[REVIEW] Medieval Dynasty—Mencari Kedamaian di Abad Pertengahan

Menjalani kehidupan kuno yang realistis

Tidak banyak developer yang berani membuat game simulasi survival dengan latar belakang kisah di abad pertengahan. Faktanya, game simulasi survival lebih condong mengisahkan tentang apokaliptik, seperti wabah zombi, bencana nuklir, serangan alien, dan kiamat dunia. Nah, Render Cube—sebuah pengembang yang terkenal dengan game Monster League—telah membuat sebuah karya keren berjudul Medieval Dynasty.

Game ini dirilis secara final pada 23 September 2021 oleh Toplitz Productions dan telah menjadi salah satu game kesukaan penulis saat ini. Medieval Dynasty dapat dimainkan multiplatform, yakni di Windows (PC), PS4, dan Xbox One. Sekeren apa game ini di mata penulis? Mengapa penulis bisa jatuh hati dengan permainan yang fokus di zaman kuno? Well, jika penasaran, kamu bisa membaca review Medieval Dynasty di bawah ini. Yuk, disimak!

1. Membangun hidup yang damai di abad pertengahan

[REVIEW] Medieval Dynasty—Mencari Kedamaian di Abad PertengahanBerternak dalam Medieval Dynasty jadi hal mengasyikkan. (dok. Render Cube/Medieval Dynasty)

Secara umum, plot dan premis yang dihadirkan dalam Medieval Dynasty memang terkesan dalam meskipun tidaklah rumit layaknya RPG atau game petualangan lainnya. Bukan hanya itu, game ini dapat berjalan pada narasi cerita yang lekat dengan berbagai macam politik, kecemburuan, dan keserakahan. Selain itu, ada juga beberapa hal baik, seperti kemakmuran serta kejayaan. Kepemimpinan Eropa kala itu masih sangat lekat dengan kaum bangsawan dan gereja.

Dengan adanya persaingan antarwilayah dan banyak faksi, peperangan tak bisa dihindarkan lagi. Nah, kita di sini adalah seorang pemuda biasa yang ingin hidup secara damai, mandiri, dan tidak terlibat dengan segala intrik politik yang terjadi. Ingat, ya, karakter yang kamu mainkan bukanlah siapa-siapa. Ia hadir sebagai orang miskin, jelata, dan punya tujuan hidup simpel, yakni membangun keluarga yang damai di kemudian hari.

Namun, seiring dengan berjalannya waktu, karakter ini bisa berubah menjadi sosok yang terampil dan memiliki kehormatannya sendiri. Di masa yang akan datang, kita pun akan menjadi karakter yang kaya, terpandang, dan bisa membangun dinasti dari generasi keluarga kita. Yup, kurang lebih seperti itulah jalan cerita yang disuguhkan dalam Medieval Dynasty. Jika menyukai kisah-kisah abad pertengahan, game ini wajib kamu mainkan.

2. Hadapi realitas di lapangan

[REVIEW] Medieval Dynasty—Mencari Kedamaian di Abad PertengahanPemandangan indah dalam Medieval Dynasty. (dok. Render Cube/Medieval Dynasty)

Meskipun mengangkat kisah mengenai abad pertengahan Eropa, jangan harap ada cerita mitologis di sini. Alih-alih tampak bombastis dengan naga layaknya RPG pada umumnya, Medieval Dynasty justru memiliki tantangan utama berupa serangan bandit dan hewan buas. Mekanisme gameplay macam ini akan membawa kita pada gambaran yang nyata bagaimana jika kita hidup di zaman abad pertengahan.

Sistem yang ditawarkan juga sangat detail. Sebagai manusia yang baru merintis kehidupannya di wilayah terasing, kamu akan menjalankan gameplay yang penuh dengan tantangan, terutama dalam hal survival. Tugas-tugas sederhana, seperti berternak, bertani, membangun gubuk, dan membantu masyarakat sekitar, akan menjadi peran penting yang wajib kita lakukan di awal-awal permainan.

Dalam pandangan orang pertama, kita menjadi lebih mudah untuk melakukan segala sesuatunya. Berinteraksi dengan orang lain dan berburu rusa adalah hal yang sama-sama mengasyikkan untuk dilakukan karena mekanisme yang ditawarkan oleh Render Cube sudah terhitung pakem dan solid. Hal paling indah yang ada dalam gameplay-nya adalah mekanisme yang mengharuskan kita untuk menciptakan jalan hidup sendiri.

Itu artinya, kita bebas dalam menentukan cara permainan dan jalan cerita meskipun ada beberapa batasan yang tidak bisa dilanggar. Pada intinya, sebagai penyintas, kita wajib menghadapi realitas yang ada di lapangan. Bandit, babi hutan, serigala, cuaca, dan rintangan alam menjadi lawan kita yang sesungguhnya. So, hadapi dan jalani kehidupan kalian dengan realistis di dunia Medieval Dynasty.

Baca Juga: [REVIEW] Eastward—RPG Ringan yang Mengasyikkan untuk Dimainkan

3. Menikmati tampilan indah yang memanjakan mata

[REVIEW] Medieval Dynasty—Mencari Kedamaian di Abad PertengahanMedieval Dynasty menghadirkan tampilan yang cukup apik. (dok. Render Cube/Medieval Dynasty)

Pada saat pertama kali memainkan Medieval Dynasty, penulis teringat dengan tampilan dalam game The Elder Scrolls: Skyrim yang kala itu sempat menghebohkan jagat game di seluruh dunia. Ya, kualitas visual yang ditampilkan dalam game ini sudah cukup apik dan memanjakan mata meskipun agak sedikit ketinggalan zaman jika dibandingkan dengan banyak game kelas atas milik PS5 atau Xbox Series X.

Namun, secara umum, penulis tetap menyukai grafis yang ditampilkan dalam game ini. Ia mampu merepresentasikan dunia Eropa di abad pertengahan yang hijau, epik, dan luas. Saat musim berganti, efek cuaca dan pencahayaan juga sudah ditampilkan dengan baik oleh developer. Kamu akan melihat zona-zona indah yang hijau dan luas dengan aliran sungai. Di lain sisi, kamu juga bisa menikmati kehidupan hewan di alam liar.

Kualitas visual yang cukup memanjakan mata ini memang harus dibayar dengan spesifikasi PC yang cukup mumpuni. Untuk menjalankannya dengan baik, PC kita wajib berspesifikasi RAM 16 GB, GPU setara Radeon RX 580, dan prosesor Intel i7. Namun, kapasitas file dari Medieval Dynasty masih cukup kecil, yakni sekitar 12 GB. Berkeliling di dataran tinggi yang indah jelas akan membuatmu lupa pada rutinitas pekerjaan dan ketergantungan gadget.

4. Suara juga tak kalah epik

[REVIEW] Medieval Dynasty—Mencari Kedamaian di Abad PertengahanMedieval Dynasty juga memiliki audio jempolan. (dok. Render Cube/Medieval Dynasty)

Selain gameplay pakem dan visual yang memanjakan mata, satu hal yang penulis suka adalah audionya yang juga sama-sama terdengar solid. Alunan musik merdu akan selalu menemani kita di sepanjang permainan. Hebatnya lagi, dengan kualitas musikalnya yang jempolan, kita seolah-olah sedang menikmati film-film Hollywood tentang petualangan manusia di zaman kuno.

Mungkin tidak semua orang suka dengan kualitas audionya dan penulis menyadari bahwa ini hanya soal selera. Namun, harus diakui, tak banyak game survival yang mampu menyajikan kualitas audio jempolan macam Medieval Dynasty, apalagi jika harus menilik game-game bertema apokaliptik kekinian yang biasanya menomorduakan kualitas musiknya.

5. Simulasi yang menyenangkan untuk dimainkan

[REVIEW] Medieval Dynasty—Mencari Kedamaian di Abad PertengahanMedieval Dynasty menjadi salah satu game simulasi terbaik. (dok. Render Cube/Medieval Dynasty)

Harus diakui, di mata penulis, Medieval Dynasty sudah tampil dengan sangat baik. Bahkan, ia mampu hadir sebagai salah satu game survival terbaik di kelasnya. Plot cerita yang oke, gameplay ciamik, visual memanjakan mata, dan audio yang tak kalah epik menjadi beberapa poin yang didapuk sebagai kekuatan. Bisa jadi penulis merasa puas karena memang game ini telah hadir dalam versi finalnya.

Sekadar informasi, sebelumnya, developer memang memasukkan karyanya tersebut ke dalam status early access yang kala itu masih dipenuhi dengan bug atau glitch mengganggu. Namun, kini, game seharga Rp249.999 ini dapat dibeli dan dimainkan tanpa kendala berarti. Selama memainkannya, penulis tidak pernah mengalami error atau crash di tengah jalan.

Oke, skor akhir 4,5/5 menjadi penilaian final dari penulis terhadap game keren ini. Ia mampu hadir dengan segudang fitur segar yang tidak dimiliki oleh game-game lain bertema sama. Kalau menyukai tema survival dalam menghadapi alam liar di abad pertengahan yang mendekati realitas, Medieval Dynasty bisa dipilih untuk menemani akhir pekanmu. Dijamin epik dan menyenangkan!

https://www.youtube.com/embed/lfKevZ3U4oc

Baca Juga: [REVIEW] Warhammer 40,000: Battlesector—Pertempuran Seru 2 Faksi

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya