[REVIEW] Chernobylite—Mencari Jawaban di Tengah Zona Mencekam

Atmosfer apik dibalut dengan plot yang tak solid

Game bertema radiasi nuklir yang berdampak pada kerusakan masif, macam S.T.A.L.K.E.R, Metro 2033, dan Fallout, masih menjadi salah satu pilihan bagi banyak gamer, terutama mereka yang menyukai horor. Nah, tiga judul game di atas merupakan karya besar yang pernah berjaya, bahkan developer masih menerbitkan seri-seri baru setelahnya.

Pada 28 Juli 2021 lalu, The Farm 51 telah resmi merilis game berjudul Chernobylite untuk Windows, PS4, Xbox One, dan rencananya PS5 serta Xbox Series X. Di Steam, game ini dijual dengan harga Rp249.999. Jika membeli versi core bundle-nya, kamu bisa mendapatkan diskon 10 persen. Well, bagaimana penilaian penulis terhadap game ini? Yuk, simak review Chernobylite berikut ini.

1. Plot cerita justru disuguhkan secara hambar

[REVIEW] Chernobylite—Mencari Jawaban di Tengah Zona MencekamTampilan wilayah yang ditinggalkan penduduk dalam Chernobylite. (dok. The Farm 51/Chernobylite)

Kamu akan memainkan karakter bernama Igor yang pada awalnya menerima foto istrinya yang hilang di zona radiasi Chernobyl. Kamu bertugas untuk menyelidiki dan mencari jawaban di wilayah tersebut karena dulunya Igor dan istrinya memang bekerja di sana. Alih-alih menemukan jawaban akan keberadaan istrinya, Igor justru berurusan dengan hal-hal yang lebih rumit.

Tentu saja kita juga diwajibkan untuk bisa menjadi penyintas di tengah dunia yang mengerikan ini. Uniknya, setelah berhasil mengaktifkan kristal Chernobylite, kita justru diburu dan diperangi oleh beberapa orang penguntit yang ternyata dari awal sudah mengawasi gerak-gerik kita. Oh, ya, kristal yang telah diaktifkan tadi rupanya berkaitan dengan hal-hal yang berbau supernatural.

Keberadaan hal-hal supernatural dalam Chernobylite justru akan membuat misi dalam game ini terasa sangat hambar dan repetitif. Pasalnya, setiap kematian yang dialami oleh Igor, alur akan kembali ke batas waktu tertentu dan kita bisa mengubah skenario yang ada. Pernah menonton Edge of Tomorrow yang diperankan oleh Tom Cruise? Nah, kristal Chernobylite mirip seperti kemampuan alien dalam film tersebut.

Anehnya lagi, Chernobylite bukanlah benda mati, melainkan organisme hidup yang memiliki kecerdasan luar biasa. Bagi penulis, pengembang punya ide yang bagus, tapi tidak dengan eksekusinya. Plot dalam Chernobylite justru akan terasa hambar untuk dimainkan selama lebih dari 7 jam. Cerita yang seharusnya singkat telah dibuat dengan begitu ruwet dan tidak solid.

2. Brutal dan cukup mengerikan

[REVIEW] Chernobylite—Mencari Jawaban di Tengah Zona MencekamKita akan dibantu oleh karakter lain dalam Chernobylite. (dok. The Farm 51/Chernobylite)

Mekanisme gameplay yang disuntikkan dalam Chernobylite dirasa cukup memikat layaknya S.T.A.L.K.E.R atau Metro 2033. Seperti first-person shooter kebanyakan, pergerakan kita dalam game ini juga akan tampak melalui pandangan orang pertama. Selain menjadi penyintas atau survivor, kita juga bisa mengumpulkan berbagai macam benda atau artefak yang bisa diperjualbelikan dengan penyintas-penyintas lainnya.

Suasana survival memang sangat kental dalam game ini. Kamu bisa membangun markas, mengumpulkan sumber daya, menjalin komunikasi intens dengan karakter lain, dan tentu saja menyelesaikan misi utama. Bisa dikatakan bahwa gameplay dalam game ini sangat mendukung atmosfer lingkungan yang mencekam dan mengerikan meskipun plot yang dihadirkan cukup lemah.

Bagaimana dengan tingkat kesulitannya? Jika pernah memainkan Metro 2033 dan Fallout 4, mungkin kamu akan terasa sangat familier dengan kesulitan yang bakal dihadapi. Hanya saja, dalam Chernobylite, segala sesuatunya dibuat lebih brutal dan mencekam. Jika ada yang harus dikritisi, penulis lebih berfokus pada aksi tembak-menembak yang agak kaku. Kabar baiknya, elemen stealth sudah diaplikasikan dengan lumayan baik oleh developer.

Baca Juga: [REVIEW] A Plague Tale: Innocence—ketika Tikus Menguasai Eropa

3. Visual mendukung atmosfer apokaliptik

[REVIEW] Chernobylite—Mencari Jawaban di Tengah Zona MencekamTampilan visual dalam Chernobylite yang atmosfer mencekam. (dok. The Farm 51/Chernobylite)

Mungkin Chernobylite tidak tampil dengan kualitas grafis yang bombastis layaknya Resident Evil Village, Metro Exodus, atau S.T.A.L.K.E.R 2 yang kabarnya akan rilis 2022 mendatang. Akan tetapi, entah kenapa penulis cukup menyukai gaya tampilan visual yang disuguhkan dalam game garapan The Farm 51 ini. Setidaknya, ada beberapa alasan yang membuat grafis dalam game ini cukup layak untuk mendapat apresiasi.

Pertama, developer berhasil menampilkan suasana yang mencekam melalui tampilan yang mendukung. Kedua, game ini juga akan dirilis untuk konsol Xbox Series X dan PS5 yang tentunya bisa menampilkan kualitas visual mengagumkan. Lalu, ketiga, gaya tampilan yang disuguhkan oleh The Farm 51 sangat mewakili dunia apokaliptik ala Eropa Timur. Mungkin ada beberapa tampilan yang agak kaku, tapi itu tak akan terasa mengganggu dalam game ini.

Untuk Windows, kamu bisa memainkan Chernobylite dengan lancar jika PC-mu berspesifikasi RAM 16 GB, GPU setara GeForce 970, dan prosesor Intel Core i7. Sementara, kapasitas ruang simpan membutuhkan 40 GB untuk menampung hasil install dari game ini. Oh, ya, tampilan grafis dalam game Chernobylite sudah disokong oleh Unreal Engine 4 yang juga banyak digunakan oleh banyak game terbaru.

4. Audio terdengar berbobot

[REVIEW] Chernobylite—Mencari Jawaban di Tengah Zona MencekamAudio dalam Chernobylite terdengar berbobot. (dok. The Farm 51/Chernobylite)

Di telinga penulis, Chernobylite menyuguhkan audio dan suara yang berbobot dan bisa menambah sensasi mencekam dalam zona radiasi. Ada beberapa suara yang terdengar agak berlebihan dan tidak seimbang. Namun, secara umum, pengembang sudah berhasil memasukkan audio di atas rata-rata.

Kondisi dan keadaan yang sepi tidak lantas membuat suara hening yang tanpa makna. Sebaliknya, suara-suara sederhana di tengah zona mencekam bisa diterjemahkan dengan cukup baik, apalagi jika menggunakan headset. Nah, satu hal yang menjadi poin lebih adalah percakapan karakter dalam game ini yang bisa menggunakan bahasa Rusia.

Jelas bahwa pengisi suara mampu menampilkan pekerjaannya dengan sangat baik, terutama mereka yang mengisi suara dengan bahasa Rusia. Well, secara umum, penulis merasa cukup puas mendengar kualitas audio dari Chernobylite. Sistem musikal yang berbobot dengan pengisi suara jempolan membuat semuanya makin pas.

5. Sudah bagus, tapi butuh beberapa perbaikan

[REVIEW] Chernobylite—Mencari Jawaban di Tengah Zona MencekamIgor di tengah lingkungan Chernobylite yang misterius. (dok. The Farm 51/Chernobylite)

Jika dibandingkan dengan banyak game bertema dan bergenre sejenis, Chernobylite sebetulnya tidak bisa dipandang sebelah mata. Ia tetap akan menghadirkan atmosfer mencekam yang brutal dengan gameplay atraktif layaknya game survival lainnya. Sayangnya, alih-alih memiliki fondasi cerita yang solid, Chernobylite justru hadir dengan plot yang hambar dan tanpa kesan mendalam.

Belum lagi urusan grafis juga terhitung di bawah standar. Terlepas dari penilaian positif penulis, seharusnya game ini masih sanggup berbicara lebih jika ingin bersaing dengan grafis-grafis kelas atas lainnya. Perbaikan harus dilakukan mengingat game ini juga akan dirilis untuk konsol PS5 dan Xbox Series x.

So, bagaimana skor akhirnya? Penulis memberikan nilai 3,5/5 untuk judul yang juga dirilis oleh All in! Games SA ini. Jika saja plot cerita bisa dieksekusi dengan solid dan kokoh, mungkin skor akan jauh lebih tinggi. Nah, semoga artikel review Chernobylite ini bisa menambah referensi buat kamu pencinta game apokaliptik, ya!

Baca Juga: [REVIEW] Samurai Warriors 5—Ambisi Seniman Pedang di Era Sengoku

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya