7 Game yang Menjual 'Kebohongan' saat Promosi, Pernah Jadi Korban?

Nomor 7 sempat jadi perbincangan gamer seluruh dunia!

Hype menjadi salah satu ‘kendaraan’ paling berbahaya di industri video game. Gamer sering kali dituntun dengan kenyataan bahwa game yang suka sedang dibuat, sebelum akhirnya dihantam dengan kenyataan pahit bahwa hasil finalnya, tidak seperti yang dibayangkan.

Momen mengecewakan semacam ini sering terjadi, dengan beberapa video game besar yang menjual kebohongan ketika sedang dipromosikan atau sebelum dirilis. Berikut 7 di antaranya!

1. Fable: The Journey

7 Game yang Menjual 'Kebohongan' saat Promosi, Pernah Jadi Korban?dok. XBOX

Peter Molyneux merupakan kreator game asal Inggris yang mempunyai sejarah panjang dan buruk ketika menciptakan sebuah video game. Salah satu yang paling dikenal adalah kebohongannya ketika mempromosikan Fable: The Journey, sebuah game eksklusif Kinect tentang mengendarai kuda dan kereta.

Molyneux mengklaim bahwa game ini tidak akan ‘berjalan di jalurnya’ saja, namun akan memberikan kebebasan untuk ‘keluar jalur’ kepada pemain. Tentu, klaim Molyneux ini hanyalah omong kosong, karena Fable: The Journey sepenuhnya berjalan secara linear.

2. Dead Island

7 Game yang Menjual 'Kebohongan' saat Promosi, Pernah Jadi Korban?dok. Steam

Trailer sinematik Dead Island menjadi salah satu yang paling menggugah selera penggemar game zombie pada masanya, dengan menggambarkan liburan keluarga yang harus menjadi mimpi buruk karena serangan zombie. Trailer ini menanamkan harapan pada awalnya produk finalnya nantinya akan bercerita tentang keluarga yang bertahan hidup.

Apakah itu benar? tentu saja tidak. Dead Island nyatanya merupakan game co-op shooter yang sebenarnya cukup menyenangkan namun tidak memiliki apa yang ditampilkan di trailernya, yaitu sebuah cerita.

3. Spore

7 Game yang Menjual 'Kebohongan' saat Promosi, Pernah Jadi Korban?dok. Steam

Dibuat oleh kreator The Sims, ada harapan tinggi ketika Spore diungkap di GDC 2005. EA mengklaim bahwa game simulasi kehidupan ini akan memiliki fitur procedural, namun kenyataannya itu dihilangkan dari produk finalnya.

Tak hanya itu saja, visual Spore tampak jauh lebih realistis di tahun 2005 ketika sedang dipamerkan, ketimbang di tahun 2008 ketika sudah dirilis ke publik. Hal-hal menarik lain seperti kehidupan bahwa laut dan alat untuk mengedit juga sepenuhnya dihapus. Ini mengecewakan, namun tidak begitu mengejutkan mengingat ini datang dari EA.

Baca Juga: 7 Game Open-World Shooter Mirip Borderlands Ini Patut Kamu Coba

4. Watch Dogs

7 Game yang Menjual 'Kebohongan' saat Promosi, Pernah Jadi Korban?dok. Steam

Tidak belajar dari apa yang diperbuat pada Far Cry 3, Ubisoft mengulangi kesalahan yang sama di Watch Dogs, yaitu penurunan visual. Watch Dogs versi final jauh lebih biasa dan hambar ketimbang Watch Dogs versi E3 2012 ketika sedang dipamerkan.

Detail-detail mengagumkan seperti angin, debu dan asap seakan dihilangkan begitu saja. Tone warna hitam dan biru neon yang merepresentasikan unsur kelam dan hacking itu sendiri, juga malah digantikan dengan tone warna abu-abu kecoklatan yang keruh dan tidak menggoda sama sekali.

5. Tom Clancy’s The Division

7 Game yang Menjual 'Kebohongan' saat Promosi, Pernah Jadi Korban?dok. Steam

Kebohongan pertama dari The Division adalah fakta bahwa Tom Clancy, penulis novel militer terkenal, sama sekali tidak ambil bagian dalam pengembangan The Division. Kedua, sama seperti Watch Dogs, The Division memamerkan visual yang megah di awal, namun biasa di produk akhir.

Ketiga, Magnus Jansen selaku creative director menyebut bahwa The Division tidak akan mengandung microtransaction, namun kenyataannya, The Division memilikinya. Pada akhirnya, apa yang Ubisoft janjikan perihal game open-world online yang indah berakhir sebagai sebuah omongan fiksi.

6. Killzone 2

7 Game yang Menjual 'Kebohongan' saat Promosi, Pernah Jadi Korban?dok. Killzone Fandom

Pada E3 2005, Guerilla Games mengambil kesempatan untuk memamerkan Killzone 2 di hadapan para penggemar lewat sebuah trailer gameplay. Trailer tersebut menampilkan visual yang menawan, sebelum akhirnya diketahui bahwa itu sebenarnya merupakan video pre-rendered.

Penggemar awalnya kecewa dengan kenyataan itu, namun kembali senang ketika Killzone 2 yang dirilis tiga tahun setelahnya, menunjukkan kualitas visual dan animasi yang sangat mirip dengan pre-rendered nya. Satu-satunya perbedaan terletak pada animasi karakter utama yang nampak kurang natural.

7. No Man’s Sky

7 Game yang Menjual 'Kebohongan' saat Promosi, Pernah Jadi Korban?dok. Steam

Yang terakhir, yang terbaru sekaligus yang paling diketahui banyak orang adalah No Man’s Sky. Hello games menjual No Man’s Sky sebagai game eksplorasi luar angkasa yang super luas dengan lebih dari 18 triliun planet.

Namun, alih-alih menjadi game sci-fi open-world yang epik, No Man’s Sky justru berakhir sebagai game cukup rumit dengan banyak masalah yang bisa ditemukan di sepanjang permainan. Untungnya, No Man’s Sky saat ini telah ‘bertobat’, dengan sejumlah update besar-besaran yang melengkapi hal-hal yang dijanjikan di awal.

 

Itulah tadi sedikit informasi menarik mengenai beberapa game tipu daya yang menjual kebohongan. Bagaimana dengan kamu? pernah jadi korban berbagai game di atas?

Baca Juga: 7 Game Superhero Marvel Terbaik, Jangan Ngaku Fans Kalau Belum Main!

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya