[REVIEW] DEATH STRANDING DIRECTOR'S CUT—Lekat dengan Ciri Khas Kojima

Masih menjadi karya yang dicintai sekaligus bikin geregetan

DEATH STRANDING pernah menjadi salah satu karya dengan kualitas visual mumpuni yang memaksimalkan hardware dari PS4. Yup, game ini sendiri dirilis pada 2019. Saat itu, ia sangat dinanti oleh gamer konsol di seluruh dunia. Nah, pada 30 Maret 2022 lalu, game ini kembali muncul untuk Microsoft Windows (PC) dengan embel-embel DIRECTOR'S CUT di judulnya.

Sebelum penulis memulai review, perlu kamu tahu bahwa DEATH STRANDING DIRECTOR'S CUT bukanlah game yang sanggup untuk dimainkan oleh orang-orang yang mudah bosan dengan petualangan tunggal. Bahkan, game besar yang satu ini memang sudah sangat lekat dengan gaya dari perancang utamanya, yakni Hideo Kojima. Itu sebabnya, penulis menyatakan bahwa karya rilisan Kojima Productions ini sangat dicintai sekaligus bikin geregetan.

So, langsung saja simak ulasan dan review DEATH STRANDING DIRECTOR'S CUT di bawah ini. Yuk, dibaca!

1. Plot tak banyak berubah, tapi terasa lebih simpel

[REVIEW] DEATH STRANDING DIRECTOR'S CUT—Lekat dengan Ciri Khas KojimaDEATH STRANDING DIRECTOR'S CUT menampilkan plot yang tak banyak berubah. (dok. Kojima Productions/DEATH STRANDING DIRECTOR'S CUT)

Kamu akan menjadi sosok atau karakter bernama Sam Bridge yang diperankan dengan apik oleh aktor Norman Reedus. Uniknya, dalam game ini, diceritakan juga bahwa hampir semua kota yang ada telah hancur gara-gara bencana hebat bernama Death Stranding. Ya, sampai di sini, tentunya kamu sudah mulai paham ke mana plot dan narasi game ini akan dibawa.

Dalam DEATH STRANDING sebelumnya, gamer akan ditugaskan untuk melakukan berbagai macam misi yang tentunya tidak mudah. Banyaknya makhluk aneh dengan kemampuan supernatural akan menjadi penghalang bagi perjalanan Sam Bridge yang sebagian besar hanya berjalan kaki. Makhluk-makhluk tersebut dinamakan Beached Things. Mereka mirip dengan gabungan alien dan sosok tak kasatmata.

Nah, kondisi dan kejadian-kejadian di luar kemampuan manusia tersebut mewajibkan mayoritas dari kita harus tinggal di ruang aman bawah tanah. Akan tetapi, hal ini tidak lantas menghentikan manusia untuk bertualang demi mendapatkan sumber daya dan kebutuhan untuk hidup sehari-hari. Di sinilah seorang Hideo Kojima mampu tampil sebagai perancang yang hebat.

Ia berhasil membuat Sam Bridge menjadi petualang sekaligus kurir di tengah bencana yang menakutkan. Alih-alih sulit diterima, jenis plot dan narasi macam ini justru dicintai oleh kebanyakan gamer di dunia. Dengan gaya yang ada, karya megah ini sudah mampu menampilkan keterbatasan manusia di tengah bencana global dengan segala macam tuntutan hidup.

Lalu, apa bedanya dengan DEATH STRANDING DIRECTOR'S CUT? Di mata penulis, keduanya nyaris tak ada bedanya, kecuali beberapa konten baru yang disuntikkan oleh developer. Konten dan elemen yang ada dalam game ini memang dibuat cukup eksklusif dibanding pendahulunya, misalnya bobot kargo yang dibawa akan terhitung lebih nyata. Lalu, ada lagi operasi atau misi yang memasukkan Fragile Express sebagai salah satu sosok berpengaruh.

Selebihnya, game ini hanya akan membawa kita pada pengalaman bermain yang lebih simpel dan membumi. Perlu dicatat bahwa keseluruhan plot, premis, dan narasi yang dihadirkan memang bergerak konstan meskipun tidak sampai membuat jenuh. Nah, jika lelah bertualang dan berjalan dari titik satu ke titik lainnya, kamu masih diizinkan untuk beristirahat di hampir semua wilayah dalam game ini.

2. Merasakan kesendirian di tengah mekanisme permainan yang makin cepat

[REVIEW] DEATH STRANDING DIRECTOR'S CUT—Lekat dengan Ciri Khas KojimaJadi kurir di game DEATH STRANDING DIRECTOR'S CUT bukan pekerjaan gampang. (dok. Kojima Productions/DEATH STRANDING DIRECTOR'S CUT)

Jelas bahwa game ini memiliki mekanisme gameplay yang berbobot dan sangat menarik. Racikan Kojima akan tampak makin nyata saat kita merasakan kesendirian dalam petualangan kita sebagai kurir di tengah dunia apokaliptik. Sudah menjadi tugas Sam Bridge untuk mengantarkan paket, barang, dan pesanan apa pun secara profesional. Jika tak ingin sengsara, pelajari detail gameplay dalam DEATH STRANDING DIRECTOR'S CUT.

Meski ia sudah dibuat ringkas dan simpel, petualangan kita kali ini masih terasa cukup berat dan menantang. Bahkan, apa yang menjadi kejengkelan banyak gamer masih dipertahankan di sini. Yup, bagaimana pun dan dengan cara apa pun, kamu wajib menjalani misi yang sebagian besarnya menuntut Sam untuk berjalan kaki atau berkendara ke wilayah yang sangat jauh.

Oh, ya, jangan lupakan hal-hal logis yang ada di game ini, seperti stamina, jarak tempuh, kesehatan, perbekalan, dan lain sebagainya. Jika lalai dengan hal sederhana macam ini, kamu bisa dengan mudah dicampakkan oleh dunia indah yang brutal. Well, memang tidak semua musuh sulit untuk dihadapi. Namun, hanya untuk mengantarkan barang ke suatu tempat saja repotnya bukan main.

Untungnya, ada beberapa perangkat robotik tambahan yang dibawa oleh Sam untuk meringankan pekerjaannya. Tugas-tugas yang awalnya terasa sangat berat akan sedikit terasa lebih ringan, cepat, dan luwes untuk dituntaskan oleh Sam. Untuk versi PS5, mekanisme DualSense makin terasa intens dirasakan. Sementara, untuk PC, penulis masih merasa nyaman-nyaman saja menggunakan keyboard dan mouse.

Yang jelas, jika kamu belum pernah mencoba DEATH STRANDING sebelumnya, membeli dan memainkan DEATH STRANDING DIRECTOR'S CUT akan tarasa lebih masuk akal dan layak untuk dikoleksi. Namun, jika pernah memiliki versi orisinal sebelumnya di PC, kamu tinggal membeli versi upgrade-nya di Steam seharga Rp134.999. Di mata penulis, versi terbaru ini memang terasa lebih masif dengan taraf yang terasa agak membumi.

Baca Juga: [REVIEW] Forza Horizon 5—Salah 1 Game Balap Terbaik di 2021

3. Ada peningkatan di sektor visual

[REVIEW] DEATH STRANDING DIRECTOR'S CUT—Lekat dengan Ciri Khas KojimaAda peningkatan kualitas visual di game DEATH STRANDING DIRECTOR'S CUT. (dok. Kojima Productions/DEATH STRANDING DIRECTOR'S CUT)

Jelas akan ada peningkatan kualitas grafik atau visual di sini. Alasan utama dari peningkatan ini adalah platform yang digunakan untuk memainkan DEATH STRANDING DIRECTOR'S CUT, yakni PS5 dan Microsoft Windows (PC) yang meminta sistem Windows 10 sebagai spesifikasinya. Betul saja, di mata penulis, memainkan game ini dalam tampilan ultra membuat pengalaman bermain makin mengasyikkan.

Pemandangan indah hamparan pegunungan yang hijau dan dialiri sungai adalah salah satu momen terbaik untuk menikmatinya. Pergerakan karakter juga dibuat lebih nyata dan mendekati aslinya. Jangan tanya soal penggambaran wajah karakternya. Harus diakui, Kojima Productions sudah sangat jago dalam menampilkan grafik kelas atas dengan visualisasi karakter sudah sangat mirip dengan aktor aslinya.

Nah, hebatnya lagi, khusus untuk PC, spesifikasi yang diwajibkan juga sebetulnya tidak terasa sangat menyiksa. RAM 16 GB, VGA setara GTX 1060 dan GTX 1660 Super, dan prosesor Core i5 generasi menengah sudah mampu melibas game ini tanpa kendala. Bahkan, jika memiliki spesifikasi PC sedikit di bawahnya, kamu masih bisa memainkan game ini dengan lancar pada setting medium atau high.

4. Audio juga jadi juaranya

[REVIEW] DEATH STRANDING DIRECTOR'S CUT—Lekat dengan Ciri Khas KojimaDEATH STRANDING DIRECTOR'S CUT punya beberapa musik baru dari Kojima. (dok. Kojima Productions/DEATH STRANDING DIRECTOR'S CUT)

Tak mau kalah dengan grafiknya yang bonafide, kelas audionya pun juga patut mendapatkan pujian. Bahkan, dalam DEATH STRANDING DIRECTOR'S CUT, kamu bisa mendengar beberapa musik dan alunan lagu baru yang Kojima suntikkan. Hal paling mudah untuk diingat oleh penulis adalah pengalaman seorang Sam dengan kesendiriannya yang ternyata tidak begitu sepi.

Berkat dukungan audio dan suara berkelas, menjalankan narasi yang terkadang bikin geregetan justru bisa terasa mengasyikkan juga. Bagaimana suara dari karakter yang ada dalam game ini? Sama bagusnya! Percakapan antara Sam dan karakter lain di radio dibuat terdengar sangat nyata. Lalu, jangan lupakan juga audio megah yang akan terdengar apik di telinga manakala kita tengah bertempur dengan musuh di lapangan terbuka.

5. Tebar pesona dengan cara yang elegan

[REVIEW] DEATH STRANDING DIRECTOR'S CUT—Lekat dengan Ciri Khas KojimaDEATH STRANDING DIRECTOR'S CUT sudah hadir dengan cara yang elegan. (dok. Kojima Productions/DEATH STRANDING DIRECTOR'S CUT)

Secara keseluruhan, game ini sudah mampu tampil apik dan megah di mata penulis. Yup, bahkan ia seolah mampu tebar pesona dengan berbagai macam cara yang elegan. Plot dan narasi yang intuitif serta membumi ditambah paket gameplay yang tak serumit pendahulunya membuat DEATH STRANDING DIRECTOR'S CUT mampu hadir sebagai penggenapan sekaligus perbaikan dari versi orisinalnya.

Bagian grafik dan audio jelas menjadi nilai jual dari game ini. Kamu bisa melihat betapa masif dan indahnya pemandangan yang ditampilkan di dalam petualangan Sam Bridge. Lalu, kehadiran beberapa alunan musik dan soundtrack baru dari Hideo Kojima juga patut diapresiasi karena telah membuat karya yang satu ini menjadi lebih berbobot dan jauh dari kesan repetitif.

Skor 4,5/5 penulis berikan untuk DEATH STRANDING DIRECTOR'S CUT yang sudah tampil cukup brilian. Jika memang sama sekali belum memainkannya, kamu bisa membeli paket lengkapnya di Steam seharga Rp539.999. Sementara itu, jika sudah ada versi orisinalnya, kalian hanya tinggal membeli versi upgrade seharga Rp134.999. So, sudah siap menjadi kurir profesional di tengah dunia yang indah dan keras?

https://www.youtube.com/embed/s2GUQcbz_8Q

Baca Juga: 6 Game Android yang Cocok untuk Ngabuburit, Ada Berbagai Genre

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya