7 Game Ambisius dengan Hype Tinggi Berujung Mengecewakan

Nomer 4 berhasil comeback dan jadi sesuai ekspektasi

Beberapa game diumumkan dengan “santai”, beberapa justru diperkenalkan secara ambisius dengan menjanjikan banyak ide inovatif yang mengundang hype tinggi. Sementara tidak sedikit game yang diumumkan secara ambisius berakhir berhasil setelah dirilis, sebagian besar diantaranya justru gagal mengeksekusi inovasi atau “janji manis” itu dengan sangat baik, dan akhirnya berakhir sebagai bencana karena gagal total dalam memenuhi ekspektasi gamer yang telah menaruh harapan dan hype tinggi.

Berikut 7 game ambisius dengan hype tinggi yang berujung mengecewakan. Check this out!

1. Too Human

7 Game Ambisius dengan Hype Tinggi Berujung MengecewakanToo Human (forbes.com)

Too Human merupakan game eksklusif Xbox 360 yang dikembangkan oleh Silicon Knights dan dirilis pada Agustus tahun 2008. Meski terlihat tidak ada yang salah, percaya atau tidak, Too Human awalnya direncanakan untuk dirilis ke PS1 pada tahun 1999.

Mengusung genre aksi RPG, Too Human punya banyak ide menarik di atas kertas, salah satunya adalah kombinasi unik antara mitologi Nordik dan latar cyberpunk. Sayangnya, game ini langsung terasa tak lagi relevan dengan industri game kala itu, karena ide ambisiusnya yang muncul pada tahun 1999, tak lagi menarik di tahun 2008.

2. Duke Nukem Forever

7 Game Ambisius dengan Hype Tinggi Berujung MengecewakanDuke Nukem Forever (store.steampowered.com)

Jika Too Human butuh waktu sekitar 9 tahun untuk benar-benar dirilis, Duke Nukem Forever lebih lama lagi hingga 14 tahun sejak pertama kali diumumkan. Pengembangan game ini pertama kali diumumkan pada April tahun 1997 dan akhirnya baru dirilis pada Juni tahun 2011.

Duke Nukem Forever awalnya dikembangkan oleh 3D Realms sebelum akhirnya dilanjutkan pengembangannya oleh Triptych Games, Gearbox Software dan Piranha Games, pasca pengurangan jumlah karyawan yang dilakukan 3D Realms pada tahun 2009. Sama seperti Too Human, Duke Nuke Forever menjanjikan ide ambisius yang berakhir “hambar” karena era game yang telah berbeda.

3. Spore

7 Game Ambisius dengan Hype Tinggi Berujung MengecewakanSpore (origin.com)

Terdapat beberapa game yang terdengar dan nampak akan bisa membawa perubahan ke dalam industri game ketika pertama kali diumumkan, namun karena alasan tertentu, berakhir cepat dilupakan hanya beberapa tahun sejak dirilis. Spore jadi salah satu game tersebut, di mana marketing fantastis yang dilakukan EA untuk membuat game ini nampak spesial, berujung sia-sia.

Jika dibanding dengan Too Human atau Duke Nukem Forever, Spore sejatinya tidak seburuk itu. Hanya saja ketika diumumkan, beberapa elemen gameplay yang dijanjikan akan kompleks dan beragam, terasa sangat simpel ketika game dirilis.

Baca Juga: 7 Game Terbaik dengan Format Episodik, Seru seperti Film!

4. No Man’s Sky

7 Game Ambisius dengan Hype Tinggi Berujung MengecewakanNo Man's Sky (pcgamer.com)

Salah satu game paling populer yang flop di awal rilis pasca hype tinggi ketika diumumkan adalah No Man’s Sky. Game garapan Hello Games ini terus mendulang hype setelah satu demi satu trailer dirilis. Namun sayang, ekspektasi tinggi tidak dibayar manis dengan produk final yang dianggap jauh dari apa yang diharapkan.

Hello Games bahkan sempat diinvestigasi karena masalah false advertising. Untungnya, Hello Games bertanggung jawab atas “harapan palsu” tersebut dengan terus merilis ekspansi besar untuk membuat No Man’s Sky membaik dan jadi apa yang gamer harapkan di awal.

5. Crash Twinsanity

7 Game Ambisius dengan Hype Tinggi Berujung MengecewakanCrash Twinsanity (reddit.com)

Seri Crash Bandicoot punya masa yang sulit ketika memulai kisah barunya di PS2. Menyusul kegagalan Crash Bandicoot: The Wrath of Cortex, game Crash pertama di PS2, Traveller Tales akhirnya mengembangkan game Crash anyar berjudul Crash Bandicoot: Evolution.

Sayang seribu sayang, pengembangan game itu berhenti di tengah jalan karena punya ide yang sama dengan game lain. Alhasil, game baru lainnya berjudul Crash Twinsanity dibuat dan sekali lagi, berakhir gagal. Namun bukan karena mirip dengan game lain, melainkan karena janji manis yang dilontarkan tidak dieksekusi dengan baik.

6. Jurassic Park: Trespasser

7 Game Ambisius dengan Hype Tinggi Berujung MengecewakanJurassic Park Trespasser (pcgamer.com)

Jurassic Park: Trespasser merupakan game eksklusif PC buatan DreamWorks Interactive yang dirilis pada tahun 1998. Dengan genre FPS, Jurassic Park: Trespasser berusaha untuk menawarkan segudang inovasi gameplay seperti efek physics yang realistis dan nyawa/darah yang bisa regenarasi.

Naasnya, mekanik gameplay yang kala itu terlihat ambisius tidak dibarengi dengan eksekusi yang baik. Hasilnya, Jurassic Park: Trespasser menjadi kurang teroptimalisasi dan sulit berjalan lancar di PC dengan spesifikasi tinggi sekalipun. Tidak hanya itu, efek physics realistis yang dijanjikan juga tidak sesuai harapan dan justru membuat gerakan karakter utama nampak seperti sedang mabuk.

7. Cyberpunk 2077

7 Game Ambisius dengan Hype Tinggi Berujung MengecewakanCyberpunk 2077 (cyberpunk.net)

Kasus game dengan hype tinggi yang berakhir mengecewakan paling baru di daftar ini tidak lain tidak bukan adalah Cyberpunk 2077. Dengan dunia terbuka yang luas, latar cyberpunk yang futuristik, kehadiran Keanu Reeves sebagai salah satu karakter sentral dan tangan dingin CD Projekt Red yang sukses meracik The Witcher 3 di masa lalu, Cyberpunk 2077 seakan langsung mendapat gelar “pasti sukses” meski belum dirilis.

Nyatanya, Cyberpunk 2077 tidak sesempurna dan sebagus itu. Menyusul penundaan berkali-kali sebelum rilis, ketika sudah dirilis, Cyberpunk 2077 dihujani dengan banyak masalah mulai dari bug yang mengganggu, NPC yang kurang hidup dan performa buruk, terutama di konsol last-gen.

Itulah tadi sedikit ulasan mengenai beberapa game ambisius dengan hype tinggi yang berujung mengecewakan. Untuk kamu sendiri, pernah dikecewakan dengan game awalnya sangat kamu antisipasi? Jika iya, apa game tersebut ada di daftar di atas?

Baca Juga: Nostalgia Zaman SD, 7 Game Terlaris dari Konsol Game Boy

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya