[REVIEW] Samurai Warriors 5—Ambisi Seniman Pedang di Era Sengoku

Tumpah ruah dengan gaya anime dan guratan manhua

Tentu kita pernah memainkan game legendaris berjudul Dynasty Warriors yang ceritanya mengangkat kisah Tiga Kerajaan di zaman Tiongkok Kuno. Nah, di bawah bendera yang sama, yakni Koei Tecmo Holdings, sebuah judul keren lainnya juga pernah dirilis ke pasaran. Ya, seri yang berjudul Samurai Warriors tersebut juga bisa disandingkan dengan kejayaan saudaranya meskipun berbeda cerita.

Serial Samurai Warriors sendiri berfokus pada kisah-kisah samurai tangguh di zaman Jepang Kuno. Game hack and slash ini pertama kali dirilis untuk PS2 dan Xbox pada 2004. Kini, sudah ada lima seri utama dan Samurai Warriors 5 telah resmi dirilis oleh Koei Tecmo pada 27 Juli 2021 untuk Windows (PC), Nintendo Switch, PS4, dan Xbox One. Steam sendiri menjual game ini dengan harga yang cukup tinggi, yakni Rp970 ribu.

So, apakah Samurai Warriors 5 memang sepadan dengan harganya? Bagaimana sensasi penulis setelah memainkannya? Yuk, simak review Samurai Warriors 5 berikut ini.

1. Plot berfokus pada kisah Insiden Honnoji yang melegenda

[REVIEW] Samurai Warriors 5—Ambisi Seniman Pedang di Era SengokuPertempuran dalam Samurai Warriors 5 epik dan brutal. (dok. Koei Tecmo Games/Samurai Warriors 5)

Sebelumnya, penulis ingin menyampaikan bahwa Samurai Warriors 5 memiliki plot kuat yang bersinggungan dengan kisah-kisah samurai di zaman Sengoku. Nah, bagi yang tidak paham akan zaman tersebut, kamu wajib membaca sumber referensi agar mengetahui bagaimana dan seperti apa zaman Sengoku itu. Kisah di era Sengoku sendiri cukup melegenda layaknya Tiga Kerajaan di Tiongkok.

Meskipun ada di zaman Sengoku, developer rupanya menitikberatkan plot cerita Samurai Warriors 5 pada kisah Insiden Honnoji. Apa itu? Insiden Honnoji merupakan peristiwa bersejarah Jepang saat Nobunaga Oda dikudeta oleh orang kepercayaannya sendiri yang bernama Mitsuhide Akechi. Seperti yang diketahui, Nobunaga Oda merupakan sosok penting di balik bersatunya Jepang pada abad ke-16.

Perjalanan dan perjuangan dari Nobunaga Oda memang sangat tidak mudah. Tekadnya menyatukan Jepang akan terhalang dengan berbagai macam rintangan yang terbilang sulit untuk diatasi. Namun, kisah dan plot berat macam ini tak akan terasa menjadi beban di saat kamu memainkan game ini. Pasalnya, plot politik yang ruwet malah bisa kita lewati dengan cara-cara yang mengasyikkan.

Selain dua nama samurai hebat di atas, beberapa tokoh, seperti Kazuuji Nakamura, Sandayu Momochi, Shikanosuke Yamanaka, dan Toshimitsu Saito, juga hadir di seri terbaru ini. Dengan banyaknya tokoh-tokoh samurai dan politisi Jepang di era Sengoku, penulis justru membayangkan bagaimana hebatnya game ini jika dieksekusi dengan cara role-playing game (RPG) secara penuh meskipun itu jelas tidak mungkin dikabulkan oleh Koei Tecmo.

2. Gameplay bersifat repetitif dan familier

[REVIEW] Samurai Warriors 5—Ambisi Seniman Pedang di Era SengokuGameplay dalam Samurai Warriors 5 terasa repetitif. (dok. Koei Tecmo Games/Samurai Warriors 5)

Gameplay dan sistem permainan yang disuguhkan tetap hack and slash yang intens, seru, dan ramai. Sayangnya, Samurai Warriors 5 masih menghadirkan cita rasa bermain yang sangat repetitif alias itu-itu saja. Bukan berarti buruk, permainan macam ini memang sejatinya tidak bisa dibuat melenceng terlalu jauh dibanding dengan pendahulunya.

Satu yang pasti bahwa game ini tetap kental dengan aroma musou, yakni sebuah gameplay yang sudah pakem dan seolah menjadi trademark eksklusif dari Dynasty Warriors garapan Omega Force dan Koei Tecmo. Seperti biasa, kamu akan menggerakkan karakter dengan kemampuan ala anime dan itu dieksekusi dengan cukup baik dalam serial kali ini.

Berbagai macam jurus, kombo, dan model pertarungan bisa ditampilkan dalam Samurai Warriors 5. Mekanisme seperti ini akan terasa klasik dan tidak ada fitur-fitur yang bisa dikatakan baru. Dengan kekuatan dan kemampuan karakter kita yang di luar nalar, menumbangkan puluhan hingga ratusan prajurit bukanlah menjadi pekerjaan yang sulit.

Oh, ya, jika ada hal baru yang tampil dalam game ini mungkin hanya pada variasi serangan musuh yang agak menjengkelkan. Selebihnya, meningkatkan level, memperkuat senjata, melengkapi item, dan mendapatkan kuda terkuat masih termasuk mekanisme lawas yang familier. Nah, salah satu hal paling menarik dalam game ini adalah keberadaan ultimate skills dengan kombinasi serangan yang sangat mematikan.

Baca Juga: [REVIEW] Stronghold: Warlords—Kisah Sejarah dalam Balutan yang Megah 

3. Tampilan grafis lebih segar

[REVIEW] Samurai Warriors 5—Ambisi Seniman Pedang di Era SengokuTampilan visual dalam Samurai Warriors 5 lebih segar. (dok. Koei Tecmo Games/Samurai Warriors 5)

Harus diakui bahwa Omega Force dan Koei Tecmo membawa Samurai Warriors 5 dengan tampilan visual yang lebih segar. Di mata penulis, sepintas gaya yang ditampilkan dalam game ini malah terlihat layaknya anime dan manhua (komik Tiongkok). Yup, komik-komik bergaya visual Tiongkok memang terkenal dengan guratan-guratan cel shade-nya.

Konsep ini juga yang diterapkan dalam Samurai Warriors 5 dengan guratan visual pada karakter yang tampak seperti lukisan 2D. Bagi penulis pribadi, menampilkan metode cel shade ke dalam sebuah permainan video membawa perjudian tersendiri. Di satu sisi, tampilan ini sangat kaya akan warna sehingga membuat pertempuran menjadi lebih epik. Namun, di sisi yang lain, gaya macam ini akan mengurangi kualitas visual cutscene.

Terbukti bahwa game ini tidak bisa menampilkan kualitas visual cutscene yang memesona, setidaknya di mata penulis. Well, kendati demikian, poin lebih bisa penulis berikan karena developer cukup berani dalam menampilkan seri terbarunya dengan gaya visual yang segar. Menikmati pertarungan fiksi yang bombastis di Samurai Warriors 5 lebih mirip menikmati anime dengan tampilan yang apik.

4. Pengisi suara solid, tapi tidak dengan musiknya

[REVIEW] Samurai Warriors 5—Ambisi Seniman Pedang di Era SengokuPercakapan dalam Samurai Warriors 5 dikemas dengan audio apik. (dok. Koei Tecmo Games/Samurai Warriors 5)

Kisah di zaman Sengoku juga wajib diisi oleh pengisi suara yang bertalenta. Nah, dalam hal ini, developer sudah berada dalam jalur yang benar. Percakapan dan suara karakter dalam Samurai Warriors 5 berbahasa Jepang yang menambah aura Sengoku. Bahkan, seperti yang penulis singgung di atas, game ini tampil dan terdengar layaknya anime Jepang.

Satu yang cukup penulis sayangkan justru pada kualitas musikalnya. Latar belakang musik yang digunakan terdengar terlalu sederhana di telinga penulis. Dalam beberapa level permainan, kualitas musik juga terdengar tidak mendukung dengan sensasi dunia Sengoku di era Jepang Kuno. Untungnya, beberapa kekurangan tersebut bisa tertutupi dengan kualitas audio saat pertempuran yang cukup lumayan.

5. Hanya akan dicintai oleh penggemar setia

[REVIEW] Samurai Warriors 5—Ambisi Seniman Pedang di Era SengokuSamurai Warriors 5 akan disukai oleh penggemar. (dok. Koei Tecmo Games/Samurai Warriors 5)

Samurai Warriors 5 datang dengan tampilan yang segar dan enak dipandang mata. Namun, tetap saja ia juga dihadirkan dengan gameplay yang identik dengan pendahulunya. Plot cerita tentang zaman Sengoku dan Insiden Honnoji tentu tidak didasari pada sejarah yang sesungguhnya. Namun, game ini sudah sanggup menjabarkan betapa berdarahnya pertempuran dan pengkhianatan yang terjadi di zaman itu.

Seperti biasanya, peperangan dan pertarungan antara sesama pendekar juga terkesan epik dan keren. Sayangnya, tampilan fresh nan gesit itu pun harus sirna manakala kita mainkan dengan mekanisme musikal yang buruk. Secara keseluruhan, game ini cukup bagus meskipun mungkin tidak termasuk sebagai salah satu game wajib koleksi. Bagi penggemar, sangat disayangkan jika kamu melewatkan Samurai Warriors 5.

Skor 3,5/5 adalah skor akhir yang bisa penulis berikan untuk game arahan Hisashi Koinuma ini. Terlepas dari plot ceritanya yang cukup dalam, game ini masih bisa kamu nikmati secara ringan di akhir pekan. Nah, bagaimana menurutmu? Apa kamu juga menyukai game bergenre hack and slash seperti ini?

Baca Juga: [REVIEW] Little Nightmares II—Lebih Mengerikan ketimbang Pendahulunya

https://www.youtube.com/embed/luiAMH74Lqg
Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya