secara garis besar, jalinan keseluruhannya menggugah. Ini sejalan dengan tema besar kehidupan di tata surya luas yang kini disebut settle system, alih-alih solar system. Sebab, manusia sudah berkoloni dengan hidup di berbagai planet dengan hubungan mereka yang kompleks.
Cerita dan semua elemen yang ada bersangkut paut dengan baik. Ini membuat Starfield menjadi game open world yang layak dimainkan, seperti produk sukses Bethesda lain macam Elder Scrolls 5: Skyrim dan Fallout 4. Setelah disuguhkan empat Most Anticipated Game 2023, penulis tidak heran mengapa Starfield bisa masuk nominasi saat itu.
Starfield tentu layak akan nilai 4,5/5. Cerita menjadi daya tarik utama. Bangunan dunianya yang menggugah itu juga menarik meski seharusnya dikembangkan lagi. Starfield punya potensi bersaing sebagai calon game terbaik tahun ini bersama The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom yang mendapat respons positif.
Baca Juga: [REVIEW] Mortal Kombat 1—Pertarungan Legendaris dengan Tampilan Segar
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.