[REVIEW] Starship Troopers: Terran Command—RTS Apik yang Mulai Langka

Saatnya berhadapan dengan serangga alien yang membandel

RTS atau real-time strategy merupakan jenis permainan strategi yang menuntut pemain untuk menjalankan game secara simultan dan tanpa jeda. Artinya, RTS sangat berbeda dengan strategi model turn-based yang masih mengizinkan kita menjalankan game secara bergantian. RTS sendiri merupakan jenis game yang memang sangat lekat dengan PC.

Ya, penulis ingat untuk pertama kalinya memainkan RTS di PC pada era 2000-an. Kala itu, judul-judul besar, macam Command & Conquer: Generals, Age of Empire, Age of Mythology, dan Rise of Nations, menjadi sederet karya fenomenal yang mengusung RTS sebagai fondasi utamanya. Nah, beberapa tahun belakangan sepertinya RTS yang betul-batul bagus mulai jarang ditemukan.

Lalu, bagaimana jika RTS digabungkan dengan sebuah karya yang juga sangat fenomenal pada masanya? Game tersebut berjudul Starship Troopers: Terran Command yang sudah dirilis oleh The Artistocrats dan Slitherine pada 17 Juni 2022. Penasaran dengan ulasan dan review Starship Troopers: Terran Command dari game ini? Sebelum membelinya, kamu bisa simak artikel ini sampai tuntas.

1. Kisah pertempuran epik antara manusia melawan serangga alien

[REVIEW] Starship Troopers: Terran Command—RTS Apik yang Mulai LangkaStarship Troopers: Terran Command menyajikan kisah klasik mengenai pertempuran manusia dan alien. (dok. The Artistocrats/Starship Troopers: Terran Command)

Starship Troopers sebetulnya bukanlah karya baru. Ia pertama kalinya dirilis dalam bentuk cerita fiksi pada 1959 dalam bentuk novel dan majalah. Pada 1997, film layar lebar Starship Troopers untuk pertama kalinya dipasarkan dan saat itu dinilai cukup ramai. Pada intinya, dalam waralaba yang satu ini dikisahkan pertempuran manusia dengan serangga alien yang brutal dan sadis.

Well, game Starship Troopers: Terran Command juga tentu lekat dengan kisah klasik yang menggambarkan betapa tidak akurnya hubungan antara militer Amerika tersebut dengan serangga penjajah planet. Sebetulnya, pada Oktober 2000, seri Starship Troopers yang berkaitan dengan Terran Federation—sebutan bagi pemerintahan Bumi—sudah dipasarkan dengan judul Starship Troopers: Terran Ascendancy.

Kini mengusung dengan gaya, plot, dan konsep yang sama, Starship Troopers: Terran Command mencoba untuk menjadi sebuah RTS megah berbalut gameplay yang impresif. Secara umum, kisah dan plot ceritanya masih sama dengan versi novel atau filmnya. Kamu akan mengontrol dan mengendalikan pasukan manusia untuk menghadapi segerombolan Arachnid alias serangga alien yang brutal dan ganas.

Sayangnya, untuk memastikan dominasi manusia di tata surya dan bahkan galaksi tentu bukanlah perkara mudah. Serangga-serangga alien pun juga memiliki misi yang sama. Mereka menyebarkan kekuasaan dan sarang seluas mungkin, bahkan hingga menjajah banyak planet untuk dijadikan tempat tinggal mereka. Ujung-ujungnya, kesamaan ambisi ini menjadi sebuah bentrokan yang harus melibatkan umat manusia.

Kisah dan narasi yang disuntikkan di dalam campaign utama sebetulnya masih begitu dangkal dan membumi. Bukan berarti jelek, plot ceritanya masih cukup kuat dan intens jika kita mau terlibat dalam premis sederhana, setidaknya ini yang penulis rasakan. Memainkannya pada awal-awal mungkin terasa sedikit membosankan. Namun, lama-kelamaan, kamu akan menemukan fakta bahwa kisah yang ada makin berkembang.

Komunitas pekerja tambang yang ada di Planet Kwalasha mengirimkan sinyal permintaan tolong karena mereka diserang pasukan Arachnid. Sebagai pasukan yang gagah berani, tentunya kamu tidak akan menolak perintah untuk memukul mundur sekumpulan serangga bertubuh raksasa tersebut. Yup, kisah yang dihadirkan memang sesederhana itu. Namun, sekali lagi, premis sederhana bukan berarti jelek.

Di mata penulis, developer sudah berhasil memasukkan berbagai macam unsur yang tetap membuat game ini tampak asyik untuk dimainkan. Jelas kita tak akan menuntut banyak akan plot dan narasi ceritanya. Satu lagi, Starship Troopers: Terran Command juga bukanlah serial Total War yang dipenuhi dengan gaya cerita yang megah dan berbau politik. Sebaliknya, ia mampu berdiri di atas fondasi RTS murni dan ini adalah barang langka di dunia game digital era modern.

2. Mekanisme permainan yang hidup dan impresif

[REVIEW] Starship Troopers: Terran Command—RTS Apik yang Mulai LangkaStarship Troopers: Terran Command punya mekanisme RTS yang patut diacungi jempol. (dok. The Artistocrats/Starship Troopers: Terran Command)

Apa yang membuat penulis betah berlama-lama memainkan game ini? Well, tentu saja mekanisme permainannya yang terasa sangat hidup dan membekas di hati. Dasar-dasar RTS murni macam ini akan melibatkan gamer pada banyak keputusan yang wajib diambil secara tepat dan cepat serta dalam waktu yang bersamaan. Sekilas, kamu mungkin akan dibuat ingat dengan Command & Conquer: Generals Zero Hour yang pernah jadi RTS terbaik.

Nyatanya, Starship Troopers: Terran Command mampu tampil lebih trengginas dan heboh. Kamu tidak akan pernah menyangka dengan begitu banyaknya serangan dari pasukan Arachnid yang jumlahnya gak kira-kira. Belum lagi jika posisi pasukan kita makin terdesak di tengah, hal ini membuat adrenalin makin memuncak dan mungkin itu bisa membuatmu berteriak frustrasi.

Di sini, kita masih akan menghadapi gerombolan Arachnid yang terdiri dari berbagai macam kelas. Warrior Bugs, misalnya, punya jumlah paling banyak dan daya juang tinggi. Ada juga Tanker Bugs yang memiliki ukuran masif dengan gerakan lambat, tapi serangannya cukup mematikan. Yang cukup menjengkelkan tentu saja Scorpion Bugs, serangga alien dengan kulit sekuat baja dan tidak mudah dilukai dengan senjata mesin biasa.

Pasukan manusia sangatlah terbatas. Mereka wajib menghadapi pasukan serangga yang jumlahnya ribuan kali lebih banyak. Namun, kita punya kecerdasan, taktik, strategi, dan tentu teknologi untuk mengalahkan mereka. Dengan taktik dan senjata yang tepat, jumlah serangga yang begitu masif bisa direduksi, bahkan dipukul mundur. Daya jangkau senapan mesin kita masih jauh lebih unggul ketimbang serangan mereka.

Namun, harus diingat bahwa serangga bisa menyerang dari mana saja. Jika jangkauan serangan mereka mulai masuk ke zona terdekat kita, bersiap-siaplah untuk mati. Yup, pasalnya, melawan Arachnid dari jarak dekat sangatlah sulit dan itu membuat senjata kita seolah tidak ada gunanya. Oh, ya, serangga pun juga dapat melontarkan cairan asam atau beracun ke arah pasukan kita. So, jaga jarak aman dengan mereka.

Hal-hal yang cukup mengasyikkan di sini adalah kelas dan level pasukan yang bisa kita kelola. Contohnya, Rifle Troopers menjadi pasukan penembak dengan senjata mesin yang umum dan berjumlah banyak. Ada juga Rocket Troopers yang memiliki spesialisasi penghancur dengan daya ledak mematikan. Nah, wahana paling melegenda dalam Starship Troopers tentu juga bisa digunakan, yakni TAC Fighter atau kendaraan bersenjata lengkap.

Gameplay yang ada cukup adaptif dan gak akan membuatmu kesusahan dalam memainkannya. Jelas gamer akan diwajibkan mempelajari semuanya secara bertahap terlebih dahulu. Namun, mekanisme yang dihadirkan oleh pengembang masih dirasa pas dan tidak terlalu ruwet. Mekanisme yang impresif ini mampu mengimbangi narasi campaign yang terlihat sangat sederhana.

Baca Juga: [REVIEW] Sifu—Aksi Tangan Kosong yang Brutal dan Menantang

3. Grafik dan audio bagus meskipun belum maksimal

[REVIEW] Starship Troopers: Terran Command—RTS Apik yang Mulai LangkaGrafik dan audio di game Starship Troopers: Terran Command sudah tampil bagus. (dok. The Artistocrats/Starship Troopers: Terran Command)

Sebagai game seri Starship Troopers terbaru, tentu saja tampilan grafiknya dibuat lebih baik dari kakak-kakaknya. Apalagi, jarak antara game ini dengan seri sebelumnya memang sangat jauh, yakni 15 tahun. Memainkannya cukup lama, penulis sudah disuguhkan dengan berbagai macam visual yang apik meskipun bukan dalam takaran yang maksimal.

Ledakan, pertempuran, serangan alien, dan kebrutalan dari peperangan itu sudah mampu diterjemahkan dengan cukup baik oleh developer. Jika memainkannya dalam mode high atau ultra, kamu bisa mendapati berbagai macam objek atau partikel terlihat sudah cukup detail. Selain itu, game ini tidak akan menyajikan animasi bombastis layaknya game AAA lainnya.

Sebaliknya, ia hadir dengan animasi yang cukup sederhana layaknya gambar-gambar kartun yang membuat kita merasakan nostalgia intens pada masa lalu. Masifnya jumlah serangga alien juga menambah intensitas dalam grafik yang ada. Uniknya, selama penulis memainkannya, tampilan yang ada tidak pernah mengalami glitch atau eror di saat menampilkan jumlah pasukan yang sangat banyak.

Nah, spesifikasi PC yang wajib kamu punya adalah RAM 16 GB, VGA setara GTX 1050 Ti, dan prosesor Intel Core i7 generasi menengah. Jangan lupa sisakan ruang penyimpanan sekitar 12 GB untuk menampung file dari game ini. Well, secara umum, spesifikasi PC yang diminta untuk menjalankan game ini memang masih tergolong tidak terlalu berat.

Bagaimana dengan audionya? Secara keseluruhan, suara dan audio juga sudah tampil apik. Developer berhasil menyuntikkan audio bergaya Starship Troopers klasik yang tentunya makin menambah intensitas aura permainan. Musik-musik yang ada juga cukup menonjol meskipun tidak sampai ke taraf yang mengganggu. Setidaknya, hal ini dapat menambah keseruan kita jika terdesak dalam menghadapi Arachnid yang membandel.

4. Bukan tanpa kelemahan

[REVIEW] Starship Troopers: Terran Command—RTS Apik yang Mulai LangkaStarship Troopers: Terran Command hadir bukan tanpa kelemahan sama sekali. (dok. The Artistocrats/Starship Troopers: Terran Command)

Terlepas dari itu semua, bukan berarti Starship Troopers: Terran Command hadir tanpa kelemahan. Salah satu yang cukup membuat penulis jengkel adalah sulitnya menempatkan antrean pasukan secara presisi. Bahkan, mengontrol beberapa kelas pasukan masih dibutuhkan perintah manual. Beberapa kali Rocket Troopers yang penulis bawa malah membiarkan musuh menyerang Rifle Troopers dari jarak dekat.

Hal-hal yang terkesan remeh ini bisa berdampak fatal bagi pasukan kita. Misalnya, jika kamu menempatkan penembak di titik tertentu, seharusnya pasukan roket melindungi mereka di zona yang cukup jauh, bukan? Nah, dalam game ini, sering didapati pasukan roket justru tidak melakukan apa-apa alias diam membisu. Padahal, jelas di depan matanya ada segerombolan serangga yang menuju ke pasukan penembak.

Menggerakkan pasukan roket dengan cara manual memang cukup mengasyikkan pada awal-awal permainan. Namun, jika dilakukan terus-menerus, kesulitan yang akan kita hadapi di sini malah menjadi berkali lipat dari seharusnya. Apalagi, serangan brutal dari Arachnid bisa muncul dari mana saja dan kapan saja. Tentu koordinasi yang payah macam ini hanya akan membawa banyak bencana bagi kita.

Lalu, berbicara mengenai campaign yang sederhana, dalam beberapa waktu, penulis merasa bahwa game ini memang terlalu ringkas. Kendati bukan menjadi hal yang jelek, seharusnya developer bisa menambah model campaign agar lebih berwarna dan bervariasi. Tak masalah jika kapasitas ruang penyimpanan harus membengkak di 50 GB asalkan narasi cerita dibuat jauh lebih panjang dan kompleks.

5. Sudah mampu jadi RTS apik yang mulai jarang ditemukan di pasaran

[REVIEW] Starship Troopers: Terran Command—RTS Apik yang Mulai LangkaStarship Troopers: Terran Command dinilai mampu menjadi RTS yang apik dan langka. (dok. The Artistocrats/Starship Troopers: Terran Command)

Harus penulis akui bahwa game-game RTS yang betul-betul murni layaknya Command & Conquer: Generals sudah mulai langka. Kita tentu ingat bahwa era 2000-an menjadi masa di mana PC dibanjiri dengan berbagai game RTS terbaik. Kini, kamu yang memang suka game bergenre RTS murni dan strategi peperangan melawan alien, Starship Troopers: Terran Command bisa mengobati rasa rindu tersebut.

Game ini punya plot dan narasi singkat yang—sekali lagi—tidak dikatakan jelek. Hanya saja, jika dibuat lebih panjang dan berbobot, game ini mungkin akan menjadi nilai lebih yang memanjakan gamer. Lalu, mekanisme gameplay-nya pun sudah dibuat asyik dan hidup. Penulis bahkan menyatakan bahwa mekanisme yang dihadirkan begitu impresif layaknya RTS legendaris di masa dulu.

Grafik dan audio bagus juga dibuat epik serta mampu membawa kita pada petualangan di planet tandus mematikan. Namun, tak ada gading yang tak retak, game ini juga membawa beberapa cara taktis yang bisa menjadi mimpi buruk bagi siapa saja. Yup, mengontrol dan mengendalikan banyak kelas pasukan secara manual jelas akan membuat kita kedodoran dan bahkan frustrasi.

Menemukan fakta bahwa pasukan yang kita bawa hanya akan terdiam terpana di depan pembantaian yang dilakukan Arachnid jelas akan membuat kita jengkel. Itu tidak hanya sekali terjadi, melainkan berkali-kali. Ini adalah satu-satunya batu sandungan terbesar yang wajib diperbaiki oleh developer. Sayang sekali, padahal game ini mampu tampil trengginas dan sangat mewakili konsep aslinya.

So, bagaimana kesimpulan akhirnya? Bagi penulis, skor 4/5 menjadi nilai yang adil untuk Starship Troopers: Terran Commad. Saat ini, Steam menjualnya dengan harga Rp139.999, nilai yang cukup murah mengingat game ini bisa tampil di jalur RTS murni yang mulai jarang ditemukan. Semoga ulasan dan review kali ini dapat kamu jadikan masukan sebelum membelinya, ya.

https://www.youtube.com/embed/E-7HjvkLI10

Baca Juga: [REVIEW] The Quarry—Identik dengan Kisah Horor Klasik

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya