[REVIEW] Stronghold: Warlords—Kisah Sejarah dalam Balutan yang Megah 

Lebih mengenal Asia pada Abad Pertengahan

Apa yang ada di benakmu ketika mendengar game berjudul Stronghold? Yup, karya dari FireFly Studios ini sangat identik dengan sistem real-time strategy (RTS) yang kental. Sejak 2001, saat mereka mengenalkan kita dengan Stronghold, membangun benteng dan bertahan adalah elemen utama yang selalu ditampilkan dalam serial ini.

Nah, selama ini, game tersebut hanya berkutat pada dunia Eropa saja. Kamu bisa melihat deretan karya legendaris, macam Stronghold, Stronghold: Crusader, Stronghold 2, dan Stronghold 3 yang mayoritas memang berlatar belakang di dunia Benua Biru saja. Seolah keluar dari kebiasaan lama, FireFly akhirnya merilis game berjudul Stronghold: Warlords yang berfokus pada wilayah Asia pada zaman Abad Pertengahan.

Bagaimana penilaian akan game rilisan 10 maret 2021 ini? Apakah ia bisa disandingkan dengan nama-nama besar Stronghold lainnya? Yuk, langsung simak review Stronghold: Warlords berikut ini.

1. Menekankan plot pada sejarah pemimpin-pemimpin Asia di Abad Pertengahan

[REVIEW] Stronghold: Warlords—Kisah Sejarah dalam Balutan yang Megah Stronghold: Warlords kental dengan dunia Asia di Abad Pertengahan. (dok. FireFly Studios/Stronghold: Warlords)

Pada dasarnya, penulis menyukai game bertema sejarah Asia yang kental, macam Total War: Shogun 2, Total War: Three Kingdoms, dan Age of Empires III: The Asian Dynasties. Menerka dan membayangkan pertempuran yang terjadi di banyak kerajaan Asia menjadi hal menarik mengingat jenis pasukan dan gaya bela dirinya unik ketimbang kerajaan Eropa.

Nah, sebagai pencinta game RTS, penulis tentu tidak melewatkan Stronghold: Warlords sebagai salah satu game yang patut dimainkan secara penuh di tahun ini. Kali ini, FireFly Studios berusaha untuk meramu dan mengeksekusi kisah sejarah Asia di Abad Pertengahan. Tentunya, tampilan dan plot cerita juga dibuat dengan cara semegah mungkin.

Secara umum, kamu akan ditugaskan untuk membangun kota, benteng, dan peradaban kecil di kerajaan milikmu. Namun, ternyata tugas kita gak semudah itu. Di sini, developer berhasil mengembangkan sebuah plot cerita yang dalam tidak seperti seri-seri Stronghold sebelumnya. Bahkan, mengelola sumber daya yang ada juga bukanlah tugas simpel. Mulai dari makanan, bahan bangunan, keuangan, sampai jenis kepemimpinan, kamu perlu tangani secara serentak.

Kata Warlords yang disematkan dalam game ini juga bukan hanya pemanis biasa. Terbukti mereka bisa menghadirkan masifnya kekuasaan Genghis Khan, Kekaisaran China dan kehebatan para samurai dari Syogun Jepang. Jika memang menyukai game RTS berbasis sejarah kerajaan-kerajaan Asia, game ini wajib kamu mainkan. Kamu akan jatuh cinta pada jalan ceritanya dengan cepat.

2. Jangan samakan gameplay-nya dengan seri-seri sebelumnya

[REVIEW] Stronghold: Warlords—Kisah Sejarah dalam Balutan yang Megah Jangan cepat puas dengan bentengmu karena musuh bisa datang dengan cepat. (dok. FireFly Studios/Stronghold: Warlords)

Mungkin hal yang sama antara game ini dengan serial Stronghold lainnya adalah menjaga supaya rakyat kita tetap bahagia. Hal ini adalah cara satu-satunya supaya populasi bisa bertumbuh secara masif dan seimbang. Jika kamu bersifat otoriter dan mudah menghukum, siap-siap saja kerajaanmu akan hancur dari dalam. Namun, kerumitan sebetulnya bukan hanya sebatas pada membahagiakan warga atau rakyat.

Ya, hal sekecil apa pun juga wajib kamu perhatikan dan ini memiliki konsekuensi logis dari apa yang kita putuskan. Contoh sederhana dalam mekanisme ini adalah kehadiran sistem diplomasi. Embassy kita bisa berperan aktif dalam melakukan hubungan diplomatik dengan pemimpin Asia lainnya. Kalau ini tidak dijalankan dengan maksimal, bentengmu akan mudah diserang oleh pasukan mematikan milik Genghis Khan atau mungkin disusupi oleh para ninja Jepang.

Lalu, tak lupa dalam Stronghold: Warlords juga disertakan fitur spirit yang artinya kita ditugaskan untuk menjaga kebahagiaan spiritual rakyat kita dengan membangun kuil tertentu. Ingat poin awal di atas, kebahagiaan rakyat adalah satu-satunya cara paling alami supaya populasi kotamu bisa tumbuh dengan baik. Oh, ya, pasukan juga butuh peningkatan moral dan itu erat dengan komitmen dalam membangun banyak elemen untuk mendukung keberanian anak buahmu.

Sayangnya, alih-alih bisa dilakukan dengan cara yang ringan, membesarkan kerajaan Asia dalam game ini justru dirasa sangat menantang. Tak jarang, pemain akan merasa frustrasi akibat kehabisan uang atau sumber daya. Dalam hal ini, makin banyak emas atau uang yang dikuasai, makin mudah kita mengatur hubungan diplomatik dan ujung-ujungnya rasa hormat bisa didapatkan secara mutlak.

Apakah game ini sulit untuk dimainkan? Well, secara umum, gameplay-nya memang berbeda dengan seri-seri sebelumnya. Tingkat kesulitan tergantung bagaimana kita mengolah dan mengelola sumber daya yang ada. Intinya, jika kamu adalah gamer yang mudah menyerah, memainkan Stronghold: Warlords justru malah membuatmu frustrasi dan mengumpat dalam hati.

Baca Juga: [REVIEW] Becastled—Umpan Balik Pemain Membuatnya Jadi Lebih Baik

3. Tampilan visual terlihat biasa saja

[REVIEW] Stronghold: Warlords—Kisah Sejarah dalam Balutan yang Megah Tampilan visual masih kalah dengan game RTS kekinian. (dok. FireFly Studios/Stronghold: Warlords)

Meskipun memiliki plot cerita dan gameplay yang mengasyikkan, tampilan visual pada Stronghold: Warlords terkesan biasa saja bagi penulis. Bahkan, grafisnya masih kalah jika harus disandingkan dengan Total War: Three Kingdoms meskipun ia bukanlah sebuah game RTS murni. Kapasitas file-nya pun juga terhitung kecil untuk game PC, yakni 6 GB.

Namun, RAM 16 GB dan GPU setara GeForce GTX 970 masih menjadi deretan syarat yang harus dipenuhi jika ingin memainkan game ini dengan lacar dan stabil. Hal yang mungkin menjadi catatan penulis adalah kurang masifnya efek dari serangan-serangan pasukan musuh ke markas kita. Alih-alih tergambar dengan dahsyat, peperangan hanya ditampakkan secara sederhana—jika harus dibandingkan dengan game RTS kekinian lainnya.

Bukan berarti jelek, grafis macam ini sudah dirasa cukup untuk sekelas game berukuran 6 GB. Kita bisa dengan mudah melupakan tampilan grafisnya yang biasa-biasa saja akibat kekuatan plot cerita dan gameplay yang dihadirkan oleh pengembang.

4. Kualitas audio pun juga terbilang standar

[REVIEW] Stronghold: Warlords—Kisah Sejarah dalam Balutan yang Megah Membangun kerajaan diiringi dengan audio yang kurang spesial. (dok. FireFly Studios/Stronghold: Warlords)

Audio yang ditampilkan sebetulnya tidak jelek. Namun, pengisi suara dalam game ini terkesan receh dan mengganggu di telinga penulis. Tak jarang, penulis mengecilkan volume suara hanya karena tidak ingin mendengarkan suara-suara yang terdengar annoying. Padahal, dalam dunia RTS, kualitas audio adalah salah satu elemen penting yang menjadi perantara antara game dan imajinasi kita.

Jika harus dipuji mungkin itu adalah sisi musikalnya. Ya, di sisi lain, sistem musikal dan audio-audio lainnya mungkin berada satu tingkat di atas kualitas pengisi suaranya. Jika mudah merasa terganggu dengan audio yang receh, overloud, cerewet, dan cempreng layaknya audio kartun, mungkin kamu bisa memainkan game ini dengan volume suara yang dikecilkan. Karena faktanya, jelas tidak mungkin kita memainkan sebuah game RTS dengan mode mute.

5. Karya yang mudah untuk disukai meskipun ada beberapa kekurangan

[REVIEW] Stronghold: Warlords—Kisah Sejarah dalam Balutan yang Megah Membangun dan menjaga istana bisa jadi tantangan tersendiri. (dok. FireFly Studios/Stronghold: Warlords)

Terlepas dari pengisi suaranya yang overloud dan tidak enak untuk didengar, Stronghold: Warlords tetap menyajikan sebuah karya yang layak disandingkan dengan RTS legendaris lainnya. Plot cerita yang dalam dan bersinggungan dengan sejarah Asia merupakan daya tarik yang sulit untuk ditolak. Selin itu, gameplay-nya pun cukup menantang.

Game ini bukanlah game yang mudah karena ada begitu banyak elemen yang wajib diramu untuk menciptakan karakter kerajaan yang kuat. Namun, di sisi lain, memainkan permainan ini juga tidak sesulit yang dibayangkan. Jika uang dan hubungan diplomatik bisa kamu kuasai, justru game ini bisa menjadi salah satu RTS yang cukup bersahabat untuk dijalankan.

Bagi penulis, skor 4/5 adalah nilai yang cukup adil untuk mewakili Stronghold: Warlords secara keseluruhan. Dengan harga Rp299.999, kamu dapat membelinya di Steam dan segera memainkannya untuk mengisi akhir pekanmu. So, semoga artikel review Stronghold: Warlords kali ini bisa bermanfaat buat kamu, ya.

Baca Juga: [REVIEW] MotoGP 21—Tetap Solid meskipun Kurang Terobosan Baru

https://www.youtube.com/embed/KjLOm-zxwKI
Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya