5 Fakta Menarik Game Far Cry, Digandrungi Pencinta Open World

Jadi salah satu game aksi terbaik

Bagi gamer yang menyukai game bertema aksi yang dibalut dengan mekanisme open world, nama Far Cry mungkin sudah tak asing di telinga. Ya, dengan segudang elemen yang bisa dijadikan kelebihan, serial game yang satu ini seolah menjelma menjadi salah satu karya terbaik yang pernah ada dalam dunia game digital.

Namun, tidak semua gamer tahu mengenai fakta-fakta game Far Cry. Nah, sebagai gamer sejati, gak ada salahnya kalau kamu menyimak beberapa fakta menarik dari karya milik Ubisoft ini. Dibaca, ya!

1. Ubisoft membeli hak paten Far Cry dari Crytek

https://www.youtube.com/embed/yiRm0-42cso

Pada awalnya, Far Cry dikembangkan oleh Crytek, sebuah perusahaan yang juga membuat game berjudul Crysis, Ryse: Son of Rome, dan Robinson: The Journey. Seri pertama Far Cry dibuat dan dikembangkan pada 2000 sekaligus sebagai bentuk perkenalan perdana terhadap engine grafik buatan mereka yang dinamakan CryEngine. Far Cry sukses dirilis ke pasaran pada 2004 di bawah bendera Ubisoft.

Kamu bisa lihat sendiri grafik Far Cry yang begitu realistis pada masanya. Padahal, pada 2004, game FPS dan open world lainnya masih tampak sederhana dan belum mampu menampilkan visual yang bombastis. Nah, pada 2006, Ubisoft mengumumkan bahwa mereka membeli hak paten dari Crytek dan sudah memiliki hak penuh terhadap Far Cry, seperti diberitakan dalam Game Industry.

2. Far Cry garapan Ubisoft menggunakan Dunia Engine

https://www.youtube.com/embed/Kdaoe4hbMso

Setelah hak paten Far Cry dibeli oleh Ubisoft, game tersebut akhirnya dibuat dengan memakai sistem grafik bernama Dunia Engine. Well, sebetulnya, Dunia Engine sendiri merupakan pengembangan dari CryEngine yang terbukti sudah pakem untuk digunakan pada beberapa judul besar. Sayangnya, Far Cry 2 selaku game pertama yang menggunakan Dunia Engine masih dinilai tidak sebaik kakaknya, yakni Far Cry pertama.

Untungnya, Far Cry 3 yang juga dibuat menggunakan Dunia Engine terbukti tampil menawan dan berhasil merebut hati banyak gamer. Hingga seri terbarunya yang berjudul Far Cry 6, Ubisoft tetap menggunakan Dunia Engine atau Dunia 2 sebagai fondasi visual dan grafik mereka. Kelebihan Dunia Engine adalah mampu menampilkan kualitas visual vegetasi (tanaman) dan bayangan menjadi lebih hidup dan nyata.

Baca Juga: [REVIEW] Far Cry 6—Memikat, tapi Minim Inovasi

3. Far Cry 4 dianggap sebagai penyempurna Far Cry 3

https://www.youtube.com/embed/bxsQyewj8Fg

Banyak gamer dan penggemar yang menyatakan bahwa Far Cry 4 adalah penyempurna dari Far Cry 3. Bahkan, sebagian gamer di dunia beranggapan bahwa Far Cry 4 lebih cocok dijadikan bagian terpisah dari Far Cry 3. Gak ada salahnya, sih, mengingat Far Cry 4 memang memiliki pola yang mirip dengan seri sebelumnya.

Meskipun plot dan pola yang dihadirkan cenderung mirip, mekanisme dan kualitas visual jelas berbeda jauh dengan Far Cry 3. Ya, Far Cry 4 sudah membawa banyak perubahan positif, baik itu kualitas visual yang jauh lebih indah maupun gameplay yang dirasa makin intens. Salah satu elemen baru yang disuntikkan oleh Ubisoft adalah kemampuan karakter kita dalam mengendarai atau menunggangi hewan besar.

4. Far Cry termasuk game yang penuh dengan unsur dewasa

https://www.youtube.com/embed/FeJ5lbFjQ3I

Gamer berusia di bawah 18 tahun tidak diperkenankan memainkan serial Far Cry. Singkat saja, semua serial Far Cry memuat unsur-unsur dewasa, macam sadisme, pembunuhan, intrik politik, obat-obatan terlarang, dan seksualitas. Pemandangan orang-orang tanpa busana juga sudah menjadi hal lumrah dalam Far Cry.

Uniknya, game dewasa justru menjadi karya yang paling laris di dunia. Kita bisa tengok judul-judul besar, seperti Mortal Kombat, The Witcher, Grand Theft Auto, Mafia, Hitman, dan serial Resident Evil yang merepresentasikan banyak unsur dewasa dan mereka sudah terjual hingga puluhan juta kopi di seluruh dunia.

5. Pernah dibuat film dan hasilnya cukup buruk

https://www.youtube.com/embed/N7RM7vfW-fg

Jangan salah, film berjudul Far Cry ternyata sudah pernah dirilis secara independen oleh Uwe Boll selaku produser yang sering membuat film-film kelas B berbasis game. Sayangnya, rating dari film yang dibintangi oleh Til Schweiger ini harus jeblok karena dinilai gagal total. Film Far Cry hanya memiliki skor 3,2/10 di laman IMDb.

Kualitas CGI yang buruk ditambah dengan akting yang sekadarnya membuat film ini menjadi bulan-bulanan dari penggemar Far Cry di seluruh dunia. Yup, bahkan, kualitas visual dan grafik dari game Far Cry sendiri masih jauh lebih bagus ketimbang versi filmnya. Terbukti bahwa membuat film berkualitas berdasarkan judul game itu bukanlah perkara gampang.

Well, bagaimana menurutmu? Jika masih ada fakta-fakta menarik yang kamu tahu, tuliskan di kolom komentar, ya.

Baca Juga: [REVIEW] Horizon Forbidden West—RPG Aksi yang Solid dengan Visual Apik

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya